Sabtu, 08 September 2018

MENGKRITIK VS MENGHAKIMI













Jumat, 7 September 2018 

1 KORINTUS 4:1-5 
MAZMUR 37:3-6,27-28,39-40 
LUKAS 5:33-39 

Lukas 5:33 
Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-muridMu makan dan minum." 

Injil Lukas hari ini mengisahkan  tentang orang Farisi berkata kepada Yesus bahwa murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti murid2 Yohanes dan murid2 orang Farisi, dan Yesus jawab : akan datang waktunya apabila mempelai diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa 

Bacaan pertama berbicara mengenai menghakimi adalah hak Tuhan, selain pembalasan adalah hak Tuhan juga. 

1 Korintus 4:5a 
Janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. 

Ibrani 10:30 
Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umatNya." 

Apa beda mengkritik vs menghakimi? 

Kritikan ialah mengatakan sesuatu itu merupakan kesalahan menurut orang yang mengkritik, dengan maksud agar kesalahan tersebut diperbaiki. 

Menghakimi ialah bukan sekedar mengatakan kesalahan tetapi bermaksud menjatuhkan orang lain. 

Orang Farisi memang antipati dengan Yesus; sebetulnya bukan hal puasa yang dipersoalkan tetapi bermaksud mencari-cari kesalahan supaya nama baik Yesus hancur. 

Reputasi Yesus menjulang tinggi karena mendapat simpatik dari masyarakat Yahudi sehingga orang Farisi dan ahli Taurat, para imam kepala merasa tersaingi dan iri hati kepada Yesus. 

Kain iri hati kepada adiknya Habel, ternyata di jaman Yesus hingga sekarang ini "penyakit iri hati" merasuki hati manusia yang tidak tahan melihat kesuksesan orang lain. 

Untuk mengatasi perasaan iri hati, membutuhkan sikap rendah hati sebab orang rendah hati biasanya sudah mengalami perubahan pola pikir yang sejalan dengan pikiran Kristus. 

Filipi 2:5 
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus 

Jika kita sudah bisa mengendalikan iri hati maka kita tidak akan menghakimi orang lain. 

Seperti perumpamaan Yesus pada bacaan  Injil hari ini : 
Lukas 5:37 
Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. 

Keinginan untuk memperbaiki dan membangun karakter yang lebih baik,
harus disertai dengan keputusan kita segera bertindak sebab keinginan tanpa keputusan dan tanpa bertindak, adalah sia-sia saja. 

Bila firman Tuhan telah menyentuh dan menjamah hati kita dan jika tidak segera mengambil keputusan untuk melakukan seperti firman Tuhan kehendaki kita lakukan, seperti perumpamaan bacaan Injil hari ini. 

Kantong kulitnya tua (=hati kita) tidak dapat menampung anggur baru (=benih firman) jika kita tidak ganti kantong kulit tua tersebut (=tindakan). 

Hati dan pikiran kita harus mengalami pembaharuan oleh kuasa firman agar sikap hidup kita juga berubah. 

MAKNA RENUNGAN HARI INI 

inilah makna renungan hari ini yang mengajak kita agar menjaga hati kita.
kita bertindak sesuai prioritas utama yang harus segera kita lakukan yakni hidup dalam Kasih Tuhan. 

Dengan demikian sikap hidup kita sepanjang hari ini mencerminkan sikap hidup didasarkan kasih Kristus membawa keceriaan bagi orang disekitar kita. Sering kita dengar dan alami bila kita bergaul dengan orang yang rendah hati itu menyenangkan hati. 

Semoga setiap orang yang berjumpa dengan kita pada hari ini, mereka senang bergaul dengan kita karena pribadi kita mencerminkan pribadi Yesus yang memancarkan kasih. 

Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com