Senin, 17 September 2018

KUALITAS IMAN














Senin, 17 September 2018 

1 KORINTUS 11:17-26 
MAZMUR 40:7-10,17 
LUKAS 7:1-10 

Lukas 7:7 
sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepadaMu. 
Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 

Ayat ini àdalah ucapan seorang perwira Romawi pada Yesus yang diadopsi Gereja Katolik sebagai ungkapan iman umat katolik ketika Imam/Pastur mengangkat Hosti dan Anggur telah dikonsekrasi menjadi Tubuh dan Darah Kristus. 

Iman perwira Romawi ini dipuji Yesus karena ia bukan orang Yahudi. 

Lukas 7:9 
Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" 

Perwira Romawi ini kemungkinan banyak mendengar tentang Yesus sehingga iman timbul di dalam dirinya karena ia mau menanggapi apa yang ia dengar. 

Roma 10:17 
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. 

Bandingkan dengan orang Yahudi : 
Mereka bukan hanya mendengar tentang Yesus tetapi mereka melihat mukjizat yang Yesus lakukan namun mereka tidak membuka hatinya bahkan mencurigai Yesus menggunakan kuasa Beezebul dan meremehkan Yesus, anak tukang kayu. 

Bagaimana dengan kita? 

Sungguhkah kita mempercayai Yesus ketika dilanda persoalan hidup, misalnya masalah penyakit, keuangan, dsbnya seperti halnya Perwira Romawi ini belum pernah jumpa dengan Yesus namun mau mempercayaiNYa dan merasa tidak layak di hadapan Yesus 

Pertama 
Ia merasa tidak layak, meminta langsung kepada Yesus untuk menyembuhkan hambanya. 

Lukas 7:3 
Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepadaNya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. 

Kedua 
Ia merasa tidak layak, Yesus datang ke rumahnya untuk sembuhkan hambanya (baca Lukas 7:7). 

Perwira Romawi ini seorang perwira yang memiliki prajurit, termasuk orang yang berpengaruh atau berkuasa. 

Lukas 7:8 
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya. 

Ia tidak menunjukkan kuasanya yang bisa dimanfaatkannya untuk memanggil orang Yahudi datang menghadap dirinya. 

Tetapi Ia justru minta tolong kepada beberapa orang tua-tua Yahudi dan kepada sahabatnya sebagai utusannya datang menemui Yesus, menyampaikan pesan/ permohonannya. 

Biasanya orang tua-tua Yahudi bersikap antipati terhadap Yesus tetapi kali ini mereka membujuk Yesus agar menolong perwira Romawi ini sebab ia seorang yang murah hati mau menjadi donatur bagi pembangunan rumah ibadat. 

Lukas 7:4-5 
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolonganNya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." 

Waow... ternyata sejak dahulu, seorang donatur mendapat kemudahan sebagai balas jasa atas sumbangannya. 

Bayangkan orang tua-tua Yahudi bersedia menjadi utusan perwira Romawi dan mau merendahkan diri di hadapan Yesus untuk memohon pertolongan Yesus. 

Biasanya mereka menentang Yesus dan bahkan hendak menyingkirkan Yesus tetapi pengaruh uang sumbangan dari perwira Romawi ini ternyata melunakkan hati orang tua-tua Yahudi. 

Money is the king of the world. 

Uang hanya kalah pengaruh dari kuasa Tuhan namun berhasil merasuki jiwa manusia yang terpikat olehnya dan yang hidupnya menjauh dari Tuhan. 

Terlepas dari sikap munafik orang tua-tua Yahudi, ada banyak hal bisa kita pelajari dan kita teladani dari sikap dan iman seorang perwira Romawi ini. 

Sikap kerendahan hati dan kemurahan hati perwira Romawi ini patut dicontoh agar supaya kita mau mengakui bahwa kita tidak akan mampu berbuat apa-apa tanpa Yesus menyertai hidup kita dan sikap belas kasihan kepada sesama. 

Perwira Romawi ini berbelas kasihan kepada hambanya yang sakit keras dan keadaannya hampir mati karena hamba ini dihargai, kemungkinan besar ia rajin dan jujur bisa dipercayai. 

Lukas 7:2 
Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 

Demikian juga hendaknya kita bersikap seperti hamba perwira Romawi ini. 
Kita bekerja rajin, jujur, bisa dipercayai atau dapat diandalkan oleh boss atau pimpinan tempat kita bekerja. 

Dalam berbisnis, lakukan dengan jujur dan integritas kita dipercayai oleh rekan bisnis kita. 

JADI, 

Dapat kita simpulkan bahwa karakter dan sikap seseorang makin mudah dibentuk bila imannya semakin bertumbuh karena bersedia menerima dan menanggapi Firman Tuhan yang didengarnya. 

Kita setiap minggu bahkan ada setiap hari menyambut Hosti Tubuh Kristus dalam Ekaristi (1 Korintus 11:23-26) hendaknya, 

Kehadiran Yesus ditengah-tengah hidup kita sehari-hari semakin nyata di dalam sikap dan perbuatan kita sehari-hari. 

Jangan sampai, Hosti Kudus kita terima dan kita makan namun sikap perbuatan kita malah tidak mencerminkan Yesus hadir di dalam diri kita. 

Iman dan sikap perbuatan kita semakin nampak dan teruji tatkala diperhadapkan pada persoalan/masalah hidup yang terbentang di hadapan kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com