Selasa, 23 Februari 2016

BASUHLAH, BERSIHKANLAH DIRIMU










Selasa, 23 Februari 2016 

Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKu. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik 
                                          (Yesaya 1:16)        

Dunia saat ini semakin carut-marut dan banyak hal ketidak-beresan terjadi; adanya kemiskinan/kelaparan yang diakibatkan oleh ketidak-adilan dan kesulitan ekonomi melanda di banyak negara di dunia ini. 

Situasi ini membuat banyak orang mengalami depresi, luka batin, kepahitan di dalam hidupnya sehingga bagi mereka yang tidak tahan menghadapi tekanan hidup ini menjadi berubah perilakunya dan perbuatannya. 

Tadinya semangatnya memperjuangkan hidupnya di jalan yang benar menjadi berubah dengan melakukan perbuatan jahat demi memenuhi kebutuhannya dan meninggalkan sikap hidup benar di mata Tuhan. 

Banyak alasan pembenaran diri yang mendasari seseorang berbuat kejahatan dan semua itu bermuara pada keinginan untuk mengalami hidup bahagia. 

Kejahatan itu tidak selalu yang kejam, seperti membunuh orang tetapi bisa juga berupa korupsi yang sebetulnya masuk kategori dosa mencuri dan mengingini kepunyaan orang lain. 

Masih banyak jenis kejahatan lain yang merupakan perbuatan dosa kepada Allah dan anehnya semakin hari banyak orang tidak takut lagi untuk berbuat dosa. 

Semula orang berbuat dosa karena tidak tahan menderita serba kekurangan di dalam hidupnya namun lama kelamaan setelah kebutuhan pokok hidupnya sudah terpenuhi. 

Kemudian timbul keinginan memiliki harta kekayaan dunia dengan alasan untuk masa depan dan bila hal ini terpenuhi juga maka selanjutnya muncul keinginan membangun dinasti keluarga yang memiliki banyak perusahaan dan tidak berhenti sampai disitu sebab mereka memerlukan kekuasaan untuk memperlancar kemajuan perusahaan. 

Akibatnya orang ini sudah meninggalkan Allah dan beralih mengagungkan harta kekayaan dunia dan kekuasaan dunia sebagai tuhan/ilah di dalam hidupnya. 

Tuhan Allah sudah tidak dipandang lagi dan tidak mengakuiNya sebagai Tuhan yang menguasai hidupnya. 

Itu sebabnya Yesus mengatakan ; 
Matius 19:23-24 
Yesus berkata kepada murid-muridNya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 

Orang kaya cenderung over confidence percaya pada kemampuan diri sendiri sebab memang telah terbukti ia sukses meraih harta kekayaan yang luar biasa nilai kekayaannya dan terbukti punya kuasa atas diri banyak orang bahkan bisa punya kuasa di pemerintahan. 

Hanya satu yang ia lupakan alias pikun bahwa kesuksesan dirinya hanya miliki semua yang berasal dari dunia ini padahal suatu saat nanti meninggalkan dunia ini dan yang kembali hanyalah rohnya saja kepada Tuhan Allah sedangkan tubuh dan kekayaamnya tidak dapat dibawanya..kasihan deh elo! 

1 Timotius 6:17-19 
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaanNya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya. 

Kalau begitu, apakah hanya orang kaya sulit masuk ke dalam Kerajaan Allah? 
tidak juga. 
orang yang tidak kaya harta duniawi bila tidak hidup di dalam kebenaran Tuhan maka ia juga tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah, yakni tidak dapat tinggal di rumah Bapa di Surga. 

Kita bisa lihat orang yang tidak kaya, ada yang menginginkan dan sedang mengejar kekayaan namun sampai saat ini belum berhasil; akibatnya sikap dan perbuatannya banyak melanggar dosa, seperti ia berbohong, menipu orang lain dengan meminta belas kasihan orang supaya diberi kesempatan memperoleh kekayaan atau kesuksesan nama baik. 

Ada orang pura-pura tidak mampu alias miskin ketika hendak memasukan anak ke sekolah katolik supaya biaya sekolah murah dan masih banyak cara lainnya yang dilakukannya dan orang ini tidak merasa berdosa dengan berdalih Tuhan juga maklum keadaan hidupnya dan ia membenarkan perbuatannya demi untuk keluarga. 

Kita diingatkan agar menjauhkan diri dari segala macam bentuk perbuatan jahat yang merupakan perbuatan dosa kepada Tuhan Allah; apakah saat ini kita termasuk golongan orang kaya ataukah golongan orang belum kaya, atau golongan orang miskin harta dunia. 

Amsal 30:8-9 
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkalMu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. 

Lebih baik hidup berkecukupan di dalam Tuhan daripada hidup dalam kelimpahan kekayaan dunia yang cenderung menjauhkan diri kita dari Tuhan. 

1 Timotius 6:6-10 
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. 

Mengapa penekanan perbuatan jahat pada sisi pengejaran harta kekayaan, bukankah ada perbuatan jahat lainnya? 

Perbuatan kejahatan lain hanyalah imbas dan akibat dari perbuatan untuk memperoleh kekayaan dunia. 

Sebab kebanyakan orang ingin hidupnya bahagia dan untuk itu dibutuhkan harta kekayaan  dunia untuk menjamin hidup bahagia, begitulah kebanyakan orang berpandangan demikian. 

Padahal menurut kebenaran Firman Tuhan adalah alamilah hidup di dalam Kasih Tuhan maka kita memperoleh kebahagiaan sesungguhnya dan bersifat kekal selama-lamanya. 

Kita sepatutnya banyak bersyukur atas segala yang kita terima dari Tuhan meski keinginan kita banyak yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. 

Mazmur 50:23 
Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya. 

Keinginan untuk hidup bahagia menurut kebahagiaan dunia yang mendorong orang melakukan perbuatan jahat dan Tuhan memperingatkan agar segeralah membersihkan diri dan basuhlah diri kita dari segala perbuatan dosa. 

Hiduplah di dalam kasih karunia Allah agar hidup kita dijauhkan dari segala perbuatan dosa. 

Ibrani 12:15 
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. 

Dalam bacaan Injil hari ini, kembali kita disajikan salah satu perbuatan jahat dalam bentuk lain yakni kesombongan dan kemunafikan yang sangat tidak berkenan di mata Tuhan Allah. 

Orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat menyelidiki firman Allah tetapi mereka tidak melakukannya atau seandainya mereka lakukan juga hanya untuk dilihat orang supaya dirinya dipuji. 

Mazmur 50:16-17 
Kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapanKu, dan menyebut-nyebut perjanjianKu dengan mulutmu, padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firmanKu? 

Yesus mengetahui kefasikan diri mereka, mengecam perilaku/perbuatan mereka meskipun Yesus memuji pengetahuan tentang Taurat atau Firman Allah yang mereka pelajari. 

Matius 23:3 
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. 

Kita sangat membutuhkan Firman Tuhan sebagai panduan dan petunjuk tentang ketetapan, peraturan, perintah dari Tuhan Allah agar supaya kita menjalani hidup keseharian sesuai Frman Tuhan. 

Disamping itu kita mengetahui bahwa Tuhan Allah sangat mengasihi diri kita dan menginginkan kita hidup bahagia di dunia ini maupun di Surga nanti. 

Selain Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayanh, IA juga Maha Pengampun dan sekaligus IA, Hakim Agung yang mengadili perbuatan kita. 

Jadi tidak benar, pandangan orang yang mengatakan bahwa orang yang percaya kepada Yesus Kristus pasti masuk Surga dan mengalami hidup bahagia sebab segala dosa diampuni Yesus. 

Ya ndak betul, 
Dosa kita memang diampuni seperti kata firman Tuhan dibawah ini : 

Yesaya 1:18 
Marilah, baiklah kita berperkara! — Firman Tuhan — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. 

namun kita juga harus membaca secara lengkap firman Allah di Alkitab, apakah itu dari kitab Yesaya atau kitab lainnya, apalagi dalam hal pengampunan, ada perkataan Allah lainnya di ayat berikut : 

Yesaya 1:19-20 
Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang." Sungguh, Tuhan yang mengucapkannya. 

Sangat jelas yach, kita diminta untuk menuruti Perkataan Tuhan Allah dan bagi yang melanggarnya maka menerim hukuman bila sampai akhir hayat tetap tidak mau bertobat dan hidup di dalam kebenaran Tuhan. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku sudah membersihkan diriku, pikiran, hati, dan perbuatanku dari segala hal tidak berkenan bagi Tuhan Allah? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ =============

Kalender Liturgi Katolik 
Polikarpus
Warna Liturgi : Ungu 

Yesaya 1:10,16-20 
Mazmur 50:8-9,16-17,21-23 
Matius 23:1-12 
BcO : Keluaran 16:1-18,35 

============= ☆☆☆ =============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com