Sabtu, 19 Desember 2015

PERCAYALAH KEPADA TUHAN










Renungan Harian 19 Desember 2015
PERCAYALAH KEPADA TUHAN
(Lukas 1:5-25) 

Hakim 13:2-7,24-25a 
Mazmur 71:3-6,16-17 


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Hari ini bacaan Injil Lukas semakin memperjelas menjelang kelahiran Yesus dipersiapkan terlebih dahulu kelahiran Yohanes Pembaptis, yang artinya juga mempersiapkan jalan bagi Yesus dalam karya penyelamatan umat manusia. 

Lukas 1:17 
ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagiNya." 

kita lihat apa yang di nubuatkan nabi Maleakhi digenapi di dalam diri Yohanes Pembaptis. 

Maleakhi 4:5-6 
sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah. 

semula Allah mengutus nabi-nabi untuk menyampaikan FirmanNya kepada umat namun kenyataannya tidak didengarkan bahkan banyak nabi yang dibunuh. 

Lukas 11:47-48  
celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. 

selama berkisar 400 tahun, bangsa Israel tidak ada nabi-nabi yang  yang bernubuat dan menyampaikan perintah Allah dan nubuatan nabi Maleakhi adalah yang terakhir kali dan merupakan nabi terakhir umat Perjanjian Lama. 

Ketika Zakaria mendengar kabar dari Malaikat tentang isterinya, Elizabet akan melahirkan seorang anak yakni Yohanes, ia terkejut.  

Lukas 1:11-14 
maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes
engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. 

Zakharia heran mendengar berita itu karena isterinya sudah lanjut usianya sehingga ia tidak percaya dan akibatnya ia dihukum menjadi bisu. 

Lukas 1:18-20 
kata Zakharia kepada malaikat itu: "bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.

Zakharia meskipun ia seorang imam namun tidak siap mendapat berita yang baginya sulit dipercaya dengan logika. 
demikian juga kita akan terkejut dan ber-reaksi serupa bila terjadi pada kita. 

sesuatu luar biasa dari Tuhan memang membutuhkan iman untuk menerimanya sebab biasanya diluar batas jangkauan akal budi manusia yang terbatas. 

Lukas 1:37 
sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil 

Bunda Maria semula juga terkejut dan mempertanyakan kebenaran berita yang ia dengar langsung dari Malaikat Gabriel tetapi ia tidak dihukum seperti Zakharia sebab pada akhirnya Bunda Maria menerima dengan mengatakan : 

Lukas 1:38 
kata Maria: "sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." 

apa makna dari perikop ini tentang berita kelahiran Yohanes Pembaptis yang dapat kita renungkan dan menjadi pelajaran berharga bagi perkembangan iman kepercayaan kita kepada Yesus? 

Pertama 
rencana Allah jauh lebih sempurna 

hal ini harus menjadi pedoman kita bahwa apapun persoalan yang terjadi di dalam kehidupan kita adalah bagian dari rencana Allah yang mengaturnya dan pastikan hati kita mau menerimanya. 

sinkronkan antara pengetahuan kita dengan iman kita tentang kebenaran firman Tuhan agar selaras di dalam perbuatan kita. 

kita tahu ada firman Tuhan yang mengatakan bahwa : 

Yesaya 55:8-9 
sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan. 
seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu

Yeremia 29:11 
sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan

setelah pikiran kita dipenuhi oleh Firman Tuhan maka hati kita mesti siap menerima segala rencana Allah yang digenapi dalam hidup kita dan tidak boleh memilih-milih yang mau diterima sebab terkadang ada rencana Allah yang merupakan ujian buat iman kita dan biasanya kedagingan akan menolaknya.  

mulutku akan mengucapkan hikmat, dan yang direnungkan hatiku ialah pengertian.  (Mazmur 49:4)

dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintahMu.  (Mazmur 119:10)

demikian juga perbuatan kita sesuai dengan pikiran dan hati kita yang diperkuat oleh keteguhan iman kita. 

Yakobus 2:22,26 
kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. 

Kedua 
iman kita harus terus bertumbuh 

Iman itu sangat penting dan menjadi dasar perilaku dan perbuatan seseorang 

Matius 17:20 
Ia berkata kepada mereka: "karena kamu kurang percaya. sebab Aku berkata kepadamu: sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. 

banyak cara untuk menumbuhkan iman dan yang terutama adalah mengenal dan memahami firman Tuhan yang tertulis di Alkitab dan mendengarkan Roh Kudus yang berbicara langsung melalui hati nurani kita. 

Roma 10:27 
jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. 

Yohanes 16:12-13 
masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang

Ketiga 
menerima segala pemberian Allah dengan penuh ungkapan syukur 

kita harus meyakini bahwa setiap pemberian Tuhan itu adalah yang terbaik bagi hidup kita walaupun tidak selalu menyenangkan hati pada saat diberikan tetapi kesudahannya nanti membawa kita kepada hidup di dalam kekekalan. 

Yakobus 1:17a 
setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang 

1 Tesalonika 5:16-18 
bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 

bukankah seharusnya Zakharia mengucap syukur atas permohonan doanya yang pasti sudah sangat lama dinantikan jawabannya sehingga tidak menerima hukuman menjadi bisu meski sifatnya sementara. 

REFLEKSI DIRI 

apakah aku senantiasa percaya sekaligus mempercayakan hidupku hanya kepada Tuhan Yesus dalam segala situasi hidupku? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com