Jumat, 01 April 2016

YESUS -> BATU PENJURU










Jumat, 1 April 2016 

Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan yaitu kamu sendiri namun ia telah menjadi batu penjuru.  (Kisah 4:11)

Semasa oktaf Paskah ini kita diajak untuk semakin mempercayai Yesus agar supaya iman percaya kita kepada Yesus semakin teguh tak tergoyah oleh segala sesuatu yang menghantam sendi-sendi kehidupan kita. 

Kita bisa belajar dari pengalaman Petrus dan murid-murid lain yang mengalami transformasi; dari iman yang lemah menjadi iman yang kuat, dari ketakutan menjadi roh yang menyala-nyala, dari pendengar pengajaran Yesus menjadi mewartakan Injil Yesus Kristus dan dari yang takut kehilangan nyawa menjadi orang yang siap mengorbankan nyawa demi Kristus Yesus. 

Dari buah pengInjilan merekalah maka kita sekarang menikmati hasilnya berupa pengajaran para Rasul tentang Injil Yesus yang menyelamatkan hidup kita. 

Kisah 4:12 
Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Yesus, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehNya kita dapat diselamatkan. 

Kitabsuci dalam bentuk sekarang ini adalah hasil kanonisasi dari bapa-bapa gereja perdana dimana mereka telah mendapatkan pengajaran dari rasul-rasul secara verbal yang kemudian dituliskan dengan dorongan inspirasi Roh Kudus. 

Mereka para rasul dan murid-murid lain telah menjadi batu yang hidup karena menanggapi panggilan Allah dengan berkarya membangun umat Allah dengan Yesus sebagai batu penjurunya. 

1 Petrus 2:3-5 
Jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. Dan datanglah kepadaNya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. 

Kita sekarang meneruskan tugas mewartakan Injil Yesus Kristus agar semakin banyak orang percaya dan membangun hidupnya sebagai imamat rajani, umat Allah. 

Imamat rajani adalah kita umat kristiani melayani Raja diatas segala raja yakni Yesus Kristus. 

Kita siap menjadi batu yang hidup dengan menyerahkan seluruh hidup kita dipakai oleh Allah sebagai perabot rumah rohani bagi umatNya bersekutu dan memuji-menyembah Allah. 

1 Petrus 2:9-10 
Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umatNya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. 

Seharusnya saat ini kita meninggalkan segala kejahatan, segala tipu muslihat, segala macam kemunafikan, iri hati, dan perbuatan-perbuatan kedagingan yang tidak berkenan di mata Allah. 
(baca Galatia 5:19-21). 

Dan memulai melakukan perbuatan yang berkenan bagi Allah dan kita menjadi salah satu batu hidup yang tersusun rapi membangun rumah rohani dalam kesatuan keluarga Allah yang kudus. 

Kita harus sadar bahwa rumah kita bukanlah rumah di dunia ini melainkan rumah kita telah disediakan Yesus di Surga (Yohanes 14:1-2) dan untuk dapat menempatinya maka kita harus menjadi bagian dari batu-batu hidup yang kokoh tak tergoyahkan dan hancur oleh batu-batu lain yang dibuang oleh dunia sebab kita bersandar pada batu penjuru Yesus. 

Batu penjuru adalah sebuah batu besar yang ditempatkan pada pondasi di sudut utama bangunan yang menghubungkan bagian ujung tembok dengan tembok sebelahnya sehingga menyatu. 

Batu penjuru dipakai sebagai lambang Yesus Kristus yang mempersatukan gereja atau umat Allah. 

Efesus 2:19-20 
Kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. 

Oleh sebab itu, selain kita meninggalkan sikap hidup lama yang sarat dengan keinginan kedagingan maka kita harus menjaga roh kita senantiasa menyala agar tidak padam oleh kejenuhan dan tawar hati yang merongrong diri kita. 

Roma 12:11 
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. 

Satu hal yang tak boleh dilupakan yaitu tetap bersandar pada batu penjuru ketika sedang membangun rumah rohani atau dengan kata lain, apapun pekerjaan yang kita lakukan, hendaknya berpusat pada Yesus Kristus. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku siap menjadi batu hidup yang dipakai Allah untuk membangun rumah rohani dengan berpusat kepada Yesus yang adalah batu penjuru? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Dalam Oktaf Paskah 
Warna Liturgi : Putih 

Kisah 4:1-12
Mazmur 118:1-2,22-25, 27a
Yohanes 21:1-14 
BcO : Kisah 3:12-4:4 

============= ☆☆☆ ============ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com