Selasa, 18 Desember 2018

SILSILAH KETURUNAN YESUS










Senin, 17 Desember 2018 

KEJADIAN 49:2,8-10  
MAZMUR 72:1-4,7-8,17 
MATIUS 1:1-17 

Matius 1:17 
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. 

Bacaan Injil hari ini mengenai silsilah keturunan Yesus dimulai dari Abraham dikenal sebagai bapa bangsa Israel. 

Matius 1:17 
Jadi seluruhnya ada: 
empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. 

Dalam kitab Kejadian, terlihat secara jelas kronologi terbentuknya bangsa Israel yang merupakan penggenapan janji Allah kepada Abraham bahwa keturunannya akan sangat banyak (Kejadian 17:1-8). 

Kemudian mereka sempat tercerai-berai sekian ratus tahun setelah runtuhnya kejayaan raja Daud dan raja Salomo sehingga mereka mengalami masa kelam selama berada di pembuangan asyur maupun di babelonia. 

Dan pengharapan terbesar bangsa Israel menantikan datangnya juru selamat yang akan mengangkat keterpurukan mereka dan terbebas dari belenggu bangsa lain. 

Kejadian 49:10 
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. 

Rencana penyelamatan Allah bukan hanya kepada bangsa Israel tetapi kepada setiap orang melalui proses panjang dan mencapai puncaknya di dalam diri Yesus sebagai Sang Mesias (=Juruselamat). 

Kelahiran Yesus seharusnya menjadi jawaban atas pengharapan mereka akan datangnya juru selamat yang akan membebaskan bangsa Israel dari jajahan bangsa Asyur dan bangsa Babel. 

Namun mereka justru menolak Yesus sebagai juru selamat sebab konsep pemikiran mereka berbeda dengan kenyataan Yesus adalah anak tukang kayu padahal harapan mereka Yesus adalah pahlawan gagah berani yang akan memimpin mereka mengusir kaum penjajah dari tanah air mereka. 

Demikian juga, kita diingatkan tidak bersikap seperti bangsa Israel karena kitapun dipilih menjadi anak-anak Allah karena iman percaya kepada Yesus. 

Yohanes 1:12 
Semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. 

artinya garis keturunan kita adalah bukan dari dunia ini melainkan dari Sorga sebab melalui Yesus maka kita diakui sebagai anak-anak Allah. 

Oleh sebab itu perilaku kita juga seharusnya menunjukkan perilaku atau memiliki sifat dan karakter seperti Yesus. 

Filipi 2:15 
Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, 

Ada orang "lupa" atau tidak tahu bahwa dirinya adalah anak Allah karena iman percayanya kepada Yesus sehingga kerapkali merasa tidak layak menyandang sebagai anak Allah, bahkan meragukan apa benar sebagai anak-anak Allah? 

Ada sebuah illustrasi bagus : 
konon ceritanya seekor induk ayam menemukan sebutir telor dan tertarik untuk mengeraminya. 

Saat menetas keluarlah seekor anak dan ternyata bukan anak ayam tetapi anak burung rajawali.(ternyata yang dieraminya adalah telor dari burung rajawali). 

Sekian bulan kemudian, anak burung rajawali merasakan kejanggalan dan bertanya-tanya mengapa bentuk dia berbeda dengan anak ayam. 

Singkat cerita, anak burung rajawali sering sedih karena perbedaan dirinya dan ia membayangkan betapa enaknya jika ia bisa terbang seperti yang setiap hari ia menengok keatas melihat burung-burung terbang riang gembira dan ia mengeluh kenapa ia tidak bisa terbang seperti burung2 itu. 

Cerita ini hendak mengatakan bahwa seringkali kita tidak sadar bahwa kita ini anak-anak Allah yang mendapat hak istimewa sebagai ahli waris Sorga yang merupakan milik Allah.
(baca Roma 8:16-17) 

Dan kita membayangkan betapa enak jika kita bisa ke Sorga, padahal kita memang berasal dari Sorga karena kita adalah anak-anak Allah. 

Sama seperti anak burung rajawali yang tidak menyadari bahwa ia bisa terbang karena ia anak burung rajawali. 

Semoga hidup kita menjadi teladan bagi sesama kita yang menunjukkan bahwa menjadi anak-anak Allah seharusnya berlaku penuh kasih dan menjalani hidup sesuai sikap hidup Yesus selama berada di dunia ini. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com