Rabu, 16 September 2015

TELADAN BUNDA MARIA












Renungan Harian 15 Sep 2015
 

Yoh 19:25-27, Luk 2:33-35 
1 Korintus 12:31, 13:13
Ibrani 5:7-9
Mazmur 31:2-6,15-16,20

Saudara/i dalam Yesus Kristus,

Maria, Ibunda Yesus di dunia ini sudah mengetahui sejak nabi
Simeon bernubuat tentang Yesus namun mungkin Maria
tidak menyangka Yesus alami mati di Salib.

Lukas 2:34-35
Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu 

"sesungguhnya Anak ini ditentukan unt menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel & untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

bayangkan perasaan Bunda Maria dimulai proses hamilnya,
proses kelahiran, masa kecil-remaja-dewasa anaknya, lalu
selama anaknya berkarya dan
akhirnya harus saksikan proses
kematian anaknya di Salib.

Yohanes 19:26-27
ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di
sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah,
anakmu!" kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya:
"Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di
dalam rumahnya.


Bunda Maria mengalami masa dimana bersama murid2 Yesus
setelah Kebangkitan Yesus.

setiap tahun kita mendengar kisah bunda Maria pada saat Natal dan Paskah.

Pertanyaannya :
seberapa dalam kisah hidup Bunda Maria bermakna dan
berdampak di kehidupan kita?

sedikitnya 3 hal yang menonjol dari Bunda Maria :

PERTAMA :  IMAN PERCAYANYA

Lukas 1:38
kata Maria: "sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah
padaku menurut perkataanmu" lalu malaikat meninggalkan dia

saat didatangi Malaikat dan mendengar berita kehamilan
Maria percaya !
bisa saja itu bukan Malaikat namun imannya mendorong
Bunda Maria percaya.

tak bisa dipungkiri, seringkali pikiran menjadi penghalang
bagi iman seseorang untuk mempercayakan hidupnya kepada Allah.

pikiran ini menganalisa sesuatu yang dilihatnya & didengarnya
untuk menentukan keputusan.

meski sudah berdoa tetapi biasanya pikiran tidak berdiam
diri saja melainkan mengolah informasi logika dan dianalisa.

tidak sedikit orang beriman kebingungan untuk percaya
pada perkataan Yesus yang tertulis di Injil karena logika
menganalisa dan mengatakan bahwa tidak mungkin terjadi.

seperti misalnya permohonan doa untuk meminta sesuatu.

Matius 21:22
apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya.


Bunda Maria mampu mengatasi macam-macam pikiran yang
bisa saja timbul pertentangan dengan iman percayanya.

misalnya :
pikirannya mengatakan tidak mungkin dirinya hamil sebab
ia belum menikah dan ia tidak berhubungan badan.dgn Yusuf.

pikiran tentang kekuatiran akan terjadi bila masyarakat
melihat ia hamil diluar nikah sebab hukum taurat saat itu
menetapkan hukuman rajam.

Pikiran adalah medan perang antara iman dan logika.

kita harus mampu menundukan dan mengarahkan pikiran agar
sejalan dengan pikiran Kristus supaya dapat bekerjasama
dengan iman kepercayaan kita. 


2 Korintus 10:5
kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan
setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk
menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala
pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.

Kita harus mencontoh teladan Bunda Maria yang fokus pada
iman percayanya kepada Allah mengatasi pikirannya dan perasaannya.

kita harus mampu memadukan dan menyatukan iman dan logika/pikiran/akal budi kita 

menjadi satu kesatuan agar selaras dengan Tuhan.

Filipi 2:5
hendaklah kamu dalam hidup-mu bersama, menaruh pikiran
dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.


KEDUA : KETAATANNYA

Yohanes 19:25-27
dekat salib Yesus berdiri ibuNya dan saudara ibu-Nya, Maria,
isteri Klopas, Maria Magdalena
.

Ketaatan Bunda Maria sudah terbukti di sepanjang hidupnya. beliau tidak lari 

menghindar dari keputusannya ketika ia
menerima mengandung Yesus
(Lukas 1:38).

bagaimana ketaatan kita?
apakah hanya taat pada saat senang dan hidup lancar tanpa
kesulitan berarti?

Jujur saja,
seringkali kita jatuh tidak taat saat kedagingan kita ingin
dituruti kemauannya !

kita ingin terus berada dalam zona kenyamanan ...

kita ingin selalu diperhatikan
kita ingin selalu disayangi
kita ingin selalu diberi Berkat

sedangkan Tuhan mau kita memberi, memberi, memberi...
berbagi, berbagi, berbagi ...

ketika ujian iman datang, biasanya kita menolaknya
padahal berguna menguatkan sendi-sendi iman kita.

Yakobus 1:2-4
saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan,
apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan
sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan dan biarkanlah ketekunan itu
memperoleh buah yang matang supaya kamu menjadi
sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.


supaya bisa taat maka kita harus mengosongkan diri dari segala hawa nafsu kedagingan 

dan mau menerima perkataan dan kehendak Tuhan.

hawa nafsu kedagingan adalah keinginan tubuh dan jiwa yang
berlebihan. dan bukan kebutuhan pokok yang diperlukan tubuh dan jiwa.

Bunda Maria adalah manusia biasa tetapi ia mau taat karna ia merelakan dirinya 

dipakai Allah artinya ia mengosongkan diri dari kepentingan pribadi.

ketaatan Yesus lebih Mulia dimana IA mengorbankan diri untuk menebus manusia.

Ibrani 5:7-9
dalam hidup sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan
doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia tlah didengarkan dan 

sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya 
dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok 
keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,

Ketaatan tidak hanya untuk diri sendiri tetapi berdampak bagi
orang lain juga sebab melalui ketaatan kita melakukan apa
yang dikehendaki Tuhan untuk kita kerjakan maka banyak
orang mengalami Kasih Tuhan melalui perbuatan kita.

Kita saja mau taat menuruti perintah dan peraturan dari perusahaan dimana 

kita kerja demi mendapatkan duit dari penghasilan gaji / upah kita.

Kita juga mau taat kepada orang yang menolong diri kita karena berhutang budi.
Mengapa kepada Tuhan Yesus seringkali tidak mentaati-Nya?

sekerdil itukah menghargai pengorbanan dan penebusan
yang telah diberikan Yesus kepada kita !!!

kepada kebaikan orang lain... tahu membalas budi.
seharusnya kepada Yesus lebih dari membalas budi !

saat itu Bunda Maria tahu tentang Allah dari kitab Taurat, kitab nabi dan Mazmur, 

itupun mungkin hanya mendengar dari imam2 dan para tua-tua
tetapi imannya begitu kuat sehingga ia mau taat.

Mazmur 31:6
ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku;
Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.


kita sekarang bisa baca Alkitab dan dari media internet, juga
bisa dengan mudah melalui handphone maka seharusnya
ketaatan kita lebih tinggi.

namun sayang masih banyak orang tidak mau membaca
kitab suci padahal Yesus mau kita taat menjalani hidup
dengan menuruti perkataan dan perintah-Nya.

Yohanes 15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia,
ia berbuah banyak sebab diluar
Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

KETIGA : SIKAP HIDUPNYA

Kisah 1:14
mereka bertekun dengn sehati dalam doa bersama-sama,
dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan
dengan saudara-saudara Yesus


sampai akhir hidupnya Maria meneruskan karya Yesus.

hal ini terlihat dari berbagai peristiwa dimana Bunda Maria
mengalami perjuangan hidup demi anaknya (=Yesus) dan
bagaimana perasaannya harus
menyaksikan anaknya dicerca orang hingga anaknya mati.

1. nubuat Nabi Simeon
2. melarikan Yesus ke Mesir
3. hilangnya Yesus di Bait Allah
4. Yesus di Salib
5. Yesus Wafat
6. lambung Yesus ditikam dan
    Jenazahnya diturunkan dr slb
7. Yesus dimakamkan

tentu deritanya sebagai ibu Yesus lebih banyak lagi yang
tidak tercatat di Injil.

memang tidak bisa dimuat setiap detail kehidupan Yesus
termasuk Maria, Ibunya yang
seringkali bersama denganNya

Yohanes 20:30
memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, 

yang tidak tercatat dalam kitab ini

REFLEKSI DIRI

Belajarlah untuk taat menuruti perkataan Tuhan yang tertulis
di kitab suci & mendengarkan Roh-Nya yakni Roh Kudus yang
menuntun melalui roh kita
meskipun pikiran berkata lain dengan yang dipercayai Iman.

ketaatan melahirkan kesetiaan
dan memberikan kekuatan
untuk melawan segala tipudaya Iblis dan godaan kedagingan.

niscaya menerangi sikap hidup yang mencerminkan Yesus
merajai di dalam diri kita.


Salam Kasih,
Surya Darma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com