Jumat, 15 April 2016

ROTI HIDUP (5)













Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia
                               (Yohanes 6:56)

Pada bagian akhir khotbah Yesus tentang roti hidup menekankan bahwa barangsiapa yang percaya kepadaNya, hendaknya tinggal di dalam diriNya. 

Garis bawahi kata Tinggal di dalam Aku
ada dua kata yang penting yakni : 
kata tinggal dan kata di dalam Aku. 

tinggal = tetap berdiam ditempatnya 
di dalam Aku = menyatu bersama Yesus 
tinggal di dalam Aku, artinya selamanya kita bersama dengan Yesus. 

Dengan kata lain, 
kita menjalani keseharian hidup ini dengan mengikuti petunjuk/pedoman hidup sejalan dengan kehendakNya. 

untuk mengetahui kehendak Allah maka kita senantiasa berhubungan dengan Allah; melalui doa, bersaat teduh atau kontemplasi, juga membaca Alkitab. 

Hal ini sudah seringkali kita dengar dan sampai ada yang bilang: bosan ah dinasehati kayak beginian terus. 

Alkitab mengatakan bahwa sesungguhnya kita tidak perlu dikasih tahu atau diajarkan orang lain sebab kita sudah tahu apa yang harus kita lakukan. 

1 Yohanes 2:27 
Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari padaNya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapanNya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaranNya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia

Persoalannya adalah kita tidak mau tinggal di dalam Dia sebab cenderung mau mengatur diri sendiri dan tidak mau dibatasi oleh peraturan2 dari Allah. 

Bahkan ada yang menolak ajaran Yesus dan memilih percaya kepada ajaran dunia demi memuaskan keinginan diri sendiri meskipun statusnya adalah orang percaya kepada Yesus; artinya ia dibaptis tetapi menjalani hidup menurut cara-cara dunia. 
(baca dan renungkan 1 Korintus pasal 2) 

Sesungguhnya Anugerah terbesar dalam hidup di dunia ini adalah dalam diri Yesus yang telah memberi diriNya untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa ini. 

Namun sangat mengenaskan manusia tidak tahu diri dan telah menyalibkan Yesus karena memilih jalan hidup sesuai kemauan sendiri. 

Mungkin kita berdalih, yang menyalibkan Yesus adalah orang-orang Yahudi, seperti yang kita baca pada bacaan dari kisah para rasul dimana Stefanus menegur orang2 Yahudi. 

Dengan tidak mau hidup menuruti ajaran dan nasehat Yesus, malahan mengikuti ajaran dan nasehat dunia; 
bukankah sama artinya menyalibkan Yesus melalui sikap dan perbuatan kita, seperti yang dilakukan orang2 Yahudi? 

Ibrani 6:4-6 
Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghinaNya di muka umum

Yesus berulangkali mengatakan bahwa kita harus hidup di dalam Dia, artinya kita harus mau diatur olehNya dan tunduk kepada Dia dan mentaati Dia. 

Pengajaran tentang roti hidup ini, sangat menonjolkan betapa penting seseorang itu percaya dan mempercayai Yesus sebagai dasar iman yang teguh sebab Dialah roti hidup yang memberikan hidup kekal bagi yang percaya kepadaNya. 

Jadi hal krusial sekali kepercayaan kepada Yesus itu dan tidak boleh ragu atau setengah hati percaya kepada Yesus; bukan hanya di mulut saja tetapi mempercayai Yesus di dalam seluruh bagian hidup kita. 

Tanpa sepenuh hati percaya kepada Yesus maka akan banyak hari-hari yang kita lalui seperti hidup di padang gurun; banyak rintangan dan habatan yang akan menghalangi langkah kaki kita sebab di padang gurun; panasnya terik matahari sangat menyengat, sering terjadi badai pasir yang pekat, dan malam hari cuaca sangat dingin dan gelap gulita. 

Seperti itulah ganbaran hidup yang tiada hentinya masalah hidup silih berganti menerjang hidup kita seperti badai pasir dan pokok e sangat menyesakan hidup. 

Intinya adalah percayakanlah hidup kita kepada Yesus dan turuti apa kata Firman Tuhan sebagai petunjuk hidup kita. 

Mazmur 119:105 
FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 

Hendaknya setiap pagi kita membaca dan merenungkan firman Tuhan sebab adalah lebih baik sendengkan telinga dan tundukkan pikiran akal budi ketika mendengar perkataan Injil kemudian kita perkatakan dan lakukan firman Tuhan. 

Yesaya 50:4-5 
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. 

Dengan demikian kita tidak akan lama berada di padang gurun melainkan hidup kita penuh susu dan madu seperti di Kanaan, artinya hidup di dalam damai sejahtera selama di dunia dan menerima Anugerah beroleh hidup kekal di Surga. 

Ingatlah !!!! 
Tujuan hidup kita di dunia ini adalah menuju kepada kehidupan kekal dan peringatan Yesus tentang roti hidup harus mendapat ekstra perhatian kita. 

Hendaknya makanan yang kita makan adalah Firman Allah yang diajarkan Yesus dan minuman yang kita minum adalah berasal dari sumber mata-air Kasih yang Yesus berikan. 

Yohanes 6:55 
Sebab dagingKu adalah benar-benar makanan dan darahKu adalah benar-benar minuman. 

REFLEKSI DIRI 

Sungguhkah aku telah hidup di dalam kebenaran FirmanNya dan dalam diriku telah mengalir air kehidupan karena aku telah menyantap tubuh Kristus dan minum darah Kristus? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Pekan III Paskah 
Warna Liturgi : Putih 

Kisah 9:1-20 
Mazmur 117:1,2 
Yohanes 6:52-59 
BcO : Kisah 10:34-11:4,8 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com