Selasa, 27 Oktober 2015

YA ABBA YA BAPA













Renungan Harian 26 Oktober 2015 
YA ABBA YA BAPA 
(Roma 8:12-17) 

Lukas 13:10-17 
Mazmur 68:2,6-7,20-21 


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Kenangan masa lalu saat bersama ayah atau papa/papi/daddy/abah/bapa atau apapun sebutannya masih terasa meski ada sebagian sudah dipanggil pulang oleh BAPA di Sorga. 

saya teringat : 
papa paling senang membeli makanan dan melihat anak2nya makan 
yang lahap sedangkan mama lebih suka memasak. 

kami makan bersama setiap malam dan setiap sabtu ato minggu papa ajak kami main bersama; monopoli, remi, gaple, dengan saya biasanya main catur sebab saudara saya yang lain tidak suka main catur, dsbnya. 

seorang ayah dunia begitu mengasihi anak-anaknya, 
coba bayangkan gimana dengan BAPA di Sorga !!! 

tadinya  hubungan kita manusia terasa begitu jauh dengan Tuhan Allah namun berkat penebusan oleh Yesus maka kita boleh memanggil Tuhan Allah dengan panggilan mesra : ya Abba ya Bapa. 

Roma 8:15 
sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: 
"ya Abba, ya Bapa!" 

namun sayangnya, 
tidak semua orang mengalami kasih dari ayah-ibunya 
terutama kasih dari ayahnya

bila masa lalu seseorang tak ada kesan mendalam kasih ayahnya bahkan bagi yang tersakiti hatinya oleh perilaku ayah semasa kecil atau di masa lalunya maka baginya sulit membayangkan bagaimana ada Kasih BAPA Sorgawi, terkadang ada yang tidak yakin BAPA mengasihi dirinya

dari pengalaman konseling, 
sebagian masalah keluarga bermula dari rusaknya hubungan suami-istri, orangtua dengan anak, mertua-menantu. 

paling tidak mengenakan bila keluarga tidak harmonis, terasa dingin, 
cuek, diam apalagi ada pertengkaran ... 

apapun alasannya, 
lebih baik saling memaafkan dan saling mengampuni dan mari bangun kembali hubungan kekeluargaan. 

tidak mudah tetapi harus dilakukan! 
tidak perlu mempermasalahkan siapa yang benar dan siapa yang salah jika mau mengalami kasih di dalam keluarga.

tentu ada yang menderita akibat relasi yang rusak di dalam keluarga namun pandanglah Yesus 
pandanglah Salib Yesus  

hanya Yesus yang sangat peduli akan semua kesusahan kita sebab 
Yesus tahu bagaimana IA ditinggal sendirian saat IA ditangkap, diadili, 
dan menderita di Salib.

Yesus-lah satu-satunya Penolong 24jam 
tidak ada seorangpun yang begitu setia menemani, menghibur, menasehati, dan menolong kita. 

memang Yesus tidak nampak dalam wujud manusia tetapi Yesus berikan Roh-Nya Yang Kudus untuk kita dan IA menjadikan kita sebagai anak-anak Allah sebagai ahli waris akan janji-janji Allah. 

Roma 8:16-17 
Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia

jika saat ini ada beban penderitaan maka terima sajalah asalkan bersama Yesus dapat menanggungnya. 

masalahnya, seringkali penderitaan itu akibat kesalahan dan kebodohan sendiri yang menuruti keinginan hawa nafsu kedagingan dimana tidak segera memohon ampun kepada Tuhan Allah dan kembali mengikuti jalan Tuhan. 

kita lihat di dalam Injil Lukas hari ini, bagaimana seorang terikat 
oleh Iblis selama 18 tahun?? . 

Lukas 13:11 
ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat 
berdiri lagi dengan tegak

kita tidak tahu secara jelas penyebabnya dan apa saja yang diperbuatnya. 

seringkali karena ketidak-tahuan dan ketidak-yakinan bahwa Yesus sanggup menolong dan membebaskan dari segala penyakit dan penderitaan maka orang harus menanggungnya hingga puluhan tahun. 

mungkin ada yang protes dan berkata : 

* sudah berdoa kepada Tuhan tetapi tidak sembuh, 
   tidak dapat Berkat Tuhan 
* katanya kita ini anak Allah, mana janji Allah diwariskan kepada kita? 

mengapa demikian? 

seringkali orang berdalih membenarkan dirinya telah mengikuti perintah Aĺlah 

seperti yang terjadi pada kepala rumah ibadat yang mengkritik Yesus 
telah melanggar peraturan hari sabat karena telah menyembuhkan 
perempuan yang terikat oleh Iblis selama 18 tahun. 
tetapi ia sendiri juga berbuat serupa telah melanggar ketentuan 
hari sabat. 

Lukas 13:14-15 
tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "ada enam hari untuk bekerja. karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." tetapi Tuhan menjawab dia, kataNya: "hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 

hati nurani tahu bahwa ada bagian diri kita yang terikat oleh kedagingan tetapi seringkali tidak mau mengakuinya malah berupaya menutupinya padahal di mata Tuhan mana bisa berdusta. 

Tuhan mau kita semakin dewasa rohani dan iman semakin teguh maka Tuhan mendidik kita dengan cara menunda mencurahkan Berkat-Nya supaya kita sadar akan kesalahan kita dan segera berbalik menuruti jalan-Nya. 

tidak ada gunanya berdebat dan berdalih berbagai alasan di hadapan Tuhan Allah sudahlah lebih baik tunduk kepada-Nya. 
akuilah DIA sebagai Abba Bapa !!! 

Roma 8:13-14 
sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. 
semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah

jangan ditiru sikap orang farisi, saduki, imam kepala, ahli-ahli taurat yang hanya bisa mengelabui dan kepalsuan didepan manusia tetapi tidak dapat mengelabui Tuhan Allah. 

sebagai anak-anak Allah sepatutnya kita tunduk dan taat kepada Allah, seperti kita tunduk dan taat kepada ayah kita. 

Yakobus 4:7-8 
karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. 
Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! 

dari tunduk dan ketaatan menunjukkan kita mengasihi ayah/papa/papi/bapa maka demikian hendaknya mengasihi Tuhan Allah yang adalah Abba Bapa kita

REFLEKSI DIRI 

tanamkan di dalam hati dan pikiran bahwa kita ini adalah anak-anak Allah yang mewarisi janji-janji Allah. 

bersikaplah sebagai anak-anak yang mengasihi bapa supaya tidak menuntut saja tetapi menuruti kehendaknya maka kita juga bersikap demikian kepada Allah yang adalah Abba Bapa kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com