Rabu, 16 Desember 2015

HIDUP BERGANTUNG PADA TUHAN








Renungan Harian 16 Desember 2015
HIDUP BERGANTUNG PADA TUHAN 
(Lukas 7:19-23) 

Yesaya 45:6b-8,18,21b-25 
Mazmur 85:9-14 

Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Hidup kita sangat bergantung kepada Tuhan sebab tanpa Dia, kita mudah jatuh ke dalam perbuatan dosa. 

sudah terbukti sejak awal mula manusia Adam diciptakan dan mencoba tidak menuruti pedoman hidup yang Allah tetapkan bahwa : 

Kejadian 2:16-17 
Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: "semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." 

sejak saat itu hidup manusia tidak terlepas dari perbuatan dosa sebab di dalam diri manusia dikuasai oleh hawa nafsu kedagingan (=makan buah terlarang) yang mengakibatkan jiwa manusia itu mati. 

Roma 3:23 
karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah

anehnya, 
manusia terus saja mencoba hidup diluar perintah dan kehendak Tuhan. 
hal ini disebabkan manusia cenderung ingin mengatur hidupnya sendiri. 

sepanjang sejarah manusia hingga saat ini dan sepertinya masih berlanjut hingga akhir jaman nanti, ada dua hal penting yang tak boleh dilupakan dan menjadi dasar pertimbangan sebelum memutuskan sebagai pilihan hidup. 

dua hal tersebut adalah : 
Pertama 
menjalani hidup bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dengan cara mengikuti kehendak Tuhan yang tertulis di Alkitab maupun yang dinyatakan langsung melalui hati nurani oleh Allah Roh Kudus. 

Kedua 
menjalani hidup tidak bergantung sepenuhnya kepada Tuhan; ada bagian hidup yang tidak mau diatur oleh Tuhan atau mau mengatur sendiri karena percaya kepada kemampuan sendiri. 

akibatnya Iblis mendapat celah untuk mempengaruhi keputusan orang tersebut untuk hidup semakin jauh dari Tuhan karena Iblis menawarkan kesenangan dunia secara instant dapat dinikmati manusia. 

kedua hal tersebut semua orang tahu namun tidak semua orang memilih hidup bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. 

sebelum sampai kepada keputusan memilih hidup bergantung sepenuhnya kepada Tuhan maka terlebih dahulu harus ada kepercayaan/keyakinan kepada Tuhan tanpa syarat dan tidak terpengaruhi keadaan hidup kita. 

seringkali kepercayaan kita kepada Tuhan goyah pada saat situasi hidup kita berada dalam kesesakan dan ditengah masalah hidup yang sulit. 

tanpa terkecuali, 
siapa saja akan mengalami masa dimana ia merasa Tuhan itu jauh darinya merasa ditinggalkan Tuhan karena doa permohonan dan harapan ditolong Tuhan tak kunjung tiba melepaskan kita dari segala permasalahan hidup. 

Yohanes Pembaptis juga mengalami masa-masa yang menggoyahkan iman kepercayaannya kepada Yesus dan hal ini terlihat ketika ia menyampai pesan dan menyuruh muridnya bertanya kepada Yesus. 

Lukas 7:19-20 
Yohanes memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?" ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata: "Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepadaMu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?" 

perhatikan kalimat Yohanes Pembaptis: 
Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?"

dari perkataan tersebut ada keraguan apakah Yesus itu adalah Mesias yang dijanjikan Allah ataukah ada yang lain yang artinya bukan Yesus itu Mesias. 

padahal Yohanes Pembaptis melihat keajaiban ketika ia membaptis Yesus. 

Markus 1:9-11 
pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atasNya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah AnakKu yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan." 

setelah itu Yohanes Pembaptis semakin bersemangat memberitakan Injil dan ia berani menegor raja Herodes yang menikahi Herodias, isteri saudaranya sehingga ia dijebloskan ke penjara. 
(baca Lukas 3:18-20) 

mungkin keraguan Yohanes Pembaptis disebabkan Yesus tidak menolongnya dan membebaskan dirinya dari penjara. 

sepengetahuan Yohanes Pembaptis bahwa Mesias akan membebaskan bangsa Israel dari belenggu penjajah bangsa Romawi. 

Lukas 3:17 
alat penampi sudah di tanganNya untuk membersihkan tempat pengirikanNya dan untuk mengumpulkan gandumNya ke dalam lumbungNya, tetapi debu jerami itu akan dibakarNya dalam api yang tidak terpadamkan.

apa yang diharapkan Yohanes Pembaptis tentang kedatangan Mesias tidak sesuai dengan rencana Allah dan menimbulkan keraguan pada dirinya : 
benarkah Yesus adalah Mesias? 

kita dengar jawaban Yesus atas pertanyaan Yohanes Pembaptis melalui kedua muridnya. 

Lukas 7:22-23 
Yesus menjawab mereka: "pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.

yach, Yesus mengatakan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa karena harapan orang tersebut tidak tercapai sesuai keinginannya. 

Yohanes Pembaptis kemungkinan besar kecewa karena ia berharap Yesus tampil gagah berani mengusir bangsa Romawi, terutama membebaskan dirinya dari kekejaman raja Herodes. 

mungkin ia merasa sudah bertindak benar menegakan kebenaran Injil karena raja Herodos berbuat dosa mengambil atau merampas istri saudaranya sendiri. 

ia merasa seharusnya dirinya dibela oleh Yesus yang ia tahu mampu melakukan perbuatan ajaib dari mukjizat yang telah dilakukan Yesus. 

tetapi ternyata Yesus hanya menitip pesan saja melalui kedua muridnya supaya ia tidak kecewa dan menolak Yesus karena tidak menolong dirinya. 

wow suatu pelajaran berharga bagi kita dari pengalaman Yohanes Pembaptis yang ternyata bisa goyah imannya karena keadaan dirinya di penjara. 

ada dua tanggapan berbeda setelah membaca kisah ini. 
Pertama 
menyadarkan orang beriman bahwa apa yang dipikirkan/direncanakan manusia tidak sama dengan kehendak Tuhan. 

Kedua 
menimbulkan pesimis bahwa seorang seperti Yohanes Pembaptis saja bisa goyah imannya apalagi dirinya awam. 

ya ndak begitu maksudnya, 
memang kita manusia ini sangat lemah oleh sebab itu kita kudu harus mesti bergantung dan mengadalkan Tuhan yang memimpin langkah kita dengan cara kita menyerahkan hati dan pikiran kita dikuasai oleh Tuhan supaya tidak terjatuh ke dalam perbuatan dosa. 

Allah tahu kelemahan manusia maka dari itu sejak semula ketika Adam jatuh berbuat dosa melanggar perintahNya, segera Allah membuatkan manusia pakaian dari kulit binatang untuk menutupi ketelanjangannya. 
artinya Allah tetap mengasihi manusia dan melindungi manusia dari kelemahannya (=telanjang) dari serangan tipu daya Iblis yang sakit hati ketika diusir Allah dari Surga. 
(baca Yesaya 14:12-23). 

Kejadian 3:21 
Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. 

kebaikan Allah terus menerus berlanjut dengan mengutus Yesus turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari akibat dosa-dosanya dan memberikan kehidupan kekal kepada orang yang mau percaya kepadaNya 

Yohanes 3:16-18 
karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 

itu sebabnya Kelahiran Yesus membawa Terang yang menerangi dunia ini yang berada dalam kegelapan akibat dosa. 
namun sayangnya tidak semua manusia menyambut Terang Yesus karena lebih menyukai kegelapan yang disangkanya membawa keselamatan bagi dirinya. 

Yohanes 3:19-21 
inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah." 

di masa Advent ini kita diharapkan segera membenahi diri agar supaya kedatangan Yesus ke dunia ini yang setiap tahun diperingati sebagai hari Natal yang artinya Terang dari Allah melalui Yesus sudah datang untuk menyelamatkan manusia dari alam maut akibat dosa manusia. 

Roma 6:23 
sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. 

Yohanes Pembaptis adalah manusia biasa dan ia sempat goyah imannya namun kesudahannya ia bertobat dan kembali mempercayakan hidupnya kepada Tuhan Allah. 

sepanjang Alkitab, 
kita menyaksikan bagaimana perjuangan iman dari para nabi, para rasul, dan orang beriman lainnya seperti Stefanus (baca Kisah pasal 7) dengan gigih memberitakan Injil dan perintah Allah bahkan sampai rela menderita dan mati. 

tunggu apalagi, bergegaslah dan jangan keraskan hatimu dengan berbantahan merasa diri tidak berdosa sebab seperti yang telah dikatakan dalam Roma 3:23 bahwa kita manusia ini semua telah berbuat dosa dan karena Kasih Yesus yang mau datang ke dunia ini bahkan rela mengorbankan diriNya agar kita semua diselamatkan. Amin. 

REFLEKSI DIRI 

Ya Tuhan Yesus,  kasihanilah aku orang berdosa yang seringkali melanggar perintahMu dan berbuat dosa karena menuruti keinginan diriku yang maunya dipenuhi kesenangan dunia ini. 

mulai saat ini, 
aku bertobat dan mengarahkan hidupku menurut pedoman dan jalan kebenaran yang menerangi jalan hidupku. Amin. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com