Jumat, 14 September 2018

SALIB YESUS MENYELAMATKAN










Jumat, 14 September 2018 

BILANGAN 21:4-9 
MAZMUR 77:1-2,34-38 
YOHANES 3:13-17 

Yohanes 3:14-15 
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal. 

Kalender Gereja Katolik hari ini sebagai Pesta Salib Suci untuk mengingatkan kita pada Salib Yesus yang telah menebus dosa kita manusia dan menyelamatkan kita dari alam maut. 

Yohanes 3:17 
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia, bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 

Yesus menyelamatkan dan menjanjikan kehidupan kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. 

Yohanes 3:16 
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Akan tetapi kenyataannya, hidup di dunia ini banyak kesusahan dan penderitaan 
yang menerpa silih berganti sehingga menyengsarakan banyak umat beriman. 
Dan tidak sedikit orang beriman bertanya-tanya:"dimanakah Engkau, Yesus saat aku berharap pertolongan-Mu?"  

Apa iya ada kehidupan kekal yang belum tahu seperti apa sedangkan kehidupan sekarang ini saja begitu menyesakkan? 

Lihat saja situasi dunia saat ini berbagai bencana alam terjadi, banyak orang kelaparan dan kesulitan mencari nafkah, ketidak-adilan dan kejahatan disana-sini terjadi, seakan-akan Tuhan biarkan! Yang kuat menginjak yang lemah, si kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin dan jeritan minta tolong sepertinya tidak didengar Tuhan. 

Padahal Firman Tuhan mengatakan : 
Yesaya 59:1-3 
Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan. 

Situasi orang beriman saat ini mungkin mirip dengan situasi yang terjadi pada bangsa Israel dimana mereka berharap pada Allah melalui Musa yang membawa mereka keluar dari Mesir sebab di Mesir, mereka sebagai budak hidup tertekan dan menderita. 

Namun kenyataannya tidak seperti yang mereka harapkan; hidup di tanah yang berlimpah susu madu dan yang mereka alami ternyata hidup di gurun dengan makanan yang sama setiap hari yaitu makanan dari Surga (=manna). 

Di saat sianghari tidak panas karena ada tiang awan menudungi mereka dan saat malam hari tidak kedinginan karena ada tiang api tetapi mereka mengeluh kepada Musa dan kepada Allah. 

Bilangan 21:5 
Mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? supaya kami mati di padang gurun ini? sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan makanan hambar ini kami telah muak. 

Bukankah di jaman sekarang ini tidak sedikit orang beriman  mengeluh di dalam hati atau diucapkan tentang kesusahan dan penderitaan yang ditanggungnya seperti hidup di padang gurun. 

Bangsa Israel "lupa" bagaimana mukjizat Allah menyertainya di saat melewati laut merah dan mereka tidak bersyukur akan  penyediaan manna yang turun dari Sorga setiap hari mereka  makan, ada tiang awan / api yang melindungi dari sengatan terik matahari dan cuaca dingin. 

Begitu juga dalam hidup orang beriman pasti berulangkali menerima Berkat Tuhan tetapi seringkali dilupakan, pada saat mengalami kesulitan dan kesusahan hidup di saat yang lain. Maunya selalu senang dan tidak mau hidup susah seperti Bangsa Israel mengeluh terus tanpa pernah bersyukur, akibatnya, Allah marah dan menghukum mereka. 

Bilangan 21:6 
Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka,  sehingga banyak dari orang Israel yang mati. 

Puji Tuhan ! Alleluya ! 
Kemarahan Allah hanya sesaat saja sebab Allah mengasihi manusia sebagai umat-Nya. 

Bilangan 21:8  
Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." 

Jika bangsa Israel melihat tiang tergantung ular tedung maka mereka yang berdosa tidak mati tetapi tetap hidup. 

Yohanes 3:14-15 
Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh 
hidup yang kekal. 

Maka sekarang ini melalui Salib Yesus, dosa kita telah ditebus. 

1 Petrus 1:18-19 
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu, bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat 

Yesus dengan taat menjalankan tugas perutusan dari Allah Bapa dan oleh karna itu Allah meninggikan Yesus. 

Filipi 2:9-11 
Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! 

Ketaatan dan kesetiaan Yesus sampai mati di kayu salib adalah puncak karya keselamatan yang dirancang Allah untuk menyelamatkan manusia, sekaligus mengAnugerahkan hidup kekal di Sorga

Sudah sepantasnya kita menghormati dan menghargai Salib Yesus dan juga selayaknya kita menyembah Salib Yesus sebagai ungkapan syukur kepada Yesus yang menebus diri kita dan bebaskan kita belenggu kuasa dosa sehingga menjadi orang yang merdeka karena Darah Kristus Yesus yakni Darah Anak Domba Allah. 

Adalah aneh bila saudara kita Kristen, tidak ada CORPUS dan tulisan INRI pada salib mereka yang polos hanya berupa palang kayu vertikal dan horizontal 

Bukankah Corpus (=Tubuh Kristus) itu adalah peringatan akan pengorbanan Yesus diatas kayu salib yang telah menyelamatkan manusia. 

Bukan berarti kita memberhalakan salib, apalagi menyembah patung Salib Yesus dan orang yang berpandangan seperti ini sangat dangkal pemahamannya akan makna pengorbanan Yesus. 

Kita bersyukur Gereja Katolik sangat menghormati Salib Yesus berarti kita menghargai pengorbanan Yesus yang mengAnugerahkan kepada kita hidup kekal di Sorga. 

JADI 

Kesusahan dan penderitaan dialami saat ini hendaknya terima saja sebagai bagian ikut dalam penderitaan Yesus di kayu Salib sebab salib yang dipikul, tidak melebihi kekuatan kita,sadarilah 

1 Korintus 10:13 
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai, Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar sehingga kamu dapat menanggungnya. 

Janganlah mengeluh dan mengomel atau komplain kepada Allah, seperti bangsa Israel supaya tidak hidup di padang gurun 40 tahun lamanya... mana tahan ! 

Generasi bangsa israel yang keluar dari tanah Mesir pada akhirnya binasa, kecuali Josua dan Khaleb., bahkan Musa juga tidak dapat melihat tanah Kanaan yang dijanjikan Allah (Ulangan 3:23-29, 4:1-40). 

Allah mengasihi kita melalui Yesus Kristus maka kita ditebus, diselamatkan, bahkan beroleh Anugerah hidup kekal. 

Jangan pernah gadaikan iman percaya kepada Yesus Kristus untuk memuaskan hawa nafsu kedagingan dan kenikmatan duniawi.  

Apalagi yang engkau cari saudara/i-ku, keselamatan dan hidup kekal sudah di Anugerah kan kepada siapa saja yang percaya pada Anak-Nya yang Tunggal. (Yohanes 3:16). 

REFLEKSI DIRI 

Pandanglah Salib Yesus dengan penuh hormat dan dengan segenap hati kita sebab melalui Salib maka kita beroleh hidup kembali dan dosa kita diampuni..

Jangan pernah lupakan, di kayu Salib itu ada Yesus yang mengorbankan diri-Nya 
untuk membayar lunas diri kita dan menyelamatkan kita dari kematian kekal dengan memberikan hidup yang kekal. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com