Senin, 14 Desember 2015

KUASA YESUS










Renungan Harian 14 Desember 2015
KUASA YESUS 
(Matius 21:23-27) 

Bilangan 24:2-7,15-17a 
Mazmur 25:4-9 


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Kita sudah memasuki masa Adven pekan ketiga; kita mempersiapkan diri : menyambut kelahiran Yesus di hari Natal sebagai kedatanganNya pertama. dan membenahi diri agar kedatanganNya kedua membawa kita ke rumah Bapa. 

seharusnya umat Katolik sudah tidak ragu-ragu mengakui Yesus adalah sungguh manusia dan sungguh Allah. 

sebab jikalau masih meragukan apakah Yesus adalah Allah dan hanya mengakui Yesus sebagai Nabi, berarti imannya masih sangat dangkal ! 

masih ada orang yang menjadi ragu atas ke-Ilahian Yesus meskipun di mulutnya mengakui percaya kepada Yesus. 

hal ini bisa terjadi karena akal-budi atau logikanya sangat kuat mempengaruhi pertumbuhan imannya. 

memang keraguannya tidak dinyatakan secara gamblang namun dalam dirinya ada suatu keraguan karena tidak bisa memahami Kerahiman Allah Tritunggal Maha Kudus. 

di Masa Advent inilah saat yang tepat untuk membuka hati selebar-lebarnya merenungkan kelahiran Yesus supaya mengalami hidup baru di dalam Kristus. 

sepertinya hal ini sepele tetapi jika dasar iman percaya kepada Yesus belum sepenuhnya menyentuh hati nurani maka begitu datang masalah bertubi-tubi menerjang hidupnya maka imannya akan goyah dan mulai meragukan Yesus. 

sering kita dengar, ada orang beriman berkata begini : " jika Yesus adalah Allah mengapa membiarkan bencana alam terjadi sehingga banyak orang menderita padahal banyak orang sudah berdoa." 

masalah bencana alam adalah akibat perbuatan manusia yang merusaknya sehingga harmonisasi alam yang telah diatur Allah mengalami perubahan dari yang seharusnya berlangsung normal. 

bukan berarti Yesus tidak berkuasa atas alam semesta ini bila bencana alam terjadi disana-sini di pelosok dunia. 

jangan pernah meragukan Kuasa Yesus sebab Dia adalah Allah yang berkuasa atas alam semesta ini dan hal ini Yesus nyatakan kuasaNya. 

Matius 28:18 
Yesus mendekati mereka dan berkata: "kepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 

Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi mempertanyakan Kuasa Yesus padahal seharusnya mereka tidak perlu menanyakan hal itu setelah melihat perbuatan mukjizat yang Yesus lakukan. 

Matius 21:23 
Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepadaNya, dan bertanya: "dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepadaMu?" 

hal-hal itu, apa maksudnya? 
yang mereka tanyakan darimana kuasa Yesus sebab sebelumnya Yesus melakukan perbuatan mukjizat yang disaksikan para imam dan ahli taurat. 

1) Yesus mengusir pedagang yang berjualan di halaman Bait Allah (Matius 21:12-13). 

2) Yesus menyembuhkan orang-orang buta dan orang-orang timpang di Bait Allah 
     (Matius 21:14-15) 

terlebih ketika Yesus memasuki kota Yerusalem disambut banyak orang. 
Matius 21:9-10 
orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikutiNya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota dan orang berkata: "siapakah orang ini?" 

tentu saja membuat para imam kepala yang notabone sebagai pemegang otoritas agama Yahudi berwenang mempertanyakan siapakah Yesus yang menggemparkan kota Yerusalem karena banyak orang berseru bahwa Yesus adalah Anak Daud dan diberkati Allah? 

sesungguhnya mereka tahu Kuasa Yesus dari Allah setelah banyak melihat perbuatan mukjizat yang Yesus lakukan tetapi mereka tidak mau mengakuinya dan sengaja mempertanyakan darimana kuasa Yesus berasal? 

biasalah, sikap orang yang memegang kekuasaan (termasuk di bidang agama) takut kehilangan jabatan maka mencari gara-gara mau menjatuhkan saingannya dengan berbagai cara. 

perkataan kuasa disini ada dua maksud: 
1) mereka mempersoalkan legitimasi Yesus yang tidak berhak melakukan kegiatan keagamaan sebab hak kuasa atau otoritas keagamaan ada pada diri mereka. 

2) mereka tidak percaya kepada Yesus yang memliki Kuasa Allah yang mampu melakukan perbuatan mukjizat. 

apa yang dilakukan para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi mencerminkan sikap sombong sekaligus sikap pengecut yang tidak mau ada orang lain yang melebihi diri mereka. 

hal ini masih terjadi sampai hari ini sikap busuk para penguasa jabatan di segala bidang yang mencoba mengalihkan hal subtansial atau pokok masalah utama ke hal-hal lain yang dipermasalahkan. 

mereka mempersoalkan kewenangan atau kuasa darimana yang Yesus lakukan sedangkan pokok masalahnya yakni perbuatan mukjizat dan ajaran tentang kasih dari Yesus justru diabaikan sehingga mereka berusaha mencegah bangsa Yahudi tidak percaya kepada Yesus adalah Mesias. 

hal ini terlihat bagaimana mereka tidak berkutik ketika Yesus berbalik bertanya kepada mereka tentang baptisan Yohanes Pembaptis. 

Matius 21:24-26 
jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepadaKu, Aku akan mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 
dari manakah baptisan Yohanes? dari sorga atau dari manusia?
mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "jikalau kita katakan: dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? tetapi jikalau kita katakan: dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." 

Apa maknanya bagi kita setelah melihat perilaku dan sikap para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi yang seharusnya menjadi panutan bagi bangsanya malah menunjukkan sikap tidak terpuji? 

Pertama 
hendaknya hati kita terbuka menerima masukan dari orang lain yang berguna bagi pertumbuhan iman kita. 

Roma 15:5-7   
semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. 

Kedua 
hendaknya kita bersikap rendah hati mau mengakui kelebihan dan kehebatan orang lain dengan memujinya dan bukan malah mempersulit orang lain karena sikap iri hati yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa orang lain lebih hebat dari kemampuan kita. 

Amsal 29:23 
keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian

Efesus 4:2 
hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar, tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. 

Ketiga 
hendaknya mengakui keterbatasan diri kita dan tunduk kepada Allah sebab kita ini ciptaanNya dan tidak mungkin dapat menandingi dan mengalahkan hikmat Allah yang jauh lebih sempurna. 

Yeremia 17:7 
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! 

Keempat 
hendaknya kita percaya kepada Yesus adalah sungguh manusia dan sungguh Allah yang memliki Kuasa atas alam semesta ini yang diciptakanNya. 

Yohanes 17:5, 24 
oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku padaMu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadiratMu sebelum dunia ada. Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepadaKu, agar mereka memandang kemuliaanKu yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. 

1 Petrus 1:20 
Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diriNya pada zaman akhir. 

Kelima 
hendaknya kita mempercayai Allah dan ijinkan Allah yang mengatur dan menguasai seluruh diri kita. 

Mazmur 25:4-5a  
beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku. bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkanku. 

REFLEKSI DIRI 

apakah aku dengan segenap hati sudah mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus di hari Natal nanti? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com