Sabtu, 20 Februari 2016

PATUH KEPADA TUHAN










Sabtu, 20 Februari 2016 

Tuhan telah menerima janji dari padamu pada hari ini, bahwa engkau akan menjadi umat kesayanganNya, seperti yang dijanjikanNya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintahNya. 
                                                     (Ulangan 26:18)  

Sejak kita masih anak-anak selalu diajari dan dinasehati supaya patuh kepada orangtua dan terus menerus diingatkan sampai usia kita beranjak dewasa. 

Tidak semua anak-anak bisa menerima nasehat orangtua sebab ada juga yang memberontak dan dengan sengaja melanggar keinginan orangtuanya supaya ia menjadi anak yang patuh. 

Mereka pikir mau mandiri lepas dari bimbingan orangtua karena merasa yakin pada pemikiran dan pendapatnya yang lebih baik dari orangtuanya. 

Nanti setelah terbukti cara mereka salah menimbulkan masalah maka ada yang kembali ke orangtuanya dan minta maaf tetapi ada juga yang malu/gengsi tidak mau mengakui kesalahannya dan tidak mau kembali ke orangtuanya demi harga dirinya. 

Seperti itulah hubungan kita manusia dengan Tuhan Allah, seperti anak kepada orangtuanya atau kepada bapanya. 

Kita ini adalah anak-anak Tuhan setelah kita mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat kita pada saat dibaptis. 

Bagi anda yang belum tahu status kita adalah anak-anak Tuhan ketika dibaptis, silahkan renungkan Firman Tuhan; 

Yohanes 1:12 
Semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya. 

Bukan hanya status sebagai anak Tuhan saja melainkan kita juga ahli waris yang mewarisi kekayaan Bapa kita yang ada di Surga; artinya damai sejahtera dan sukacita Surgawi yang kekal abadi diwariskan pada kita anak-anak Tuhan. 

Galatia 4:6-7 
Karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah. 

Belum semua umat Kristiani tahu bahwa dirinya adalah anak-anak Tuhan atau bila sudah tahu tetapi tidak percaya bahwa ada Firman Tuhan yang menyatakan kebenaran ini. 

Kita harus yakin seyakinnya bahwa kita adalah anak-anak Tuhan supaya kita sadar bahwa kita bukan anak-anak dunia yang hanya sibuk mencari benda-benda atau segala hal dari dunia ini. 

Tuhan Allah mau kita meyakini bahwa kita adalah anak-anakNya, oleh sebab itu Tuhan Allah menegaskan hal ini dengan mengikat Perjanjian antara diriNya dengan kita umat Kristiani, seperti yang tertulis di Alkitab. 

Ulangan 26:16-17 
Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Engkau telah menerima janji dari pada Tuhan pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturanNya, dan mendengarkan suaraNya. 

Kenyataannya, masih banyak orang beriman Kristiani berlaku seperti anak dunia dan tidak hidup sebagaimana mestinya perilaku anak-anak Tuhan. 

Ironinya, ada yang menghambakan diri menjadi budak dunia demi mengejar kesenangan/kenikmatan dunia. 

Galatia 4:1-5  
Selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya. Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. 

Tidak bermaksud menghakimi tetapi ini fakta yang dapat dilihat bahwa orang beriman kepada Yesus Kristus dan telah menyatakan diri percaya, lalu di baptis secara Katolik tetapi saat ini sudah tidak menghadiri ekaristi, tidak berdoa, tidak membaca Alkitab, atau pergi ke gereja setahun hanya 2x saat Paskah dan Natal saja maka dapat dipastikan ia tidak patuh kepada Tuhan Allah dan tidak berlaku/bersikap sebagai anak Tuhan. 

Orang ini lebih memilih hidup sebagai anak dunia yang terpikat dan tenggelam dalam kesenangan/kenikmatan dunia sebab baginya yang terpenting adalah mendapatkan kekayaan atau hal-hal yang bersifat keduniawian. 

Renungan kemarin diingatkan oleh Firman Tuhan agar waspadailah diri kita dan hari ini diingatkan agar kita hidup sebagai anak-anak Tuhan yang patuh dan taat kepada Tuhan Allah. 

Ada banyak hal yang terjadi setiap hari di dalam hidup kita yang bertujuan untuk menjauhkan kita dari Tuhan Allah maka semua itu tergantung pada sikap kita menanggapinya; apakah kita tetap patuh kepada Tuhan ataukah kita kompromi dimana sebagian mematuhi Tuhan dan sebagian lagi mau hidup di dalam kesenangan duniawi yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. 

Pilihan dan keputusan di tangan kita
patuh atau tidak patuh kepada Tuhan 
 anak-anak Tuhan atau anak-anak dunia melakukan atau tidak melakukan perintah Tuhan. 

Seperti halnya Injil hari ini yang memuat perintah Tuhan supaya kita mengasihi musuh kita atau dengan kata lain kita mengampuni kesalahan orang lain kepada diri kita dan sekaligus kita mau mengasihinya. 

Matius 5:44-45 
Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar

Alamak jujur saja nih, berat nian perintah Tuhan ini dipatuhi sebab mengampuni orang yang bersalah yang menyakiti kita saja rasanya gimana gitu, eh malah di suruh mengasihi orang ini... 
kita akan komplain ke Tuhan seraya ngedumel : yang bener saja Tuhan, mosok aku harus mengasihi orang yang menyebalkan ini ... mana tahan! 

Disinilah tantangannya; mau patuh atau ogah turuti perintah Tuhan. 
Ini mah bukan teori lagi tetapi langsung praktekkan Firman Tuhan yang telah diketahui... ini bagian dari sangkuli. 

Kita mesti banyak belajar mau lakukan perintah dan ketetapan Tuhan supaya terbiasa dan tidak terpaksa mematuhi Tuhan, bahkan ke depan nanti menjadi life style atau gaya hidup kita yang selalu patuh dan taat kepada Tuhan. 

Mazmur 119:1-2 
Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. 
Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatanNya, yang mencari Dia dengan segenap hati. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah kepatuhanku sebagai anak Tuhan yang senantiasa menjalani hidup seturut perintah dan ketetapan Tuhan sudah aku lakukan? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ =============

Kalender Liturgi Katolik 
Hari Biasa Pekan 1 Prapaskah
Warna Liturgi : Ungu 

Ulangan 26:16-19   
Mazmur 119:1-2,4-5,7-8 
Matius 5:43-48 
BcO : Keluaran 12:37-49; 13:11-16 

============= ☆☆☆ =============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com