Rabu, 09 Desember 2015

DATANGLAH KEPADA YESUS









Renungan Harian 9 Desember 2015
DATANGLAH KEPADA YESUS 
(Matius 11:28-30) 

Yesaya 40:25-31 
Mazmur 103:1-4,8,10 


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Kita telah memasuki masa Advent ke 2 yang membawa kita semakin dekat mau datang kepada Yesus; menyerahkan segala permasalahan hidup kita hanya kepada Yesus sebab kita tidak kuat harus menanggungnya sendiri. 

kita mengakui bahwa persoalan yang membebani diri kita adalah akibat dari kelalaian dan kesalahan kita sendiri bahkan seringkali melakukan perbuatan yang melanggar kehendak Tuhan. 

tidak ada jalan lain kecuali mengakui perbuatan dosa kita di hadapan Tuhan dan janganlah kita mengeraskan hati atau berdebat untuk mempertahankan pendapat tidak berdosa menurut prinsip kita sendiri. 

lebih baik akui saja sebab Tuhan itu teramat sangat baik kepada kita sebab Tuhan sangat mengasihi dan sayang kepada kita. 

Mazmur 103:8,10 
Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. tidak dilakukanNya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalasNya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita 

bukankah kita memanggil BAPA kepada Tuhan Allah kita sebab kita anak-anak Allah dan hal ini jangan pernah lupa bahwa kita adalah anak-anak Allah !!! 

Roma 8:14-16  
semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah

seperti layaknya bapa mengasihi anak-anaknya maka demikianlah juga Allah sangat mengasihi kita manusia yang mau mengakui DiA sebagai Allah dan Bapa kita. 

hubungan anak dengan ayah saja begitu erat dan saling mengenal sifat masing-masing dan saling menyayangi. 
anak menerima keadaan ayah-ibunya apa adanya dan tidak bisa memilih, misalnya mau hidup senang tetapi tidak mau hidup susah bersama ayah-ibunya. 

gambaran hubungan kita dengan Allah seperti hubungan anak dengan ayah-ibunya meskipun sesungguhnya Allah bertindak sebagai Bapa itu jauh lebih sempurna daripada ayah-ibu dunia. 

Roma 8:17 
jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia

hubungan kita sebagai anak-anak Allah harus kita memahami dan mengerti sungguh-sungguh agar supaya kita mau menerima sesuatu yang sulit ketika suatu hari terjadi dalam kehidupan kita. 

ada saat kita diajar mengembangkan sikap kedewasaan rohani agar kita mampu menjalani kehidupan ini dengan sukacita tanpa terpengaruh apakah saat itu hidup sedang banyak masalah atau sedang banyak rejeki. 

banyak orang beriman menyepelekan perihal ini namun bila suatu hari nanti berada di tengah pusaran problem hidup maka barulah berteriak & menyalahkan Allah seraya mengomel mengapa harus terjadi di dalam hidupnya. 

padahal yang harus ia lakukan adalah datang mendekat kepada Tuhan Yesus dan memohon kekuatan dariNya agar mampu mengatasi setiap masalah hidup yang sedang dihadapinya. 

Matius 11:28-30 
marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 
pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 
sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan

belajar menanti dengan sabar dan mau menerima setiap jawaban dari Allah adalah cerminan kita sebagai anak Allah sebab kita memahami kebaikan Allah yang senantiasa menginginkan kita semakin dewasa mampu melewati setiap rintangan dan tantangan hidup. 

Yesaya 40:29,31 
Allajh memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. 

sesederhana seperti itu yang seharusnya kita pahami tetapi seringkali menjadi sulit diterapkan di dalam hidup kita. 

sebab pemahaman dan pengertian kita masih dangkal akan kebenaran yang menjadi kehendak Tuhan Allah kita. 

kita seringkali terjebak pada pemikiran dan prinsip yang membentengi akal budi dan intelektual kita sehingga kebenaran Tuhan Allah tidak menjadi prioritas utama yang seharusnya menjadi pedoman dan pegangan hidup kita. 

2 Korintus 10:5 
kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus. 

contoh : 
kita diminta untuk mengampuni setiap kesalahan orang lain dan juga meminta ampun atas kesalahan kita kepada orang lain selain kita meminta pengampunan dari Tuhan Allah. 

setiap hari dengan fasih berdoa Bapa kami namun makna dari doa tersebut tidak dipahami atau memahami tetapi tudak mau memaafkan kesalahan orang lain dan juga tidak mau minta maaf karena menganggap diri sendiri benar dan orang lain salah! 

begitu juga dalam hal lain, 
kita tahu Tuhan itu baik dan mengasihi kita namun anehnya kita cenderung menuntut Tuhan memenuhi segala permintaan kita. 

jika doa kita terkabul maka kita memuji Tuhan baik dan sebaliknya jika doa kita belum dikabulkan Tuhan maka kita mulai ngambek dan mulai tergoda berpaling ke hal lain yang ditawarkan Iblis melalui jalan pintas mendapatkan kesenangan dunia yang instan daripada menunggu jawaban Tuhan yang harus melalui banyak proses sebelum dikabulkan. 

lihat saja jika ada berita tentang seseorang yang memiliki karunia mendoakan yang tokcer terkabulkan maka berbondong-bondong orang datang mencari orang tersebut: apakah ia seorang romo atau orang awam. 

padahal seharusnya kita datang kepada Tuhan Yesus untuk memperoleh damai sejahtera dan sukacita dalam hidup ini. 

yang menjadi persoalan adalah ukuran damai sejahtera dan sukacita seringkali dinilai dari sisi keduniawian & biasanya dalam bentuk uang / harta dunia. 

hidup di dunia ini akan nyaman bila memiliki duit dan banyak harta. 
orang lain mau omong bahwa duit bukanlah segala-galanya dicuekin alias masa bodoh sebab yang penting gue kudu mesti banyak ngumpulin duit buat masa depan gue berikut anak cucu gue. 

jika datang kepada Yesus membutuhkan proses dan waktu yang tidak instan yang tidam sesuai dengan yang gue inginkan maka lebih baik gue pakai cara dunia yang lebih singkat dapat diperoleh. 

dibilang pinter ya pinter jika dilihat dari keberhasilan mereka memperoleh harta dunia, kuasa dan ketenaran nama. 

dibilang bodoh ya bodoh jika dilihat dari tujuan hidup di dunia ini sebenarnya adalah menuju kekekalan hidup di Sorga, bukan di dunia. 

sebab manusia duniawi memikirkan segala hal dari sudut pandang dunia 
makanya ga nyambung jika ngomong segala hal yang rohani... dicuekin EGP. 

Roma 1:21-22 
sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh

oleh sebab itu, 
marilah menyadari bahwa hidup di dunia hanyalah sementara hanya tempat perziarahan hidup, hanyalah tempat dimana kita menjalankan tugas dari Allah dan bukan tempat kekekalan sebab segala sesuatu dari dunia ini sifatnya sementara; hari ini ada esok akan hilang 

Ingatlah nasehat berikut ini sebelum engkau menganggap sepi dan tidak berguna segala hal rohani di hidupmu. 

Yakobus 4:13-17 
hai kamu yang berkata: "hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. apakah arti hidupmu? 

hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: 
"jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." 
tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. 

jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa


REFLEKSI DIRI 

saat advent inilah momentum tepat memutuskan mengevaluasi sikap hidup kita selama ini. 

Ibrani 12:1b 
marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, .....

mari datang kepada Yesus sebab Dialah sumber segala sumber yang menerangi hidup kita. 
tunggu apalagi, sekaranglah waktunya seraya menantikan kedatangan Yesus kedua-kalinya. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com