Kamis, 28 April 2016

HIDUPLAH MENGHASILKAN BUAH









Rabu, 27 April 2015 

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 
                                        (Yohanes 15:5) 

Ayat firman ini seringkali disampaikan untuk menjelaskan bahwa hanya melalui Yesus maka kita umat kristiani akan menghasilkan buah; yang dimaksudkan buah disini adalah buah-buah Roh. 

Galatia 5:22 
buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. 

Kesembilan buah Roh inilah yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia dan terlebih bagi umat kristiani supaya mengalami di dalam hidupnya. 

Kemarin kita sudah merenungkan bagaimana caranya kita mengalami hidup damai sejahtera dari Allah yang jauh sangat berbeda dengan damai sejahtera yang diberikan oleh dunia ini. 

Hari ini kita diajak untuk lebih dalam lagi masuk ke dalam hidup yang dipenuhi oleh buah-buah Roh dan bukan hanya damai sejahtera saja tetapi ada banyak buah Roh lainnya yang dapat kita alami. 

Injil Yohanes hari ini mengingatkan kepada kita agar selalu melekat kepada Yesus; seperti halnya ranting melekat pada pokok anggur. 

Sebagai ranting, kita harus bertumbuh sehat dan segar agar tidak menjadi layu atau lapuk supaya dapat menghasilkan buah yang bergayut di ranting kita. 

Yohanes 15:2 
Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongNya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah. 

Namun seringkali kita tidak melepaskan semua keterikatan keduniawian di dalam diri kita sebab masih ada beberapa yang sayang dibuang/dilepaskan ketika kita memutuskan percaya kepada Yesus dan berjanji akan menyerahkan hidup kita kepada Yesus. 

Tidak heran bila ada komplain dari orang yang beriman kepada Yesus karena hidupnya malah berubah menjadi tidak menyenangkan bagi dirinya. 

Sesungguhnya dia sedang dibersihkan dari segala hal keduniawian yang masih disembunyikan olehnya yang dikiranya Yesus tidak akan mengetahuinya. 

Setiap orang yang percaya kepada Yesus harus mau dibersihkan dan dibentukNya agar sesuai dengan kehendakNya. 

Seperti tukang periuk yang membuat bejana dari tanah liat; pertama-tama ia memisahkan kerikil atau benda lain yang menyatu dalam segumpal tanah liat supaya menjadi bersih dan mudah dibentuk sebuah bejana. 

Yeremia 18:4 
Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. 

Pada saat proses pembuatan bejana, tukang periuk berulangkali tanah liat itu diremas dan dibanting, lalu dibentuklah sebuah bejana dan setelah itu digosok agar mengkilap dan elok dipandang. 

Terkadang setelah menjadi bejana tetapi bila tukang periok merasa kurang sreg maka bisa saja bejana tadi diremas lagi dikembalikan ke tanah liat dan digabung dengan gumpalan tanah liat lainnya, lalu dimulai kembali proses pembuatan bejana sesuai dengan keinginannya. 

Wow..seperti itulah proses pembentukan diri kita di tangan Tuhan. 
Supaya tidak berulangkali kita dibentuk menjadi bejana atau perabot rumah Tuhan lainnya maka sebaiknya kita tidak menyembunyikan hal-hal yang tidak disukai Tuhan dan kemudian kita nurut saja deh tidak usah berdebat, ikuti saja perkataan Tuhan diantaranya tertulis di Alkitab atau teguran melalui Roh Kudus di dalam hati kita (=hati nurani). 

Jangan mengikuti bangsa Israel selalu memberontak tidak tahan hidup di padang gurun, hanya makan roti manna saja dengan banyak ngomel menggerutu dan komplain bahkan mempertanyakan Allah; seperti inikah hidup di dalam bimbingan / pemeliharaan Allah. 

Alamak mana tahan 40 tahun hidup di padang gurun yang seharusnya bila menurut saja tanpa komplain maka akan sampai ke tanah Kanaan yang dijanjikan Allah berlimpah susu dan madu. 

Ulangan 8:2-3 
Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintahNya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan. 

Kisah kedegilan bangsa Israel di padang gurun adalah sangat penting diingat supaya kita tidak mengulangi kesalahan sama seperti dilakukan bangsa Israel. 

Oleh sebab itu turutilah perkataan Yesus dan hiduplah dalam kebenaranNya serta bergantunglah selalu kepada Yesus maka kehidupan kita akan menghasilkan buah-buah Roh dan mengalami hidup di dalam Kasih Tuhan. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku senantiasa mengalami hidup di dalam Kasih Tuhan dan juga menghasilkan buah-buah Roh di dalam diriku agar aku juga membagikan buah tersebut bagi orang lain disekitarku? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Pekan V Paskah 
Warna Liturgi : Putih 

Kisah 15:1-6 
Mazmur 122:1-5 
Yohanes 15:1-8 
BcO : Kisah 18:1-28 

============= ☆☆☆ ============ 

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya ingin berubah...beriman dan semakinpercaya mengandalkan Tuhan Yesus saja.

Unknown mengatakan...

Bagaimana cara menjadi seorang laki-laki dewasa yang semakin memiliki iman percaya? semakin mengandalkan Tuhan Yesus? apakah karena saya ini seorang degil hati? ttp mukzijat Tuhan sudah berulang kali saya terima.

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com