Selasa, 15 Desember 2015

MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN











Renungan Harian 15 Desember 2015
MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN 
(Matius 21:28-32) 

Zepanya 3:1-2,9-13 
Mazmur 34:2-3,6-7,17-23 


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Yesus seringkali menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan kepada bangsa Yahudi terutama kepada para ahli taurat, para imam kepala, para tua-tua, kaum farisi, kaum saduki sebab mereka-mereka inilah yang paling keras menentang diriNya dan berusaha keras menyalibkan diriNya. 

seperti kali ini Yesus memakai perumpamaan tentang dua orang anak yang disuruh ayahnya pergi bekerja di kebun anggur untuk menegor perilaku para imam kepala dan para tua-tua bangsa Yahudi yang menentang diriNya dengan mempertanyakan kuasa atau wewenang Yesus melakukan perbuatan mukjizat dan pengajaran di Bait Allah. 

dikatakan dalam perumpamaan tersebut bahwa anak yang sulung tidak pergi bekerja di kebun anggur meskipun semula ia menyanggipinya sedangkan anak yang kedua justru pergi bekerja di kebun anggur padahal semula menolak. 

Matius 21:28-30 
seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. jawab anak itu: baik, bapa tetapi ia tidak pergi. lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. dan anak itu menjawab: aku tidak mau tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga

siapakah yang dimaksud Yesus tentang anak sulung dan siapakah anak kedua dalam perumpaman ini ? 

anak sulung adalah : 
para imam kepala dan para tua-tua 
anak kedua adalah : 
pemungut cukai dan perempuan sundal 

dalam konteks ini Yesus bermaksud menegor para imam kepala dan para tua-tua bangsa Yahudi yang berada di Bait Allah (Matius 21:23) bahwa : 

seharusnya mereka melakukan perintah Allah yang tertulis dalam kitab taurat dan mentaatinya karena jabatan mereka sebagai pemuka agama yang memiliki otoritas di bidang keagamaan. 

kenyataannya, justru mereka melanggar perintah Allah atau melakukan perintah Allah berdasarkan kepentingan pribadi dan kepentingan kelopmpok mereka. 

inilah gambaran anak sulung yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan ini sedangkan gambaran anak kedua adalah pemungut cukai dan perempuan sundal yang semula melanggar perintah Allah tetapi akhirnya menyesali perbuatan dosanya dan bertobat, kemudian melakukan perintah Allah. 

Matius 21:31b 
kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 

sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." 

seharusnya para imam kepala dan para tua-tua lebih memahami rencana Allah yang sangat jelas dimuat dalam taurat tetapi mereka tidak mau percaya kepada Yesus padahal mereka tahu perbuatan mukjizat yang Yesus lakukan dan banyak tanda-tanda ajaib lainnya, menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah. 

sedangkan para pemungut cukai dan perempuan sundal percaya kepada Yesus. 
maka dari itu Yesus mengatakan : 
para pemungut cukai dan perempuan sundal akan mendahului mereka masuk ke dalam Kerajaan Allah (ayat 31b). 

artinya para imam kepala dan para tua-tua bangsa Yahudi masih ada kesempatan masuk ke dalam Kerajaan Allah jika mereka percaya kepada Yesus dan melakukan kehendak Allah. 

kita tahu, 
sampai detik ini bangsa Israel tetap tidak mau percaya bahwa Mesias sudah datang di dunia di dalam diri Yesus. 

selanjutnya, 

bagaimana dengan sikap kita terhadap Yesus, apakah kita tetap mempercayai Yesus di dalam setiap langkah kita menjalani kehidupan ini? 

di masa Advent pekan ketiga ini kita diajak untuk merenungkan sampai sejauh mana ketaatan kita melakukan perintah Allah agar hidup di dalam kebenaranNya dan menjauhi segala perbuatan yang tidak berkenan bagiNya. 

hendaknya kita persiapkan jalan bagi Tuhan Yesus melalui keterbukaan hati, kebersihan hati, kerendahan hati, dan ketulusan hati yang ada di dalam diri kita agar supaya kehadiranNya menguasai seluruh kehidupan kita. 

tinggalkan sikap congkak hati, keras hati, keras kepala, mendua-hati, hawa nafsu keduniawian menguasai hati-pikiran, dan perbuatan dosa agar supaya kedatangan Yesus ke dunia ini membawa terang dan damai sejahtera Ilahi di dalam hidup kita 

semakin pintar seseorang, cenderung mengandalkan akal budi/intelektual dan sulit menerima sesuatu diluar logika sedangkan seringkali hal-hal rohani berkaitan dengan sesuatu diluar jangkauan pikiran manusia yang terbatas meskipun tidak berarti sama sekali tidak pakai logika. 

itu sebabnya Yesus mengatakan : 
Lukas 10:21 
pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: 
"Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. 

sebaliknya jika seseorang sedang dalam pergumulan menghadapi berbagai masalah hidup maka hendaknya jangan karena saat ini situasi dan keadaan hidupmu sedang berada dalam kesesakan maka engkau berpaling dari Tuhan Yesus kepada hal-hal lain yang menjauhkan dirimu dari terang dan kasih Yesus Kristus di dalam hidupmu. 

Ingatlah selalu bahwa hidup ini memang adakalanya kita harus mendaki bukit gunung yang tinggi dan menuruni lembah yang terjal serta menyeberangi sungai yang deras bahkan ombak laut yang bergelombang tetapi percayalah bahwa semua itu sepengetahuan Tuhan dan terkadang ia membiarkan sejenak agar kita bersemangat mengatasinya sebab Ia telah memberikan kekuatan kepada kita. 

masakan kita maunya seperti anak kecil terus menerus disuapin dimana kita hanya mengangakan mulut dan dimasukin "makanan" oleh Tuhan saja tanpa mau berusaha memegang sendok sendiri mengambil makanan yang telah disediakan Tuhan. 

Mazmur 23:5 
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. 

kesesakan hidup ada baiknya bagi kita untuk menguatkan otot-otot iman kita agar mampu melakukan kehendakNya. 

Mazmur 119:71 
bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu

itu sebabnya mengapa kita diminta untuk menjalin hubungan intim dengan Allah melalui iman percaya kepada Yesus Kristus supaya kita yakin bahwa Tuhan Allah senantiasa mendengar setiap jeritan hati umatNya dan segera menolongnya menurut waktu dan rencanaNya yang terbaik bagi kita. 

Mazmur 34:16,18 
Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya kepada teriak mereka minta tolong; apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.

REFLEKSI DIRI 

sudahkah aku melakukan perintah dan kehendak Tuhan di dalam kehidupanku sehati-hari, terlebih di saat kedatangan Yesus di dunia ini? 



Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com