Rabu, 10 Februari 2016

FIRMAN ALLAH VS ADAT ISTIADAT









Selasa, 9 Februari 2016 

Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan
                                                        (Markus 7:13)  

Entah mulai darimana adat istiadat mengatur kehidupan orang di dalam bermasyarakat dan juga di keluarga. 

Adat Istiadat terkadang memberatkan orang untuk mematuhinya, sebaliknya terkadang berguna bagi kehidupan dan terkadang juga bersinggungan dengan ajaran agama atau kehendak Allah. 

Adat Istiadat berbeda-beda setiap daerah atau wilayah tertentu tergantung kondisi latar belakang budaya, sosial, ekonomi, dan kepercayaan masyarakat di daerah/wilayah tersebut. 

Seringkali perbedaan adat istiadat menimbulkan konflik dan pertentangan bahkan tidak sedikit terjadi pertumpahan darah sebab yang seorang mengklaim adat istiadatnya yang paling benar dan memaksa orang lain berlaku seperti kebiasaan adat istiadatnya. 

Misalnya : masyarakat Yahudi biasanya mencuci tangan sebelum makan dan ketika melihat murid-murid Yesus tidak berlaku seperti mereka maka Yesus ditegur oleh orang Farisi dan ahli taurat. 

Markus 7:1-5 
Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat, bahwa beberapa orang muridNya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepadaNya: "Mengapa murid-muridMu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?

Bukankah murid-murid Yesus juga orang Yahudi yang semestinya menuruti adat Yahudi yaitu mencuci tangan sebelum makan? 

Yesus tahu maksud dan tujuan dari orang Farisi mempertanyakan masalah mencuci tangan dan kaitannya dengan kebiasaan adat istiadat Yahudi. 

Mari kita dengar jawaban Yesus : 
Markus 7:6 
Jawab Yesus kepada mereka: 
Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaKu

Apa maksud perkataan Yesus yang mengingatkan kepada mereka tentang nubuat Yesaya tentang kemunafikan bangsa Yahudi? 

Sering terjadi kemunafikan di dalam menerapkan suatu peraturan/ketentuan yang secara kasat mata terlihat baik padahal di dalamnya terkandung suatu tujuan yang terselubung kepentingan kelompok dan kepentingan pribadi. 

Cilakanya, mengatas-namakan agama atau berani mengatakan ini perintah Tuhan, Allah dan mengintimidasi dan mengancam orang lain bila melanggar atau tidak mematahuinya. 

Bangsa Yahudi sangat terkenal sikapnya mendua-hati kepercayaannya kepada Allah; di satu sisi mereka menyembah Allah dan di sisi lain menyembah allah lain yang bukan Allah Abraham, Allah Ishak,dan Allah Yakub yaitu Allah yang disembah oleh leluhur mereka. 

Ketika hidup mereka menderita kesusahan dan terancam oleh bangsa lain maka mereka menyembah Allah seraya memaksa Allah menolong mereka dan sebaliknya ketika hidup mereka baik-baik saja maka mereka berpaling dari Allah dengan menyembah allah/ilah lain berupa dewa-dewi yang mereka sembah. 

Bagaimana dengan sikap kita kepada Allah? kita intropeksi diri masing-masing dan bila berlaku seperti sikap orang Yahudi seperti nubuat Yesaya maka segeralah bertobat dan kembali kepada Tuhan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang disembah dan menyerahkan hidup dipimpin dan diatur oleh Tuhan. 

Jaman semakin edan dan jangan sampai sikap hidup kita terseret oleh keedanan menjalani hidup ini; dimana yang benar menjadi salah, sebaliknya yang salah menjadi benar. 

Kecanggihan tehnologi terlihat menguasai hampir segala bidang kehidupan orang di jaman super modern ini; misalnya : kecanggihan tehnologi yang mampu merubah photo dirinya sesuai keinginannya menjadi seperti photo seorang artis/aktor idolanya. 

Melihat orang lain korupsi atau menjalani bisnis atau hidup sukses tanpa mengandalkan Tuhan dan terbukti hidup mereka semakin sukses terkenal dan dipuja-puji banyakborang maka menggoda orang lain meniru perbuatan orang sukses tersebut; seperti halnya meniru photo dirinya diubah demikian rupa agar mirip sekali dengan idolanya. 

Padahal seharusnya yang kita tiru dan ikuti sikap dan perbuatannya adalah sikap hidup Yesus semasa IA hidup di dunia yang bisa kita ketahui dari Injil. 

Filipi 2:5 
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus

Matius 11:29b 
... belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 

JADI, 

Jangan sampai kita lebih mengutamakan adat istiadat, peraturan yang dibuat manusia sedangkan kehendak Tuhan, kita abaikan atau menomor-duakan Tuhan di dalam hidup kita .... 

please, tanamkan dalan hati dan pikiran kita bahwa hidup di dalam Tuhan adalah hal utama dan terutama yang harus kita kerjakan di sepanjang hidup kita. 

Masa bodoh saja anggapan dan tudingan orang lain yang menyalahkan dan mempermasalahkan dirimu jika engkau sungguh-sungguh berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan. 

Bagaimana kita tahu perbuatan kita telah sesuai dengan kehendak Tuhan? 

Roma 12:1-2 
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 

Seringkali adat istiadat dan peraturan manusia menjadi batu sandungan bagi kita untuk mentaati dan mengutamakan kehendak Tuhan diatas kepentingan pribadi, keluarga, komunitas, masyarakat, negara, termasuk gereja sekalipun. 

Ingatlah perkataan Yesus dalam Injil hari ini yang mengingatkan kita. 

Markus 7:8-9 
Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. 

Perbedaan antara adat istiadat dan firman Allah bergantung sikap seseorang menanggapi kebenaran yang sesungguhnya yakni sejauh mana kita memahami kebenaran Firman Tuhan dan mau hidup di dalamNya. 

Contohlah Rasul Paulus yang dengan bijaksana menanggapi desakan orang yang sibuk mempersoalkan etika dan adat istiadat dengan sikap penuh kasih supaya ia dapat memenangkan jiwa orang tersebut. 

1 Korintus 8:9,13 
Jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah. Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku. 

Kita tidak boleh terpengaruh oleh omongan orang lain yang mau mengatur kebenaran menurut pendapatnya dan seringkali mengatas-namakan adat istiadat tetapi kita hendaknya hanya bersandar kepada kebenaran Tuhan yang bisa kita ketahui dari FirmanNya yang tertulis di Alkitab maupun melalui Roh Kudus yang menasehati dan memberitahukan tentang kebenaran Tuhan. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku menempatkan Firman Allah dan hidup di dalam KebenaranNya diatas semua adat istiadat dan peraturan manusia atau segala sesuatu yang bukan merupakan Kehendak Allah? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ =============

Kalender Liturgi Katolik 
Hari Biasa 
Warna Liturgi : Hijau 

1 Raja 8:22-23,27-30 
Mazmur 84:3-5,10-11 
Markus 7:1-13 
BcO : 1 Korintus 1:18-31

============= ☆☆☆ =============


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com