Selasa, 18 Desember 2018

KABAR SUKACITA ILAHI (BAGIAN-1)










Selasa, 18 Desember 2018 

YEREMIA 23:5-8 
MAZMUR 72:2,12-13,17-19 
MATIUS 1:18-24 

Matius 1:23 
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita. 

Mulai minggu ini kita memasuki minggu Adven ketiga, disebut minggu Gaudete, artinya minggu sukacita di tengah masa pertobatan karena TERANG sesungguhnya semakin dekat datang ke dunia dan tinggal di tengah-tengah kita. 

TERANG itu adalah Mesias (Juruselamat) di dalam diri Yesus akan lahir seturut kehendak Allah yang berjanji kepada bangsa Israel untuk menyelamatkan dan membawa damai sukacita Ilahi. 

Dan bacaan Injil hari ini tentang Yusuf mentaati perintah Malaikat Tuhan agar ia menikahi Maria (=Matius 1:24) yang telah mengandung seorang anak laki-laki dari Roh Kudus (=Matius 1:20). 

Sungguh patut dikagumi dan diteladani sikap Yusuf yang meyakini beberapa mimpinya itu dan berbuat seperti yang diperintahkan dalam mimpi-mimpinya. 

Pertama 
Mimpi tentang Maria telah mengandung dan diperintahkan untuk menikahi Maria 

Kedua 
Mimpi tentang raja Herodes bermaksud membunuh anaknya baru lahir dan Yusuf diperintahkan menyingkir ke Mesir (Matius 2:13-15). 

Ketiga 
Mimpi tentang raja Herodes telah mati dan Yusuf diperintahkan kembali ke Israel (Matius 2:19-21) 

Jika kita memaknai mimpi Yusuf seperti mimpi yang biasa dialami sewaktu tidur maka dapat dikatakan bahwa: 
tidak mudah mempercayai mimpi sebab tidak mudah membedakan mimpi itu dari Tuhan atau bukan dari Tuhan. 

Tetapi kita bisa memaknai sebuah mimpi itu adalah Roh Tuhan atau Roh Kudus yang berbicara di dalam diri kita. 

Yohanes 16:13-14 
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datangIa akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari padaKu. 

Garis bawahi kata : memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. 
Apa maksudnya? 

Memberitakan hal-hal yang akan datang itu bisa diartikan juga adalah nubuatan. 

Bukankah Allah memakai para nabi untuk menyampaikan hal-hal yang akan terjadi di waktu mendatang (=nubuat). 

Contoh : Nabi Yesaya bernubuat kepada raja Ahas tentang seorang perempuan muda akan lahir seorang anak laki-laki, diberi nama Imanuel (Yesaya 7:13-14). 

Nubuat itu berasal dari Tuhan. 
Maka dari itu tidak setiap orang diberi karunia nubuat. 

Roma 12:6 
Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. 

2 Petrus 1:20-21 
Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah. 

Yang dialami Yusuf dalam mimpinya bisa dimaknai seperti nabi menerima pesan Allah, kemudian melakukannya. 

Bedanya, pesan Allah dengan perantaraan Malaikat itu adalah untuk Yusuf sendiri sedangkan para nabi menyampaikan pesan Allah (=nubuat) untuk orang lain. 

Bisa kita bayangkan bagaimana perasaan Yusuf menghadapi situasi demikian. 
Mungkin perasaan Yusuf berkecamuk menerima kenyataan Maria, tunangannya mengandung, padahal mereka belum berhubungan badan layaknya sebagai suami-isteri. 

Yusuf pasti tidak menyangka bahwa peristiwa mengandungnya Maria dan sampai kelahiran anaknya (=Yesus) ternyata mendatangkan kebaikan bagi umat manusia dan sebagai ayah, tentu bangga punya anak luar biasa hebat. 

Begitu juga bisa terjadi pada diri kita, tiba-tiba masalah muncul tanpa kita duga dan jika kita tidak mencari Allah, memohon hikmat dan bantuan Allah maka kita tidak akan sanggup mengatasinya. 

Suatu pelajaran bagi kita bahwa dibalik peristiwa yang kita anggap sebagai masalah hidup ternyata merupakan rencana Allah untuk mengubah hidup kita menjadi lebih baik, seperti dialami Yusuf 

Kerapkali Allah menggunakan cara untuk menguatkan iman kita melalui persoalan atau masalah hidup yang tiba tiba datang mengobrak-abrik diri kita. 

Oleh sebab itu hendaknya kita tetap berserah diri kepada Allah dalam segala keadaan hidup kita dan mempercayai Allah dan hal ini akan mendorong semangat dan harapan kita bahwa pasti Allah menolong dengan mencurahkan rahmat Anugerah, berkatNya pada kita. 

Cara Allah beraneka-ragam ketika Allah menyampaikan pesan atau ketika Allah menolong dan memberkati kita. 
Bisa saja melalui mimpi seperti dialami Yusuf atau melalui orang lain, dsbnya. 

Yang terutama hendaknya kita menerima segala sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan sukacita, bukan bersungut-sungut atau mengomel, apalagi protes/komplain sebab iman kita percaya bahwa Allah pasti punya rencana indah untuk kebaikan kita dibalik berbagai masalah hidup. 

Roma 8:28 
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 

Semoga kita semua belajar dari Yusuf dan kita mau menerima dengan sukacita dalam segala keadaan hidup kita. 
(baca 1 Tesalonika 5:16-22). 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com