Rabu, 09 November 2016

KAMU ADALAH BAIT ALLAH










Rabu, 9 November 2016 

Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 
         (1Korintus 3:16)  

Gereja sesungguhnya bukan bangunan yang terbuat dari batu/beton dan kayu melainkan dibangun dari batu hidup batu penjuru di dalam diri Yesus Kristus sebagai pondasi kokoh membangun bangunan diatasnya. 

1 Korintus 3:11 
Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus

Kemudian diteruskan oleh para Rasul yang membangun bangunan diatasnya sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan bangunan gereja yang megah dan kuat kokoh menahan gempuran air, angin, dan badai sekalipun. 

1 Korintus 3:10 
Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. 

Yesus mengajarkan cinta kasih kepada ke 11 rasul dan murid-muridNya, lalu diteruskan oleh para rasul hingga saat ini kitapun menerima ajaran cintakasih. 

Kesatuan gereja terbukti bertahan ribuan tahun padahal begitu banyak badai yang sempat memecah-belah persatuan dimana dimotori Matin Luther namun ternyata tetap kokoh sampai sekarang. 

Semoga kita sebagai umat katolik tetap menjaga kesatuan dan persatuan dalam ikatan keluarga Allah. 

Selain itu ada yang lebih penting dan seharusnya memdapatkan perhatian khusus bagi setiap umat kristiani, baik yang kristen maupun katolik bahwa menjaga keyakinan iman kepada Yesus Kristus hendaknya terus dipertahankan dengan terus-menerus hidup di dalam ajaran cintakasih dari Yesus. 

Tidak mudah mempraktekan cintakasih, sementara di dalam dirinya masih dipenuhi oleh keinginan kedagingan yang justru menuntut orang lain memberikan cintakasih kepada dirinya. 

Halangan kedua yang membuat orang cenderung memikirkan diri sendiri ialah betah berada di zona kenyamanannya. 

Ketidak-pedulian kepada sesama telah merusak hubungan dengan orang lain, apalagi sesama anggota keluarga Allah. 

Hal ketiga adalah tidak tertarik menjadi anggota keluarga Allah yang the best, artinya hidup kerohaniannya biasa-biasa saja, seperti jemaat di Laodikia yang suam-suam kuku. 

Wahyu 3:15-16 
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu. 

Hidup rohani suam-suam kuku atau tidak panas dan tidak dingin itu seperti apa? 

Kurang lebih seperti ini yaitu : 
Setiap minggu pergi ke gereja ikuti misa ekaristi, berdoa pagi dan malam hari, sebelum makan berdoa dan menjalani semua itu sebagai kewajiban saja dan tidak ada kerinduan untuk bersekutu dengan anggota gereja lainnya. 

Yang penting, hidup berkecukupan dan tidak menyusahkan orang lain, tidak berbuat jahat kepada orang lain. 
Hidup kerohaniannya pas-pasan saja ya standard saja. 

Ibaratnya dapat nilai C sudah puas dan tidak pengen dapat nilai A...yang penting lulus dan naik kelas. 

Di dalam sebuah bangunan, misalnya sebuah rumah, ada perabot yang mahal dan ada perabot yang murah harganya; ada perabot terbuat dari kayu, ada yang dari emas dan perak. 

2 Timotius 2:20 
Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. 

Perabot rumah = gambaran diri kita 

Apakah kita mau dipakai Allah sebagai perabot emas dan perak karena kita terus menerus mengupgrade iman dan perbuatan kita untuk menyenangkan hati dan menjadi kebanggaan Bapa Surgawi seperti Ayub yang mendapat pujianNya

Ayub 1:8 
Lalu bertanyalah Tuhan kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." 

Coba saja kita perhatikan, ada orang yang dipakai Tuhan Allah secara ajaib mengadakan mukjizat kesembuhan seperti Yesus lakukan. 

Minggu lalu bacaan Injil mengenai setia pada perkara kecil sebelum diserahi menangani perkara yang besar. 

Begitu cara Tuhan Allah mempercayakan tugas yang besar spektakuler bila kita mau diproses dan dibentuk Tuhan Allah. 

Seharusnya hal ini kita ketahui dan kita pahami supaya kita tidak mudah iri hati melihat orang lain diberi macam-macam Karunia oleh Tuhan Allah. 

Seperti Miryam dan Harun iri hati kepada Musa sebab ia merasa dirinya lebih baik dari adiknya (=Musa). 

Bilangan 12:1-2 
Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. 
Kata mereka: "Sungguhkah Tuhan berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada Tuhan

Padahal Miryam yang menyelamatkan Musa saat masih bayi dan hendak dibunuh raja Firaun. 
(baca Keluaran pasal 1 dan pasal 2). 

Kita harus intropeksi diri, kenapa diri kita hanya diserahi perkara biasa-biasa saja dan sepertinya Tuhan tidak memakai kita untuk melakukan perkara yang besar. 

Untuk itu hendaknya kita bersihkan segala motivasi dan keinginan yang tidak berkenan bagi Tuhan Allah selain kita mengupgrade iman dan perbuatan supaya menjadi perabot emas/perak. 

2 Timotius 2:21 
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. 

J A D I 

Sadarilah bahwa kita adalah Bait Allah dimana Tuhan Allah berkenan tinggal di dalam diri kita. 

Jagalah agar Bait Allah di dalam diri kita semakin hari semakin kudus dan semakin bersinar terang dan kemilaunya bak emas permata. 
Peliharalah agar tidak menjadi pudar dan tidak terlihat kusam. 

1 Korintus 3:17 
Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku menjaga kekudusan diriku agar Tuhan Allah berkenan menata diriku menjadi perabot emas di rumahNya? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Pemberkatan Gereja Basilik Lateran 
Warna Liturgi : Putih 

Yehezkiel 47:1-2,8-9,12 
Mazmur 46:2-9 
1 Korintus 3:9b-11,16-17 
Yohanes 2:13-22 
BcO : 1 Petrus 2:1-17 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com