Rabu, 23 Desember 2015

LAHIR BARU








Renungan Harian 23 Desember 2015 
LAHIR BARU 
(Lukas 1:57-66) 

Maleakhi 3:1-4,4:5-6 
Mazmur 25:4-5,8-10,14 

Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Allah begitu baik kepada manusia dan Ia telah merencanakan segala sesuatu dengan teliti dan mendatangkan kebaikan bagi manusia meskipun seringkali manusia tidak mengerti tujuan Allah yang sesungguhnya sangat mengasihi manusia. 

Allah sudah mengutus nabi-nabi untuk memberitahukan ketetapan, perintah, dan kehendakNya agar manusia hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya. 

Mazmur 25:10 
segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya dan peringatan-peringatanNya. 

seharusnya manusia mengerti bahwa Allah mengasihi dirinya namun anehnya sebagian besar manusia cenderung mau hidup menurut kemauannya sendiri dan menolak hidup di dalam kebenaran Allah sehingga seringkali manusia terperosok jurang maut akibat perbuatan dosanya. 

Allah tetap mengasihi manusia dan Ia merancang kelahiran Yohanes Pembaptis mendahului kelahiran Yesus untuk sekali lagi memberitahukan bahwa Allah bermaksud menyelamatkan manusia dari kematian kekal dan memberikan kehidupan kekal bagi manusia yang mau menjalani hidup di dunia ini seturut kehendakNya. 

Hari ini bacaan Injil berbicara tentang Kelahiran Yohanes Pembaptis dengan maksud agar kita semakin sadar betapa pentingnya memahami rencana Allah di dalam kehidupan kita masing-masing. 

Lukas 1:57-58 
kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. 
ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmatNya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. 

seringkali rencana Allah di dalam hidup kita "mengalami hambatan" disebabkan oleh penolakan kita yang mau berjalan menurut rencana sendiri. 

banyak faktor penyebab yang mempengaruhi keputusan untuk mau mengikuti jalan Tuhan, diantaranya : 

Pertama 
terpengaruh oleh pendapat orang lain 

Zakharia-Elisabet menghadapi situasi dimana tetangga mereka ikut campur mempengaruhi pemberian nama anak mereka berdasarkan kebiasaan adat yang memberikan nama anaknya serupa dengan nama bapanya. 

Lukas 1:59-61 
maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "jangan, ia harus dinamai Yohanes." kata mereka kepadanya: "tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.

di satu sisi menurut pandangan dunia melalui kebiasaan adat istiadat harus dinamai sesuai nama bapanya tetapi di sisi lain menurut kehendak Allah melalui malaikat Gabriel harus menamai Yohanes. 

dalam hidup ini kita juga diperhadapkan pada pilihan sebelum memutuskan; 
apakah berdasarkan kehendak Allah yang dinyatakan di dalam Alkitab dan bisikan Roh Kudus melalui hati nurani 
ataukah 
berdasarkan kebenaran menurut dunia dan kebiasaan adat istiadat. 

kenyataannya, 
manusia cenderung kompromi atas dosa dengan cara membenarkan diri sendiri dan beralasan demi kepentingan keluarga padahal sesungguhnya demi kepentingan diri sendiri. 

dosa dianggap kesalahan dan bukan dosa ... seperti misalnya : berbohong demi kebaikan !! 
ketetapan Allah dalam 10 perintahNya mengatakan : 

Keluaran 20:16 
jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. 

lalu beralasan : itu aturan hukum taurat tidak berlaku lagi di jaman sekarang. 
baiklah, coba simak perkataan Yesus tentang berbohong atau bersaksi dusta. 

Matius 5:37 
jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, 
jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. 

mau alasan apalagi? 
yach tapi aku berbohong itu tujuannya baik; ada yang beralasan demi keluarga dan ada alasannya agar masalahnya biar cepat beres, dsbnya. 

menurut pandangan dunia itu strategi dan bukan dosa, malah mengejek orang yang mengatakan itu dosa dengan berkata : "itu biasalah ga usah sok suci, kita masih injak bumi dan kalo ga buat begitu, gimana gue bisa hidup?" 

pendapat orang banyak tentang suatu kebenaran bermacam-macam dan kalo kita tidak bergaul karib dengan firman Tuhan di Alkitab maka kita akan larut dan terpengaruh pendapat orang banyak yang membenarkan perbuatan mereka dengan menolak dikatakan dosa. 

coba kita baca dan renungkan makna dari ayat firman Tuhan di bawah ini sebelum menyimpulkan dan memutuskan itu dosa atau tidak. 

1 Yohanes 3:7-9 
anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diriNya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah

Kedua 
terpengaruh oleh pengalaman masa lalu 

hidup itu untuk hari ini dan bukan untuk masa lalu ataupun untuk masa depan. 
penderitaan itu bisa cepat berlalu jika tidak hidup dipengaruhi masa lalu sebab hal itu sudah berlalu dan sekarang kita hidup untuk hari ini yang ada berbagai kesusahan maupun kegembiraan juga. 

Matius 6:11,34 
berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. 
sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." 

kita seharusnya tahu bahwa Tuhan berjanji selalu menyertai kita (= Imanuel) pada saat ujian dari Allah tiba dan pencobaan dari Iblis datang. 

1 Korintus 10:13 
pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. 

Zakharia menyadari bahwa ia menjadi bisu akibat ketidak-percayaannya saat malaikat Gabriel mengatakan isterinya yang lanjut usia mengandung dan akan melahirkan seorang anak yang nantinya menjadi nabi yang diutus Allah untuk memberitakan kedatangan Mesias. 

Zakharia mengakui dosanya dan bertobat sehingga ia yakin bisunya akan sembuh menunggu waktu kelahiran anaknya. 

Zakharia tidak ngambek atau marah kepada Allah dan itu terungkap ketika ia menyanyikan pujian syukur kepada Allah yang akan kita renungkan dalam bacaan Injil esok hari sesi pagi hari. 

Zakharia tidak mau mengulangi lagi perbuatan dosa dan ia mentaati Allah dan menolak pendapat tetangganya dan tidak mengikuti kebiasaan adat tetapi ia memberi nama anaknya, Yohanes sesuai yang diperintahkan Allah melalui Gabriel 

Ketiga 
terpengaruh oleh kedagingan diri sendiri yang menginginkan hidup nyaman dan menolak proses pemurnian dari Allah 

contoh paling kongkrit dan nyata adalah sikap bangsa Israel yang tidak tahu berterima-kasih dan tidak bersyukur atas kebaikan Allah yang telah menolong mereka dari penindasan bangsa Mesir dan memelihara hidup mereka ketika di padang gurun dengan memberi makanan manna dan menurunkan tiang awan di waktu siang hari dan tiang api di waktu malam hari. 

semua itu disebabkan oleh kedagingan bangsa Israel yang maunya hidup nyaman dan menolak hidup susah yang mencerminkan sikap hidup manusia pada umumnya kecuali bagi mereka yang sadar dan mau menanggung sangkuli sebagai bagian proses hidup sebelum menerima kehidupan kekal.  

Kesimpulan

kita harus segera memperbaiki sikap hidup dengan cara bertobat dan tidak hidup di dalam keinginan kedagingan tetapi hidup di dalam kebenaran Tuhan. 

Mazmur 25:5 
bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu dan ajarlah aku sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. 

kita harus meninggalkan cara hidup lama dengan menerima cara hidup baru yang merupakan hidup lahir baru bersama Tuhan Yesus sebagai jawaban kita memperingati menyambut kelahiran Yesus di dunia ini dan menantikan kedatangan Yesus kedua kalinya yang akan membawa kita kepada kehidupan kekal di Sorga. 

Mazmur 25:14 
Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjianNya diberitahukanNya kepada mereka. 

tidak mudah merubah sikap hidup karena berlawanan dengan keinginan kedagingan yang sudah terbiasa terbuai oleh kenikmatan duniawi.
perlu tekad yang kuat dan kemauan yang bulat agar dapat mengikis cara hidup yang dipenuhi oleh hawa nafsu dan mengarahkan diri kepada jalan hidup seperti yang dikehendaki Tuhan.

Yohanes 3:3,5
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. 

REFLEKSI DIRI 

sudahkah aku lahir baru di dalam segala bidang kehidupanku dengan mentaati dengan setia menuruti jalan kebenaran dan jalan kehidupan yang Yesus tunjukkan melalui SabdaNya di Injil? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com