Kamis, 17 November 2016

YESUS MENANGISI YERUSALEM












Kamis, 17 Nopember 2016 

Ketika Yesus telah dekat dan melihat kota Yerusalem, Ia menangisinya, kataNya: wahai, betapa baiknya jika pada hari ini engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu
              (Lukas 19:41-42) 

Kota Yerusalem adalah kota bersejarah bagi bangsa Israel sebab di kota inilah raja Daud dan raja Salomo bertahta di kerajaan dan mendirikan Bait Allah yang sangat megah. 

Selain itu yang paling mengegerkan dunia adalah di kota Yerusalem tepatnya di bukit Golgota, Yesus menggenapi nubuatan para nabi dan menyelesaikan tugas perutusanNya selama berkarya di bumi dimana Yesus rela mengorbankan diri wafat di salib demi menyelamatkan manusia dari alam maut akibat dosa. 

Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang perjalanan Yesus terakhir menuju kota Yerusalem dan Yesus menangisi kota Yerusalem yang penuh gejolak dimana penduduknya sebagian besar tidak mau bertobat dan tidak percaya kepadaNya. 

Imam-imam kepala, ahli-ahli taurat, orang-orang farisi merekayasa suatu tuduhan dan menghasut agar Yesus dihukum dengan menyalibkanNya. 

Yesus menangisi Yerusalem sebab IA tahu suatu hari nanti Yerusalem akan mengalami kehancuran. 

Lukas 19:43-44 
Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau

Terbukti pada tahun 70 M, bala tentara Romawi dipimpin oleh Jenderal Titus menyerbu Yerusalem dan membunuh dengan kejam penduduk Yerusalem dan Bait Allah turut dihancurkan. 

engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau 

Peringatan Yesus kepada penduduk Yerusalem ini berlaku juga pada diri kita. 
Pertanyaannya adalah : bagaimana kita tahu Tuhan melawat kita? 

Bila anda mengalami pertolongan Tuhan secara nyata maka sangat jelas artinya bahwa Tuhan melawat anda. 

Kita manusia kudu harus mengalami sendiri lawatan Tuhan maka kita baru mau percaya namun bila hanya dengar cerita atau kesaksian orang lain maka di dalam hati ada keraguan dan curiga, jangan-jangan direkayasa alias bohong. 

Sulit menjelaskan dengan kata-kata maka lebih baik anda mengalaminya. 

Ada beberapa petunjuk bagaimana Tuhan melawat berdasarkan beberapa rangkuman kesaksian orang-orang yang mengalami sendiri pertolongan Tuhan secara nyata. 

Pertama 
Percaya dan Yakin kepada Tuhan 

2 Korintus 13:5 
Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji. 

Sangat penting keyakinan kepada Tuhan sebab tanpa keyakinan teguh maka kita akan terpengaruh oleh situasi kondisi persoalan dan masalah hidup yang silih berganti terjadi di kehidupan kita. 

Seperti halnya saat kita meminta hikmat Tuhan, hendaknya saat kita meminta pertolongan Tuhan, tidak ragu-ragu atau bimbang dan mendua-hati. 

Yakobus 1:6-8 
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. 

Seringkali keraguan dan ketidak-yakinan yang menjadi penghalang untuk terus mempercayakan hidup kepada Tuhan. 

Iman kita sih percaya kepada Tuhan namun tatkala kita terpuruk berbagai persoalan hidup, entah kenapa tiba-tiba muncul keraguan di dalam hati; apakah Tuhan mau menolong dan membereskan masalah yang terjadi di hidup kita. 

Terutama untuk masalah yang terjadi akibat kesalahan dan perbuatan kita maka biasanya hati kita bertanya-tanya: apa iya Tuhan tolong saya? 

Daud adalah contoh teladan bagi kita agar supaya kita yakin tak tergoyah oleh apapun juga yang menghadang di depan mata dan terlihat sangat mencemaskan sebab Tuhanlah benteng kekuatan kita. 

Mazmur 27:1 
Dari Daud. Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? 

Percaya dan yakin kepada Tuhan adalah hal paling krusial yang mempengaruhi jalan hidup kita dan menentukan sampai sejauh mana kekuatan iman kita dalam menghadapi setiap rintangan hidul. 

Kedua 
Berdoa dengan tekun 

Efesus 6:18a 
dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh

Yesus menasehatkan agar supaya kita tidak jemu-jemu berdoa (Lukas 18:1) dan supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan (Lukas 22:40). 

Berdoa itu sangat penting agar iman kita semakin bertumbuh dan supaya kita mendapatkan peneguhan dari Tuhan atas apa yang seharusnya kita lakukan. 

Terlebih saat mengalami kesesakan masalah hidup maka tidak ada jalan lain yang sanggup menyemangati harapan sambil menantikan jawaban doa kita. 

Jadikan berdoa itu sebagai gaya hidup kita sehari-hari sebab dari berdoa maka kita mendapatkan kekuatan dari Tuhan. 

Ketekunan berdoa biasanya membawa kita masuk dalam Hadirat Tuhan dan mendapatkan Urapan Tuhan. 

Tanyakanlah kepada pendoa syafaat yang relasinya dengan Tuhan sangat intim dimana seringkali Tuhan beritahu hal-hal ajaib kepadanya sehingga tidak heran bila pada saat mendoakan orang maka biasanya Urapan Tuhan sangat kuat menguasai dirinya menjadi saluran Berkat Tuhan untuk menyembuhkan. 

Bagi yang tengah bergelut dengan masalah hidup; kekuatan doa sangat nyata bila dilakukan dengan keyakinan teguh mempercayai Tuhan. 

Yakobus 5:16b 
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya

Hendaknya kita juga saling mendoakan untuk menguatkan iman kita masing2. 

Yakobus 5:16a 
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. 


Ketiga 
Berserah diri menerima jawaban doa 

Matius 26:39 
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: "Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." 

Yesus berserah diri sepenuhnya tatkala harus menghadapi kematian di Salib meski secara manusiawi, Yesus ingin menghindari cawan kematian. 

Namun demi kesetiaanNya kepada tugas perutusan dari Bapa Surgawi maka IA rela menanggung penderitaan tersebut. 

Demikian juga kita hendaknya berserah kepada Tuhan dan menerima derita yang dikehendaki Tuhan harus kita tanggung, termasuk menerima jawaban doa yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. 

Sirakh 2:4-6 
Segala-galanya yang menimpa dirimu terimalah saja, dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu. Sebab emas diuji di dalam api, tetapi orang yang kepadanya Tuhan berkenan dalam kancah penghinaan. percayalah pada Tuhan maka Iapun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepadaNya. 

Orang yang berserah kepada Tuhan, biasanya menerima apapun jawaban doa yang Tuhan berikan sebab ia percaya bahwa setiap pemberian Tuhan adalah yang terbaik bagi dirinya. 

Mazmur 23:5-6 
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa. 

Ketiga hal inilah berpotensi mendapat lawatan Tuhan sebab mengandalkan Tuhan sebagai fokus utama hidupnya. 

Sayangnya, masih banyak orang yang cuek kagak peduli semua nasehat dan mengandalkan prinsip hidupnya yang biasanya cenderung berseberangan dengan prinsip kebenaran Tuhan. 

Padahal seringkali ia tidak menyadari dirinya dilawat Tuhan lewat perantaraan orang lain, lewat renungan firman, lewat perhatian dan nasehat orang lain. 

Apa yang terjadi pada kota Yerusalem yang mengalami kehancuran karena mereka mengandalkan pengertian diri sendiri dan menolak Yesus yang sering mengingatkan mereka agar bertobat dan percaya kepadaNya. 

Hal seperti ini bisa terjadi pada kita bila tidak bertobat dari sikap hidup yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku mau bertobat dan mengikuti nasehat dan mengubah sikap hidupku dengan cara menjalani hidup sesuai kebenaran Tuhan? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
PW St Elisabet dr Hungaria 
Warna Liturgi : Putih 

Wahyu 5:1-10 
Mazmur 149:1-6,9 
Lukas 19:41-44 
BcO : Daniel 1:1-21 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com