Rabu, 09 November 2016

TUAN DAN HAMBA












Selasa, 8 November 2016 

Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan. 
             (Lukas 17:10)


Jaman dulu hubungan tuan dan hamba, bak langit dan bumi. 
Hamba atau budak tidak dihargai harkat dan martabatnya sebagai manusia. 

Tidak mengherankan bila Yesus juga memaparkan keadaan seorang hamba yang hanya punya kewajiban tetapi tidak memliki haknya untuk hidup layak. 
Perlakuan tidak manusiawi kerapkali menjadi hal lumrah sebagai hamba dan bukan merupakan kejahatan. 

Lukas 17:7-9 
Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 

Sampai sekarang perbedaan antara tuan atau majikan dengan hamba masih ada meskipun tidak se-vulgar di jaman dulu. 

Contohnya : 
Hubungan pembantu rumah-tangga dengan tuan/nyonya masih terlihat gap atau pembatas dan jarang sekali bisa makan barengan satu meja. 

Bahkan hubungan boss pemilik pabrik dengan buruh/pekerja, masih terjadi pasang-surut terutama masalah upah. 

Pemilik pabrik menuntut buruh bekerja rajin, tidak hitungan jam kerja, menghasilkan produk yang baik dan dibayar upah yang minimum saja dan kalo bisa semurah-murahnya upahnya untuk menekan biaya operasional serendah-rendahnya agar memudahkan pricing atau harga jual barang bersaing dengan kompetitor dan mrndapatkan profit/laba yang besar. 

Buruh menuntut upah yang besar atau setidaknya memenuhi kebutuhan pokok hidupnya tetapi tidak maksimal bekerja dan meningkatkan kemampuan kerja atau skillnya sehingga kualitas produk tidak optimal bahkan ada yang malas atau mencuri waktu kerja untuk santai. 

Demikian fenomena tuan vs hamba atau boss pabrik vs buruh dan sejenisnya; sejak jamam dahulu sampai sekarang seringkali tidak sepaham karena berbeda tujuan kepentingannya. 

Firman Tuhan memberikan solusi agar ada keharmonisan hubungan tuan dan hambanya. 

Kolose 4:1 
Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga. 

Kolose 3:22 
Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. 

Lalu bagaimana dengan hubungan kita manusia dengan Tuhan Allah? 

Manusia menuntut kepada Tuhan Allah agar memberkati keperluan hidupnya dan mau mengatur diri sendiri. 
Tuhan Allah menuntut manusia tunduk dan taat-setia kepadaNya. 

Satu hal yang tak boleh manusia lupa bahwa Tuhan Allah adalah Pencipta sedangkan manusia adalah Ciptaan Tuhan Allah dan dibentuk dari debu tanah. 

Kejadian 2:7 
Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. 

Tahu diri dong, kita manusia ini harus sadar, siapa diri kita ini hanyalah debu !! 
Apa hak kita menuntut Tuhan Allah dan apa kekuatan kita mau memberontak dan melawan Tuhan Allah? 

Hamba/buruh saja tidak bisa melawan majikan/tuan/boss karena kekuatannya lemah tak berdaya dari sisi financial dan dari sisi kuasa; apalagi melawan Tuhan. 

Yesus menggunakan perumpamaan tentang tuan dan hamba adalah untuk mengingatkan kita manusia itu seperti seorang hamba harus tunduk dan tidak bisa menuntut tuannya. 

Rasul Petrus juga mengingatkan siapa diri kita ini yang telah ditebus oleh Darah Yesus dan telah menjadi MilikNya dimana kita hanya bisa menurut dan setia kepadaNya. 

1 Petrus 1:18-19 
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 

Seharusnya kita terus-menerus ingat akan hal ini bahwa kita ini hanya debu tanah yang tidak ada apa-apanya dan telah mendapat Anugerah menjadi anak anak Allah karena penebusan Yesus supaya kita tidak berbuat dosa lagi dan tidak menjadi angkuh/sombong disaat harta kekayaan dunia berhasil dikuasai dan popularitas melambung tinggi. 

INGAT !!! 
Kita ini hamba dan istilah kerennya kita ini hamba Allah karena majikan/boss kita adalah Tuhan Allah. 

Jadi ajudan boss saja sudah bangga dan hormat kepada boss, apalagi menjadi hamba Allah harusnya lebih bangga lagi dan lebih menghormatiNya. 

Kepada boss saja kita tunduk pada perintahNya dan berusaha senangkan hati boss supaya gaji dinaikkan. 

Lalu kenapa kepada Tuhan Allah tidak tunduk pada perintahNya??? 

Kagak perlu banyak alasan dan berdalih tidak tahu atau tidak mengerti apa sih perintah Tuhan dan apa sih kehendak Tuhan?  

Dibilangin baca baca baca baca firman Tuhan di Alkitab saja kagak mau padahal kupingnya nornal kagak budek dan otaknya pinter terbukti sukses tapi belagak tidak mengerti firman Tuhan; dengan alasan sulit dimengerti. 

Coba kalo perintah boss tidak dijalankan pasti ditegor dan dimarahin bahkan bisa dipecat namun jika ditegor, dimarahin Tuhan Allah, eh balas marah, ngambek, dan membelot tidak mau percaya lagi kepada Tuhan Allah dan pergi ke dukun, paranormal yang katanya sakti atau lari ke kuasa gelap alias kuasa Iblis. 

SUNGGUH KETERLALUAN KITA INI SEBAGAI MANUSIA TIDAK TAHU DIRI !!! 

Untung saja Tuhan Allah itu super super baik hati dan sangat sayang kepada kita sebab kalau tidak, habislah kita manusia 

J A D I 

Hendaklah kita hidup bijaksana dan mau hidup diatur oleh Tuhan Allah. 

Mazmur 37:23 
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya

Titus 2:12 
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. 

Cukup sekian saja renungan hari ini sebab kita sudah tahu koq nasehat ini, cuman belagak ga ngerti atau merasa sombong diri karena situasi hidupnya saat ini nyaman-nyaman saja, lagi hepi. 

Ntar, kalo dijewer, ditegor Tuhan, 
baru deh teriak-teriak dan tiba-tiba jadi anak penurut, mendadak jadi rajin doa, dan mulutnya keluar untaian kata indah. 

Ujiannya : apakah betul bertobat dan tulus hati mau mentaati dan setia pada Tuhan Allah? 

Ada dua ujian yakni : 

Pertama 
Doa-doamu dijawab Tuhan bahkan lebih dari yang diminta

Tuhan Allah mau lihat cara kita memakai Berkat-BerkatNya; apakah dihabiskan atau sebagian besar digunakan untuk diri sendiri dan tidak mau berbagi atau tidak mau peduli kepada orang lain? 

Bacalah  2 Korintus 9:6-15 supaya ngerti bahwa prinsip tabur-tuai berlaku di sepanjang hidup kita di bumi ini. 

Kejadian 8:22 
Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam. 

Kedua 
Persoalan hidupmu belum berhasil diatasi bahkan timbul masalah hidup yang lain semakin menambah beban kesusahanmu

Tuhan Allah mau lihat sampai sejauh mana ketaatan kita menanggung beban kesusahan hidup; apakah menggerutu, komplain sana-sini, ngambek, ataukah bahkan tidak mau percaya lagi kepada Tuhan dan melakukan perbuatan dosa? 

Silahkan baca keseluruhan kitab Ayub dan cobalah gali maknanya supaya menemukan cara Tuhan menguji ketaatan dan kesetian manusia. 

Seharusnya kita mau belajar dari kedua hal ujian ini supaya kita dengan senang hati menjalani ujian iman dan hidup kita tidak kehilangan kegembiraan disaat kesesakan hidup sedang menimpa kita. 

Satu hal yang harus kita jaga agar tidak berbuat kejahatan agar segera keluar dari segala permasalahan hidup kita. 

Mazmur 37:27 
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya

Dengan demikian Tuhan berkenan dan melimpahkan kasihNya kepada kita melebihi kasih dunia. 

Mazmur 37:4 
Bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku menghormati Tuhan dengan melakukan apa yang dikehendakiNya? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Pekan Biasa ke XXXII 
Warna Liturgi : Hijau 

Titus 2:1-8,11-14 
Mazmur 37:3-4,18,23,27,29 
Lukas 17:7-10 
BcO : 2 Makabe 6:12-31 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com