Kamis, 15 Oktober 2015

RENDAH HATI











Renungan Harian 14 Oktober 2015 
RENDAH HATI 
(Lukas 11:42-46) 

Roma 2;1-11
Mazmur 62:2-3,6,7,9 

Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Orang farisi sangat terkenal sebagai orang munafik sebab
mereka membuat banyak peraturan memberatkan orang lain
sedangkan mereka sendiri tidak melakukannya. 

Lukas 11:46  
Yesus menjawab: "celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab
kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi
kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun. 

mereka orang farisi yang sebagian besar menjadi ahli taurat dan
menjadi imam; mereka tahu hukum taurat tetapi untuk digunakan
mencari hormat kemuliaan diri dan keuntungan buat diri sendiri.

Lukas 11:43 
celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab
kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan
suka menerima penghormatan di pasar

mereka tidak fokus mendalami makna hukum taurat melainkan
memilah-milah mana yang sesuai kebutuhan mereka. 

Lukas 11:42 
tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu
membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran,
tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah.
yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan

timbul suatu pertanyaan : 
mengapa orang farisi dan kawan2nya bersikap angkuh dan arogansi
seakan diri mereka adalah kebenaran dan
orang diluar kelompok mereka adalah salah? 

mungkin disebabkan kedudukan jabatan mereka sebagai
ahli taurat dan imam di Bait Aĺlah yang memiliki kuasa di bidang agama
dan sosial masyarakat Yahudi. 

seperti sekarang ini saja, orang yang memiliki kuasa dan jabatan 
cenderung menyalah-gunakan jabatan dengan menggunakan kuasa 
untuk kepentingan diri sendiri dan kelompok. 
tidak heran tedensi bersikap sombong dan arogansi muncul
ke permukaan ketika seseorang memiliki kekuasaan untuk
mengatur orang banyak sehingga ia merasa berhak menentukan
mana yang boleh dilakukan atau tidak.  

orang farisi taat melakukan perpuluhan tetapi mengabaikan keadilan
dan kasih sebab perbuatan mereka menekan orang

memang ada orang yang merasa dirinya benar maka ia menuntut
orang lain juga berbuat seperti yang dilakukannya. padahal
setiap orang diberi oleh Tuhan talenta yang tidak sama satu dg lainnya. 

misal : 
ada seorang miliki suara bagus tapi ia tidak boleh memaksa orang lain 
 harus menyanyi seperti dirinya. 
atau ia dikarunia pandai bicara dan ahli memimpin (=leadership),
tidak boleh memaksa orang lain harus pandai bicara dan
seahli dirinya memimpin orang. 

ada lagi merasa sudah berjasa maka ia merasa berhak menetapkan
peraturan yang harus dituruti orang lain. 

orang model begini biasanya sombong dan ia merasa dirinya tidak sombong. 

orang lain yang bisa menilai sampai sejauh mana prinsip keadilan
mewarnai kebijakan yang telah ditetapkan olehnya. 

tidak mudah bersikap rendah hati pada saat seseorang mengalami kesuksesan sebab godaan untuk bermegah diri sulit dihindari apalagi 
imannya masih dangkal

hanya dengan kesadaran diri mau mengakui bahwa kesuksesan itu 
karena Tuhan yang memberikan kekuatan pada dirinya maka ia tidak 
menjadi sombong sebaliknya ia rendah hati dan tidak mau dipublikasikan 
ke khalayak ramai. 

jika seseorang merasa dirinya hebat karena kemampuannya 
merasa layak sukses maka ia akan mengumumkan kepada 
khalayak ramai supaya orang lain tahu tentang dirinya sukses. 

ia akan mempromosikan dirinya lewat media; apakah itu melalui handphone, video, televisi, majalah, koran, dsbnya. 

semua itu sekali lagi haus akan pujian dan butuh pengakuan orang lain
akan identitas dan kehebatan dirinya. 

jarang ditemui orang sukses justru menyembunyikan dirinya supaya
tidak dikenal banyak orang. 

seperti Yesus yang kerapkali melarang orang lain menyebar-luaskan
mukjijat yang dilakukan-Nya. 

alangkah bijaksananya jika seseorang bersikap rendah hati
sekaligus murah hati maka perbuatannya akan didasari oleh
hati yang berbelas kasihan melihat penderitaan orang lain. 

masih adakah ditemui orang seperti ini ditengah hiruk pikuk
orang berlomba mencari duit demi kepentingan sendiri atau 
andakah orang yang dimaksud; orang yang murah hati itu? 

Filipi 2:2-4 
hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap
yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi 
kepentingan orang lain juga

REFLEKSI DIRI 

jagalah hatimu dari sikap sombong dan merasa diri benar dan hebat
sebab jika bukan karena kekuatan yang diberikan Tuhan maka
mana mungkin bisa sukses 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com