Rabu, 07 Oktober 2015

BERSIMPUH DIHADAPAN TUHAN









Renungan Harian 6 Oktober 2015 
BERSIMPUH DIHADAPAN TUHAN 
(Lukas 10:38-42) 

Yunus 3:1-10 
Mazmur 9:2-3, 8-10 


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Kisah Maria - Marta, kedua bersaudari ini sering kita dengar dan banyak makna terkandung didalamnya, diantaranya : 

PERTAMA 

Marta menggambarkan seorang yang aktif melayani. 
Maria menggambarkan seorang yang aktif berdoa dan mendengarkan Tuhan. 

Lukas 10:39b-40a  
Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya sedangkan Marta sibuk sekali melayani

kita sebetulnya sudah tahu berdoa dan mendengarkan Tuhan berbicara adalah hal penting dan berguna bagi kita namun seringkali kita abaikan. 

akibatnya perjalanan hidup terpaksa berputar di sekitar padang gurun sekian-tahun bahkan berpuluh-tahun lamanya mengalami penderitaan hidup. 

Maria mengerti dan memutuskan untuk duduk bersimpuh dekat Yesus. 

sikap seperti Maria memang tak terlihat oleh banyak orang sedangkan sikap seperti Marta sibuk melayani dapat terlihat orang lain. 

ada orang beriman sengaja promosikan dirinya melayani kesana kemari melalui media dan bercerita kepada orang lain bahwa ia jadi pengurus inti di komunitas ini-iti atau di paroki supaya orang melihat dirinya sibuk dan dirinya dibutuhkan oleh paroki atau komunitas rohani lainnya. 

Marta sibuk melayani itu perbuatan baik namun yang salah ialah ketika komplain kepada Yesus dan menuntut Maria agar berbuat seperti dirinya, terlepas apakah ia iri hati atau tidak kepada Maria yang selalu berada dekat Yesus. 

jika dianalogikan di jamn sekarang ini, perilaku orang melayani seperti Marta mau sibuk tetapi sedikit waktu untuk berbuat seperti Maria. 

timbul suatu pertanyaan : 
manakah yang berkenan bagi Yesus, 
apakah sibuk melayani seperti Marta atau prioritaskan waktu bersama Tuhan 

mari kita dengar perkataan Yesus : 
ayat 42 
Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya

apa yang dilakukan Maria : 
1) duduk dekat kaki Tuhan 
     = berdoa, saat teduh 
2) terus mendengarkan perkataan Tuhan
     = peka apa yang Tuhan bicarakan 
     = mengerti kehendak Tuhan 
        (salah satunya dari Alkitab) 
---Maria melayani Tuhan 

apa yang dilakukan Marta 
1) sibuk sekali melayani 
---Marta melayani sesama manusia 

artinya : 
1) lakukan seperti Maria 
2) nantikan apa yang Tuhan kehendaki 
     kita lakukan, misalnya seperti Marta 

KEDUA 

Marta menggambarkan seorang yang iri hati melihat orang lain lebih berhasil dan lebih disukai daripada dirinya. 

Maria menggambarkan seorang yang tekun dan fokus pada hal-hal yang dilakukannya. 

Lukas 10:40b 
Marta mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? 
Suruhlah dia membantu aku." 

sifat iri hati paling sering digunakan Iblis untuk menjatuhkan seseorang 
untuk memecah-belah kekompakan 
untuk merusak hubungan relasi intim 

belajarlah dari pengalaman sebelumnya dan selidikilah hatimu; hal-hal apa saja yang membuat hatimu meradang panas 
yang membuat sukacitamu hilang 

Kain hatinya menjadi panas melihat persembahannya dicuekin oleh Aĺlah sedangkan persembahan Habel diterima 

Kejadian 4:3-5 
Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkanNya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram

seseorang iri hati karena merasa dialah yang pantas mendapat pujian dan yakin hasil karyanya lebih baik dari orang làin. 

Marta menganggap apa yang dilakukan olehnya adalah yang terbaik daripada yang dilakukan Maria sehingga Marta komplain kepada Yesus. 

bukankah seringkali terjadi di dalam menjalankan tugas pelayanan di paroki atau di komunitas rohani; suatu bagian pelayanan merasa lebih penting dari bagian lainnya dan menuntut bagiannya di prioritaskan, diperhatikan, dipuji dsb. atau seorang mengklaim dirinya harus mendapat "sesuatu lebih" dari orang lain 

padahal di mata Tuhan, 
apapun yang kita kerjakan di pelayanan maka Tuhan senang dan memberikan pujian dan upah yang sama yakni satu dinar (Matius 20:10-15). 

KETIGA 

Marta menggambarkan seorang yang emosional tidak bisa menguasai dirinya menuntut orang lain berbuat seperti yang ia lakukan. 

Maria menggambarkan seorang yang fokus, tenang dan terbuka hatinya.

lihat ayat 40b  

Marta merasa saudarinya tidak peduli pada dirinya yang sibuk melayani dan ia mengadu pada Yesus minta pembelaan 

bukankah seseorang kesal dirinya sibuk sedangkan orang lain tidak sibuk sebab ia mau orang lain juga sibuk seperti dia. 

ia akan komplain jika orang lain tidak membantunya padahal setiap orang berbeda talenta dan prioritas yang harus dikerjakannya. 

seharusnya memang harus fokus pada talenta dan tugas sendiri seperti Maria duduk dekat Yesus mendengarkan apa yang dikatakan Yesus dan Maria tidak mencampuri urusan Marta. 

bukan berarti Maria tidak care tetapi setiap orang pertanggung-jawabkan tugas maaing-masing kepada Tuhan. 

KEEMPAT 

Marta menggambarkan seorang yang keras hati, cenderung menolak nasehat orang lain dan sulit mengampuni. 

Maria menggambarkan seorang yang mau menerima nasehat orang lain dan mau bertobat dan mengampuni. 

lihat ayat 40b  

Marta juga seperti Yunus yang merasa pendapat dirinya benar. 
Yunus menolak tugas dari Aĺlah supaya ia pergi ke Niniwe untuk memberitahu pada penduduk Niniwe segera bertobat. 

meski àkhirnya ia bersedia menerima tugas dari Allah setelah selamat dari dalam perut ikan ketika melarikan diri. 
(baca Yunus pasal 1-2) 

Yunus 3:2-4 
bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu. bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." 

ada seseorang sulit menerima masukan nasehat orang lain sebab merasa dirinya terhina sebagai orang yang bersalah daripada orang yang menasehatinya. 

ia yakin pada prinsip hidupnya dan pada pengalaman hidupnya. 
jika ia sudah menyimpulkan nilai-nilai kebenaran menurut keyakinannya maka ia sulit menerima pendapat orang lain. 

paling sulit mengInjili orang kaya, orang pintar, orang seperti Marta yang aktif pelayanan tetapi sedikit waktu berdiam diri seperti Maria. 

sebab mereka merasa yakin pada dirinya dan merasa tidak perlu dinasehati hal hal yang biasa mereka lakukan. 

orang yang menyediakan waktu banyak bersama Tuhan melalui doa, saat teduh, merenungka Sabda Tuhan, biasanya ia merasa dirinya "kurang" maka ia mau belajar dan menerima saran-nasehat. 

apabila orang lain berbuat salah kepada dirinya maka ia akan mengingat terus kesalahan orang lain dan selalu bicara terus kesalahan orang tersebut. 

apabila ia  berbuat salah maka ia tidak mau mengakuinya, ia mau orang lain memaklimi, ia tidak sudi minta maaf kepada orang lain sebab ia mengklaim dirinya selalu benar. 

contohlah raja dan penduduk Niniwe mau mengakui dosa dan bertobat. 

Yunus 3:5-6 
orang Niniwe percaya kepada Allah, 
lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu

sehingga Allah melihat kesungguhan hati mereka mau bertobat maka Aĺlah mau mengampuni. 

Yunis 3:10 
ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkanNya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya

JADI 

Hendaknya kita mau meng-amini apa yang Yesus nasehati kepada Marta. 

Lukas 10:41-42 
Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." 

REFLEKSI DIR

apakah hatiku senantiasa merindukan Hadirat Tuhan di sepanjang hari-hariku? 

apakah aku senantiasa taat dan setia mengerjakan segala hal yang Tuhan kehendaki agar aku melakukannya dan bukan berdasarkan apa yang aku mau. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com