Senin, 23 Mei 2016

HIDUP KEKAL : YES YES YES !!!









Senin, 23 Mei 2016 

Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihiNya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihatNya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.  
           (1Petrus 1:8-9)


Kehidupan kekal itu seperti apa dan belum ada seorangpun mengalaminya namun mengapa banyak orang percaya merindukannya bahkan menjadi tujuan utama dalam hidupnya saat ini di dunia. 

Memang tidak semua orang yakin ada kehidupan kekal dan mereka memilih menikmati sepuasnya hidup di dunia ini daripada memikirkan kehidupan kekal nanti sehingga tidak heran mereka amat serius mengejar kenikmatan duniawi dan mengabaikan segala hal yang berkaitan dengan kehidupan kekal. 

Apalagi untuk mencapai kehidupan kekal harus melalui proses pemurnian yang berat sebab harus menyangkal diri dari keinginan hawa nafsu dunia yang sarat dengan pemenuhan keinginan daging dan harus memanggul salib penderitaan sedangkan saat ini mereka sedang bersukaria dalam kenikmatan duniawi yang menyenangkan diri mereka. 

Di dunia ini dalam segala hal kehidupan, kita diperhadapkan pada dua pilihan sejak Adam dan Hawa memakan buah dari pengetahuan baik dan yang jahat menurut penilaian Tuhan Allah. 

Standard pengetahuan baik dan yang jahat berdasarkan Firman Tuhan/Sabda Allah yang tertulis di Alkitab dan karya Roh Kudus secara langsung ke setiap pribadi kita masing-masing

Kita tidak perlu membuang energi untuk berdebat dan mengklaim kebenaran menurut sudut pandang menurut dunia yang setiap orang menyerapnya sebagai prinsip hidup masing-masing. 

Prinsip dunia yang paling banyak diserap sebagai prinsip hidup manusia adalah mengumpulkan uang dan harta dunia sebanyak-banyaknya yang diyakini dapat membuat hidupnya bahagia dan sebagai jaminan hidup selama di dunia. 

Istilah populernya menjadi orang super kaya alias konglomerat atau setidaknya minimal menjadi orang kaya. 
Dengan harta kekayaan yang dimilikinya maka ia merasa aman dan nyaman bisa menikmati hidup di dunia dengan hati tenang dan menyenangkan. 

Tidak heran si orang kaya keberatan melepaskan harta kekayaannya ketika Yesus mengatakan : 

Markus 10:21-22  
Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 

Bagi orang kaya adalah hampir mustahil mereka mau melepaskan harta kekayaan untuk mengikuti Yesus !!! 
Markus 10:23 
Yesus memandang murid-muridNya di sekelilingNya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 

Bukan hanya orang kaya saja tetapi kepada setiap orang berlaku persyaratan untuk memperoleh hidup kekal adalah melalui dan mengikuti Yesus. 

Yohanes 14:6 
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 

Sangat jelas yakni mengikuti jalan Yesus, kebenaran Yesus, dan hidup Yesus maka kita memperoleh hidup kekal di Sorga. 

Sorga itu dimana? tentu saja di rumah Bapa dan untuk masuk ke rumah Bapa maka kita harus mengenal Bapa melalui Yesus dan untuk mengenal Yesus harus mengikuti jalan, kebenaran, hidupYesus. 

Bagaimana mungkin kita bisa sampai ke rumah Bapa karena belum pernah ada orang yang pernah tahu dimana rumah Bapa selain Yesus yang tinggal bersama dengan Bapa. 

Kita percaya ada rumah Bapa karena dikasih tahu oleh Yesus. 
Yohanes 14:2 
Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu

Kita percaya adanya Sorga karena kita percaya kepada Yesus (1 Petrus 1:8-9) meskipun kita belum pernah bertemu muka secara langsung dengan Yesus, seperti 12 rasul serta murid-murid Yesus lainnya dan juga masyarakat Yahudi saat itu serta para ahli taurat, orang farisi-saduki, para tua-tua dan imam-imam. 

Point terpenting adalah kita percaya kepada Yesus dan Iblis berusaha agar manusia tidak percaya kepada Yesus dengan berbagai cara terutama dalam hal mamon dan hawa nafsu daging. 

Penderitaan adalah biangkerok yang meruntuhkan orang percaya kepada Yesus sebab Iblis tahu sifat manusia adalah ingin hidup senang di dunia dan menolak hidup susah apalagi sampai menderita kelaparan dan penyakit. 

Kita dicobai oleh Iblis lewat pencobaan melalui hawa nafsu kedagingan dan harta kekayaan dunia. 
Inilah ujian iman kita yang diijinkan Allah terjadi pada kita untuk melihat kesetiaan kita percaya kepada Yesus. 

1 Petrus 1:5-7 
Kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya. 

Tentu kita masih ingat kisah Ayub yang dicobai Iblis lewat penyakit kusta dan kehilangan harta kekayaan bahkan anak anaknya mati diterjang angin ribut dari padang gurun (Ayub pasal 1 dan 2). 

Ayub tetap tabah dan setia walau harta dirampas-dibakar serta anak-anaknya mati (seperti dilakukan ISIS saat ini) namun Ayub tetap setia kepada Allah dan berkata : 

Ayub 1:21 
"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" 

Bahkan mulanya Ayub tetap percaya kepada Allah ketika badannya terkena kusta karena pencobaan dari Iblis dan ia tidak menggerutu bahkan ia memarahi istrinya dan juga kepada teman2nya. 

Ayub 2:9-10 
Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. 

Memang Ayub sempat berkeluh kesah (Ayub pasal 3) dengan mengatakan : 

Ayub 3:1-3,11 
Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya. Maka berbicaralah Ayub: "Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku dan malam yang mengatakan: Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan. Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan? 

Pada akhirnya Ayub tetap mempercayai Allah dan mengakui kebijaksanaan Allah sebagai wujud kesetiaannya walaupun begitu berat pencobaan dialaminya. 

Demikian hendaknya kita bersikap seperti Ayub yang tetap setia percaya kepada Allah dan kitapun berbuat serupa harus tetap percaya kepada Yesus walau situasi dan keadaan hidup saat ini sedang bergumul dalam penderitaan. 

Termasuk orang kaya mengalami ujian iman percayanya kepada Yesus dengan melepaskan keterikatan kepada hartanya dan mau mengikuti Yesus. 

Sekarang kita mengerti bahwa setiap kita harus diuji lewat berbagai tingkat kesulitan hidup dimulai dari yang ringan dalam bentuk penyangkalan diri hingga harus memanggul salib. 

Ujian orang kaya tersebut adalah ujian penyangkalan diri sedangkan ujian Ayub adalah ujian memanggul salib. 

Ayub lewati ujian penyangkalan diri ketika ia merelakan kehilangan hartanya dan kemudian diuji lagi ke tingkat lebih tinggi dimana ia memanggul salib derita kehilangan anak2nya dan ia sendiri alami terkena sakit kusta. 

Alhasil Ayub lulus ujian dan menerima Anugerah Allah dan kita imani bahwa Ayub memperoleh kehidupan kekal. 

Yakobus 1:12 
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. 

Bagaimana dengan kita? 

semua tergantung pada keputusan kita memilih antara hidup di dunia ini dengan mengabaikan hidup kekal ataukan kita mengutamakan hidup kekal dengan mengumpulkan harta sorga selama kita hidup di dunia ini. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku tetap setia kepada Yesus sebab memilih hidup kekal di Surga sebagai tujuan utama hidupku selama aku masih numpang hidup di dunia ini? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Hari Biasa 
Warna Liturgi : Hijau 

1 Petrus 1:3-9 
Mazmur 111:1-2,5-6,9-10c 
Markus 10:17-27 
BcO : 2 Korintus 8:1-24 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com