Kamis, 09 Mei 2019

YESUS ADALAH ROTI HIDUP (BAGIAN-1)


Kamis, 9 Mei 2019

KISAH 8:26-40 
MAZMUR 66:8-9,16-17,20 
YOHANES 6:44-51

Yohanes 6:51 
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." 

Bacaan Injil hari ini kita diajak mendalami pengertian tentang Yesus adalah roti hidup supaya semakin teguh keyakinan kita kepada Yesus. 

Jika kita cermati, Injil Yohanes ditujukan kepada orang yang sudah ber-iman pada Allah karena mereka percaya kepada Taurat Musa yang percaya kepada Allah (=Yahwe) atau menurut pengertian sekarang adalah Allah Bapa. 

Tetapi mereka tidak percaya kepada Yesus sebagai Anak Allah atau yang dikenal sekarang ini adalah Allah Putera, 
yang diutus Bapa untuk memberitakan kabar keselamatan bagi dunia. 

Jadi mereka tidak percaya kepada Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah. 

Seperti juga sekarang ini, masih banyak orang beriman Katolik meragukan kehadiran Roh Kudus, yang sesungguhnya adalah Roh Allah atau Allah Roh Kudus. 

Mereka hati-hati untuk mempercayai bila ada karya Roh Kudus yang terjadi melalui perantaraan orang awam yang dikarunia Allah bahkan cenderung "tidak percaya" kepada orang awam tersebut, seperti halnya orang-orang Yahudi meragukan Yesus meski sudah melihat mukjizat yang dilakukan Yesus dan mendengarkan pengajaran Yesus. 

Ada beberapa hal yang menyebabkan orang meragukan Yesus

Pertama 
Mereka tidak mengalami kehadiran Yesus di dalam hidupnya. 

Kita sering dengar pendapat sebagian orang yang mengatakan: semua agama itu benar dan baik adanya dan pemeluk agama tertentu meyakini agama yang dianutnya adalah yang terbaik dari agama lain. 

Kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat manusia, tidak sama dengan iman percaya orang lain kepada nabi tertentu atau bagi yang percaya pada sesuatu diluar Tuhan (=aninisme). 

Banyak orang diluar sana yang mengakui Yesus itu adalah seorang nabi, tetapi bukan Yesus adalah Tuhan; bahkan tidak sedikit orang beriman kepada Yesus juga ragu-ragu apa betul ya, Yesus itu adalah Tuhan. 

Mari renungkan ayat firman berikut ini: 

Yohanes 1:1-5 
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telahdijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 

Jelaslah, hendaknya jangan pernah meragukan Yesus adalah Tuhan sebab sesungguhnya Yesus adalah sungguh Tuhan dan sungguh manusia. karena Ia datang untuk menebus dosa-dosa manusia. 

Yohanes 3:16 
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Sepertinya kita akan bilang begini : 
pasti dong setiap orang Kristen/Katolik percaya kepada Yesus adalah Tuhan, tetapi bila kita cermati sesungguhnya tidak sedikit masih menyangsikan Yesus adalah Tuhan di dalam menjalani hidup keseharian, yaitu tepatnya ketika sedang di dalam kesulitan hidup. 

Kalau benar sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, maka akan tetap percaya bahwa Yesus sanggup menolong kita 
tanpa peduli seberat apapun persoalan yang sedang kita alami. 

Namun sayangnya, sebagian orang beriman kepada Yesus, tidak sabar dan tidak tekun menanti pertolongan Tuhan Yesus bahkan seringkali tidak menjaga kekudusan di dalam menantikan Yesus 
sehingga mereka tidak mengalami Yesus di dalam hidupnya. 

Kita masih ingat perumpamaan Yesus tentang anak yang hilang, si anak sulung merasakan bapa-nya tidak mengasihi dirinya padahal ia bekerja dan serumah dengan bapa-nya tetapi tidak pernah dirinya dipestakan oleh bapanya seperti adiknya yang telah bersalah dan kurang-ajar menghabiskan harta bapanya, namun begitu pulang kembali kerumah, langsung disambut bapanya dan diadakan pesta untuk menyambut kepulanganannya (baca Lukas 15:29-30). 

Anak sulung tidak merasakan kehadiran bapanya padahal ia tinggal serumah dan bersama-sama dengan bapanya. 

Demikian juga orang yang merasa belum mengalami kehadiran Yesus di dalam dirinya, padahal ia percaya kepada Tuhan Yesus tapi tidak merasakan pertolongan dan kebaikan Yesus di dalam hidupnya. 

Orang yang belum mengalami kehadiran Yesus dalam hidupnya, biasanya sangat labil iman percayanya kepada Yesus karena ia tidak merasakan pertolongan Yesus karena iman percayanya dangkal

Meski ia tahu Yesus mati di salib dan menebus dosa manusia tetapi ia merasa Yesus tidak hadir untuk dirinya tetapi untuk orang lain. 

Apalagi bila ia melihat orang lain ditolong dan hidup mereka lebih baik daripada dirinya padahal ia sering memanjatkan doa permohonan namun ia merasa tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan Yesus. 

Kedua 
Mereka tidak mau belajar mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh 

Dikiranya dengan percaya kepada Yesus, 
tidak ada lagi masalah di dalam hidupnya sebab Yesus memberikan berbagai berkat mukjizat kepada dirinya. 

Iman mereka ini bersifat sementara bila sepanjang doa-doanya terkabul, hidupnya fine-fine saja, tidak ada masalah dalam hidupnya maka ia akan percaya kepada Yesus. 

Sebaliknya jika dengan percaya kepada Yesus, justru hidupnya timbul masalah karena mengalami proses pemurnian dari Tuhan Yesus maka ia dengan mudah berpaling dan meninggalkan Tuhan Yesus. 

Mereka tidak tertarik membaca dan mendengar firman Tuhan, beribadah ke gereja juga pasang-surut, tidak rutin, dan biasanya penghayatan kepada liturgi sabda maupun liturgi ekaristi sangat dangkal dan kurang meresapi dan kurang menghormati roti hidup yang berupa hosti adalah Tubuh Kristus sebab perhatian mereka hanya tertuju pada mukjizat-mukjizat Tuhan. 

Jika mendengar ada Romo/Pastor atau orang awam dikarunia Tuhan sanggup menyembuhkan penyakit fisik, mengusir setan, atau banyak berhasil mendoakan orang maka ia akan getol sekali datang 
kepada Romo atau orang awam tersebut dan selalu mengikutinya. 

Yang mereka cari adalah berkat materi, bukan pemberi berkat dan iman percaya mereka mudah goyah begitu diterjang persoalan hidup. 

Matius 13:22 
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. 

Iman percaya yang begini sangat labil mempercayai Yesus sungguh2 sebab ia sendiri tidak mau mengenal lebih dalam siapa Yesus dan makna penebusan Yesus tidak menyentuh hatinya sehingga yang menjadi alasan ia mengatakan percaya kepada Yesus dilandasi oleh seberapa keuntungan yang diterimanya dari Tuhan Yesus. 

Semoga kita terus percaya kepada Yesus supaya kita bisa ceritakan kepada banyak orang tentang Yesus adalah roti hidup dari sorga yang telah mengubah diri kita dan menyelamatkan diri kita. 

Mazmur 66:16-17 
Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com