Sabtu, 12 November 2016

BERDOALAH TIDAK JEMU-JEMU










Sabtu, 12 November 2016 

Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 
            (Lukas 18:1)  


Doa adalah komunikasi manusia dengan Tuhan Allah melalui panca indera mulut, melalui pikiran dan melalui suara hati nurani atau batin. 

Seseorang berdoa karena ungkapan kepercayaan imannya kepada Tuhan atau kepada Yang disembahnya. 
Umat kristiani percaya kepada Yesus dan berdoa kepadaNya. 

Persoalannya adalah : seringkali umat kristiani berdoa namun tidak mampu mendengar suara Tuhan dari banyak kesaksian yang mengatakan demikian. 

Akibatnya, Tuhan terasa jauh diatas sana di langit yang tak terbatas sebab terasa ngomong sendiri dan hal ini tidak biasa layaknya orang berkomunikasi dimana bisa saling mendengar dan saling bicara sehingga ada kontak keduanya. 

Padahal menurut Alkitab, 
Tuhan itu ada di dalam hati kita dan Tuhan itu hanya sejauh doa...wow... 

Ulangan 30:14 
Firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan

Roma 10:8 
Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. Itulah firman iman, yang kami beritakan

Kita tahu bahwa Firman itu adalah Allah (Yohanes 1:1-2) maka jelaslah bahwa Tuhan Allah itu dekat hanya sejauh doa karena kita berdoa dengan mulut dan hati kita. 

Bacaan Injil hari ini Yesus memakai perumpamaan tentang hakim tak benar yang terpaksa mengabulkan permintaan seorang janda terus-menerus mendesak dirinya agar membela perkaranya. 

Lukas 18:2-6 
KataNya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu

Yesus memberitahu salahsatu rahasia doa yang akan dijawab Tuhan bila kita terus-menerus berdoa

Lukas 18:7 
Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 

Coba perhatikan sekali lagi perkataan Yesus yang digarisbawahi : orang-orang pilihan Tuhan, apa kriterianya? 

Silahkan menyimak dan renungkanlah ayat firman Tuhan dibawah ini : 

Mazmur 112:1-2 
Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintahNya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. 

Ternyata tidak setiap orang berdoa akan dikabulkan sebab ada kriteria tertentu yang Tuhan perhatikan menurut ayat firman Mazmur 112:1-2 yakni : 

Pertama 
Orang yang takut akan Tuhan 

Takut akan Tuhan itu bukan berarti kita ketakutan; bukan perasaan takut namun lebih ditekankan pada sikap hidup kita di hadapan Tuhan yang bijaksana menjaga perilaku dan perbuatan kita. 

Sirakh 2:17 
Mereka yang takut akan Tuhan terus mempersediakan hatinya serta merendahkan diri di hadapanNya

Amsal 8:13 
Takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. 

Kedua 
Orang yang sangat suka kepada segala perintahNya 

Penekanan pada kata : sangat suka dengan segala perintah Tuhan Allah mencerminkan orang ini bergaul karib dengan firman Tuhan di Alkitab. 

Ia yakin dengan menuruti perintah Tuhan maka hidupnya pasti diberkati sehingga damai sejahtera dan sukacita Ilahi selalu menyertainya disepanjang hidupnya. 

Mazmur 119:2,59-60 
Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatanNya, yang mencari Dia dengan segenap hati. 
Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatanMu. Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintahMu.  

 J A D I, 

Berdoa adalah suatu kebutuhan manusia berkomunikasi dengan Tuhan Allah. 
Sulit membayangkan Tuhan Allah itu seperti apa wujudNya, suaraNya, terlebih merasakan kasihNya bila tidak berdoa. 

Sebagian besar manusia berdoa jika ia berada dalam kesulitan hidup yang sudah tidak dapat ia atasi lagi setelah berupaya kesana-kemari namun tidak berhasil dan jalan terakhir berharap pada pertolongan Tuhan Allah. 

Doa, bukan sarana komunikasi tetapi sarana meminta pertolongan. 
Jelas sangat jauh motivasi dan tujuan berdoa, yang seharusnya doa itu adalah relasi roh kita manusia dengan Tuhan. 

Bila anda masuk dalam penyembahan yang khusyuk dengan Tuhan Allah maka betapa sekujur tubuh bergetar pada saat HadiratNya melingkupi diri kita dan hati ini menjadi terharu tak kuasa menahan isak tangis betapa Tuhan Maha Kudus begitu peduli mengasihi dirinya. 

Sukacita dan damai sejahtera pada saat Tuhan melawat hati, pikiran, perasaan, jiwa dan roh kita begitu sulit dilukiskan dan sulit diucapkan dengan kata-kata sebab anda harus mengalami sendiri. 

Dalam keadaan seperti ini, tidak ada lagi keinginan berkata-kata mengajukan litani permintaan yang disiapkan sebelumnya sebab segenap hati dan akal budi kita sedang bercengkrama bersama Tuhan. 

Ada yang bersaksi bahwa dirinya melihat cahaya sangat terang benderang setelah melewati lorong-lorong sangat gelap yang sangat panjang dan suasana saat ini sungguh menawan hati. 

Ada yang melihat ia berada di taman yang sangat indah yang sangat luas dan terasa sangat menyejukkan hati. 

Pengalaman yang menggetarkan jiwa ini sulit dilupakan, ingin terus mengalami dan hati ini tidak mau kembali kepada realita kehidupan sehari-hari. 

Tidaklah heran bila Yesus mengatakan betapa mulia dan berharga kebahagiaan sorgawi dibandingkan dengan bahagia yang diberikan dunia. 

Yesus menggambarkan keadaan tersebut dengan perumpamaan tentang orang yang menemukan harta dan mutiara dimana ia segera melepaskan apa yang ada padanya saat itu demi mendapatkan harta dan mutiara itu. 

Matius 13:44-46 
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." 

Inilah makna terdalam sebuah doa dimana kerinduan berada dalam Hadirat Tuhan menjadi fokus dan tujuan utama. 
Doa tidak lagi fokus meminta berkat dan harta duniawi. 

Sampai pada tahap doa seperti ini maka tidak perlu didorong untuk berdoa dan sudah pasti tidak akan merasa jemu atau bosan sebab setiap saat menginginkan berdoa kepada Tuhan Allah. 

Tidak cukup anda percaya saja tetapi anda hendaknya bersekutu dalam penyembahan kepada Tuhan Allah dan mengalami HadiratNya maka akan terlihat perubahan dalam hidupmu. 

Silahkan mengalami HadiratNya pada saat engkau berdoa. 


REFLEKSI DIRI 

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu, tubuhku rindu kepadaMu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepadaMu di tempat kudus, sambil melihat kekuatanMu dan kemuliaanMu
(Mazmir 63:2-3). 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
PW St Yosafat 
Warna Liturgi : Merah 

3 Yohanes 5:8 
Mazmur 112:1-6 
Lukas 18:1-8 
BcO : 1 Makabe 3:1-26 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com