Rabu, 07 Agustus 2019

TERJADILAH MENURUT IMANMU


Rabu, 7 Agustus 2019

BILANGAN 13:1-2,25-14:26-29, 34-35 
MAZMUR 106:6-7,13-14,21-23 
MATIUS 15:21-28 

Matius 15:28 
Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. 

Jawaban Yesus kepada perempuan dari Kanaan bahwa imannya besar sehingga terjadilah menurut yang dikehendakinya menunjukkan betapa pentingnya iman. 

Iman teramat sangat penting sekali sebab iman menuntun seseorang menentukan jalan hidup yang akan ditempuhnya. 

Banyak orang meremehkan, bahkan ada yang mengabaikan iman sebab menurut mereka, penguasaan ilmu pengetahuan yang menentukan kearah mana jalan yang akan ditempuh dalam hidupnya dengan menggunakan kekuatan kemampuan intelektual atau kekuatan akalbudinya. 

Semakin pinter/jenius seseorang semakin sulit menerima hal-hal rohani sehingga tidak heran imannya tidak bertumbuh, bahkan ada yang imannya mati. 
Misalnya: orang atheis, new age. 

Keyakinan terhadap sesuatu berasal dari dunia ini seringkali menjadi penghalang utama yang menghambat pertumbuhan iman seseorang. 

Mengapa demikian? 

Sesuatu dari dunia cenderung gampang terlihat oleh mata jasmani dan menarik minat orang untuk mendengarnya. 

Sesuatu dari Tuhan cenderung tidak mudah dilihat mata jasmani tetapi mesti dilihat dan didengar dengan iman. 

Ibrani 11:1 
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat

Sesuatu yang belum dilihat mata jasmani berarti sesuatu itu belum terjadi. 

Iman itu ada bila percaya sesuatu yang berasal dari Tuhan itu akan terjadi meski saat ini kita lihat belum terjadi. 

Contoh Iman menentukan jalan hidup seseorang 

Sesuatu dari Tuhan berupa janji Tuhan kepada Abraham (=nenek moyang Israel) akan menjadi bangsa besar diberkati Tuhan dengan diberikan tanah Kanaan. 
(baca Kejadian 12:1-7) 

Abraham percaya pada janji Tuhan yang belum dilihatnya dan juga janji Tuhan akan menjadikan keturunannya bangsa yang besar padahal saat itu usianya 75 tahun (Kejadian 12:4) belum punya anak dan isterinya telah mati haid (Kejadian 18:18:11). 

Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat yang dialami Abraham digenapi setelah 25 tahun kemudian anaknya Ishak lahir ketika Abraham berusia 100 tahun. 

Bahkan penggenapan janji Tuhan kepada Abraham akam dijadikan bangsa besar memerlukan 4 generasi atau 400 tahun, baru terwujud menjadi bangsa Israel. 
(baca Kejadian pasal 15) 

Kenapa begitu lama janji Tuhan kepada Abraham tergenapi atau terrealisai? 
Karena iman Abraham naik-turun tidak konsisten mempercayai janji Tuhan. 

1) Abraham sudah sampai ke Kanaan, lalu pergi ke Mesir yang lebih makmur (Kejadian 12:5,10) 

2) Abraham mengikuti nasehat isterinya agar mempunyai anak melalui hambanya 
(Kejadian 16:1-4). 

JADI 

Iman itu akan mengalami banyak ujian yang menghambat iman bertumbuh dan biasanya berasal dari mata jasmani yang melihat tidak sesuai dengan yang diharap atau dikehendaki terjadi. 

Iman dari seorang perempuan Kanaan juga mengalami ujian yaitu
1) dari murid Yesus 

Matius 15:23b 
Lalu murid-muridNya datang dan meminta kepadaNya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."  (Mat 15:23)

2) dari Yesus; semula tidak menjawab, lalu dijawab tetapi tidak enak didengar 

Matius 15:23a, 
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. 

Matius 15:24 
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." 

Demikian juga saat kita berdoa; semula sepertinya Tuhan tidak menjawab doa kita dan kemudian jawaban Tuhan tidak sesuai dengan keinginan kita. 

Kita perlu belajar dari iman perempuan Kanaan yang tetap tegar meski ditekan oleh murid Yesus dan penolakan Yesus sebab ia tahu ini adalah ujian imannya. 

Mari kita lihat respon perempuan Kanaan ini dan kita dengar jawabannya dan apa yang dilakukannya

Pertama 
Menguatkan imannya semakin dekat kepada Tuhan Yesus dan terus memohon belas kasihan Tuhan Yesus 

Matius 15:25 
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." 

Perhatikan cara perempuan Kanaan ini mendekat dengan menyembah Tuhan Yesus dan dengan keyakinan iman penuh pengharapan. 

Relasi kita dengan Tuhan semakin dekat dan semakin intim jika kita menyembah Tuhan melalui praise n worhsip, doa, saat teduh, dan merenungkan kebenaran Firman Tuhan. 

Yohanes 4:23-24 
Saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran

Kedua 
Rendah hati di hadapan Tuhan Yesus dan tetap sabar menanti pertolongan Tuhan 

Matius 15:26-27 
Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." 

anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya artinya anjing itu sabar menunggu mendapatkan makanan. 

Begitu pula kita mesti sabar menunggu jawaban doa-doa kita dan tetap bersikap rendah hati di hadapan Tuhan. 

Banyak orang tidak sabar menanti doa dijawab Tuhan dengan mencari solusi diluar Tuhan. 

Kita lihat anjing itu setia menunggu makanan dari tuannya dan tidak mencari makanan dari orang lain. 

Kitapun hendaknya setia kepada Tuhan dalam segala aspek kehidupan ini dan tidak tergoda mencari makanan duniawi karena makanan Surgawi membawa kita kepada kehidupan kekal. 

Yohanes 6:35,51 
Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." 

Kesemuanya ini bisa terjadi bila memliki iman yang besar seperti Yesus katakan kepada perempuan Kanaan yang terus memohon kesembuhan anaknya yang menderita akibat kerasukan setan. 

Matius 15:22 
Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita. 

Bagaimana dengan iman kita; apakah iman kita bertumbuh sebesar biji sesawi ataukah iman kita masih kecil karena tida bertumbuh atau jangan-jangan tanpa disadari ternyata imanya telah mati karena saking sibuknya mencari makanan dari dunia ini? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com