Rabu, 28 Oktober 2015

PENGHARAPAN DITENGAH PENDERITAAN










​Renungan Harian 27 Oktober 2015 
HARAPAN DITENGAH PENDERITAAN
(Mazmur 126:1-6) 

Lukas 13:18-21
Roma 8:18-25


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Hidup di dunia ini di dominasi oleh penderitaan; banyak terjadi kelaparan, kemiskinan, berbagai penyakit, dan juga kesulitan mencari nafkah/uang sehingga menimbulkan banyak masalah hidup. 

hal itu terjadi sejak manusia Adam jatuh ke dalam dosa hingga saat ini. 

Kejadian 3:17b,19 
Lalu firmanNya kepada manusia itu: "karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." 

sebagai laki-laki itulah kenyataan dan tantangan berat yang harus kita hadapi bersusah-payah mencari rejeki buat keluarga sampai akhir hayat. 

kemudian keadaan manusia semakin terpuruk setelah anak Adam yakni Kain membunuh Habel, adiknya karena iri hati

keadaan ini terus berlanjut dimana orang saling bersaing untuk mendapatkan duit atau rejeki dan sering terjadi kekerasan, ketidak-adilan, keserakahan, dsbnya yang didorong oleh perasaan iri hati dan kekuatiran akan masa depan sehingga menumpuk harta dan tidak mau berbagi kepada orang lain. 

yang kaya semakin kaya 
yang miskin semakin miskin 
yang kaya pusing mau makan apa ya 
yang miskin pusing tidak ada makanan 

banyak nabi-nabi diutus Allah supaya manusia sadar dan mau saling berbagi namun tidak didengarkan malah dibunuh

bahkan ketika Yesus datang ke dunia ini juga tidak didengarkan nasehatNya oleh sebagian besar manusia dan disalibkan. 

para Rasul dan para martir Santo/Santa dibunuh karna tak mau dengar nasehat; hingga para imam/pendeta, pewarta, penginjil, orang awam 
dicuekin dan dihina karena tidak mau dengar Injil. 

tidak heran keadaan sebagian manusia semakin menderita dari jaman ke jaman dan anehnya tetap saja bandel / auban kukuh pada sikap hidupnya sendiri yang bertentangan dengan kehendak Allah dan tetap cuek tak mau dengar dan baca berita Injil yang membawa keselamatan. 

Roma 8:20 
seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, 
bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, 
yang telah menaklukannya. 

syukurlah sebagian manusia ada yang menanggapi dan mau dengar Injil. 
namun masalah kemiskinan, kelaparan masih belum tuntas terselesaikan sebab masih banyak dialami orang beriman yang percaya kepada Tuhan. 
mereka berharap terus kepada Allah meski sedang mengalami penderitaan hidup karena iman pengharapan mereka menantikan pertolongan Allah. 

Pertanyaannya adalah : 
mengapa orang beriman kepada Yesus Kristus masih banyak yang hidupnya menderita kelaparan, kemiskinan, dan berbagai penyakit? 

dari kitab Mazmur dikatakan bahwa : 

orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. 
orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya
(Mazmur 126:5-6)

menabur = memberi sesuatu 
menuai = menerima seauatu 

konsepnya sederhana yaitu 
berilah sesuatu terlebih dahulu maka akan menerima sesuatu. 

menabur dengan mencucurkan airmata dan berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih artinya : 
pada saat memberi, akan banyak pergumulan yang tidak mengenakan hati sebab ada yang mesti dilepaskan atau dikorbankan untuk orang lain; apakah itu berupa uang, waktu, perhatian, transfer knowledge, dsbnya yang motivasinya bukan untuk kepentingan diri sendiri. 

justru pada saat di tengah penderitaan, seharusnya menabur/memberi maka akan menuai/menerima Berkat Tuhan. 

mengapa demikian? 
sebab firman Tuhan mengatakan : 

siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.  (Amsal 19:17)

kita masih ingat Yesus memuji janda miskin memberikan seluruh uangnya untuk persembahan dari kekurangannya (Markus 12:42-44). 

untuk memiliki hati yang mau memberi, ada banyak proses pengikisan egoisme dan perubahan pola pikir / sikap hidup. 

seperti yang dikatakan dalam bacaan Injil Lukas hari ini mengenai prinsip pertumbuhan sesawi dan proses ragi diaduk ke dalam tepung terigu. 

Lukas 13:18-19,21 
kata Yesus: "seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya." 
Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan 
ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.

apa maksud kedua perumpamaan ini : 

biji sesawi dan ragi = benih 
seperti Mazmur 126 dimana konsepnya sama yaitu menabur benih. 

banyak makna terkandung dalam hal menabur benih namun sering diartikan sebagai membagikan firman Tuhan atau membagikan kebaikan kepada orang lain

berbagi itu indah dan enak didengar tapi harus disertai dengan perbuatan supaya mendatangkan kebaikan bagi orang lain sekaligus menerima Berkat Tuhan yang membalas perbuatan baik yang telah kita lakukan asalkan motivasinya benar; memberi untuk kepentingan orang lain. 

itulah pengharapan ditengah penderitaan bagi yang tahu kebenaran 
firman Tuhan dan mau mempercayainya serta yang mau melakukan 
melalui perbuatan kasih.

aneh tapi nyata, 
manusia itu bandel dan tidak mudah percaya apalagi mau taat mendengar nasehat firman Tuhan karena angkuh over confidence terlalu percaya 
pada prinsip kebenaran diri sendiri. 

tidak heran di pelosok dunia ini masih buanyak orang yang hidupnya menderita kelaparan, kemiskinan, penyakit fisik maupun penyakit rohani termasuk orang beriman kepada Yesus Kristus juga tak luput dari 
keadaan mengenaskan ini. 

realita yang terjadi, 
pengharapan kepada Tuhan Allah makin pudar oleh pengharapan palsu dari dunia yang menawarkan kemudahan untuk memperoleh rejeki/uang secara instan yang pada akhirnya menghancurkan hidup orang tersebut. 

banyak orang berharap bukan kepada Tuhan disebabkan harus melalui proses pemurnian sikap hidup. 

biji sesawi harus melalui proses untuk bertumbuh dan ragi 
memerlukan waktu untuk mengembangkan adonan tepung. 

banyak orang maunya instant dan tidak sabar menunggu .... 
yach begitulah !!! 
tergantung keputusan masing-masing; apa yang kamu tabur 
maka itu yang akan kamu tuai. 

Galatia 6:7 
jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan 
karena apa yang ditabur orang, itu juga yg akan dituainya. 


REFLEKSI DIRI 

berharaplah senantiasa hanya kepada Tuhan Allah saja walau bagaimanapun situasi-keadaan hidupmu saat ini. 

menaburlah senantiasa, terlebih di saat engkau sedang mengalami berbagai masalah dan penderitaan hidup. 

menabur dalam kekurangan disertai deraian airmata akan 
meluluhkan hati Tuhan Allah.  

percayalah dan yakinlah pada prinsip kebenaran firman Tuhan : 

orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, 
akan menuai dengan bersorak-sorai. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com