Selasa, 04 Desember 2018

BERSYUKURLAH DAN BERGEMBIRALAH










Selasa, 4 Desember 2018 

YESAYA 11:1-10 
MAZMUR 72:2,7-8,12-13,17 
LUKAS 10:21-24 

Ada tiga hal yang dikemukakan dari bacaan Injil Lukas hari ini, yaitu: 

HAL PERTAMA 
Bagaimana hubungan Yesus, Bapa, Roh Kudus terjalin erat dalam satu kesatuan Tritunggal Maha Kudus. 

Lukas 10:22 
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu. 

Kita umat kristiani hendaknya memahami Allah Tritunggal Maha Kudus supaya tidak mudah digoyahkan oleh pihak lain yang mempertanyakan : Allah orang Kristen ada tiga dan Allah beranak Yesus, dsb. 

Jika anda orang kristiani masih belum memahami juga Allah Tritunggal maka segeralah bertanya kepada Pastor Paroki, Ketekis, atau Pengajar, dan Pewarta. 

Bangunlah relasi dengan Allah Tritunggal agar perjalanan hidupmu dituntun dan dibimbing olehNYa sehingga hidupmu mengalami sukacita dan damai sejahtera 

HAL KEDUA 

Lukas 10:21 
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. 

Semuanya itu apa? mengenai apa? 
Mengapa Bapa berkenan karena orang bijak dan orang pandai tidak mengetahui semuanya itu dan hanya orang kecil yang tahu semuanya itu. 

Semuanya itu mungkin mengacu pada bacaan pertama hari ini dari : 
Yesaya  11:2b 
roh hikmat dan pengertian,
roh nasihat dan keperkasaan,
roh pengenalan dan takut akan Tuhan. 

Sebab pada umumnya, orang kecil lebih mudah dikasih tahu, lebih mau diajar karena mereka belum tahu apa-apa dibandingkan dengan orang bijak dan orang pintar yang merasa banyak tahu segala hal dan cenderung tidak mau mendengar. 

Rasul Paulus juga mengatakan hal sama mengenai sikap orang bijak dan orang pintar. 

1 Korintus 1:27--28 
Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. 

Orang kaya, orang pintar, orang bijak, orang sukses atau kepada boss atau orang diatas kita intelektualnya, biasanya sulit menerima pewartaan Firman Tuhan bahkan tidak digubrisnya; seandainya mau mendengar juga, biasanya sering terjadi perdebatan. 

entah kenapa yach, 
Seseorang itu cenderung "belagu" : 
jika memiliki kekayaan materi, 
jika sukses karier dan bisnis 
jika intelektualnya pintar dan jenius 
jika memegang kuasa jabatan 
jika memiliki sesuatu "kelebihan..." 

Itu sebabnya, Yesus bersyukur ditujukan kepada orang kecil dan bukan tertuju kepada orang bijak dan orang pintar yang cendreung tidak rendah hati, sombong, tinggi hati dan congkak hati. 

1 Petrus 5:5b 
Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

HAL KETIGA  
Hendaknya kita selalu bersyukur atas apa yang ada pada kita saat ini dan selalu bergembira menikmatinya. 

Lukas 10:23-24 
Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya." 

Kita umat kristiani lebih bersyukur karena dapat mengetahui karya Allah sejak awal pada diri Adam, melalui para nabi, dan karya penebusan Yesus sampai bangkit, lalu naik ke Surga, kemudian Roh Kudus mengurapi para rasul memberitakan Injil hingga banyak orang percaya pada Yesus termasuk diri kita sekarang ini. 

Para nabi tidak dapat melihat nubuat tentang Yesus digenapi dan tidak melihat bagaimana karya penebusan terjadi. 

Kita bersyukur boleh memanggil Allah dengan menyebut : BAPA sehingga relasi kita dengan Allah sangat dekat seperti hubungan seorang anak pada bapanya bahkan di dalam diri kita, Allah berkenan bersemayam dan tinggal bersama kita. 

Roma 8:15 
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 

1 Korintus 3:16 
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 

Karena Roh Allah ada di dalam diri kita maka kita tidak perlu takut dan khawatir karena Allah beserta kita. 

Jika seseorang masih dicekam perasaan takut dan khawatir berarti ia tidak tahu akan kebenaran Firman Tuhan sehingga mudah terpedaya oleh dusta Iblis (=Yohanes 8:44) karena tidak mengenal Allah yang diimaninya di dalam Yesus. 

Akhir kata, 

Semoga sikap kerendahan hati selalu mewarnai hidup kita sehari-hari agar supaya diri kita selalu siap menerima segala pengajaran dari Allah. 

Semoga kita senantiasa bersyukur dan bergembira sebab Allah beserta kita yang menuntun di sepanjang hidup kita dan terlebih lagi, Allah sangat mengasihi kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com