Kamis, 27 September 2018

TUGAS PERUTUSAN













Rabu, 26 September 2018 

AMSAL 30:5-9 
MAZMUR 129:29,72,89,101 104,63 
LUKAS 9:1-6 

Lukas 9:2 
Yesus mengutus kedua belas muridNya untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang. 

Injil Lukas hari ini mengisahkan Yesus memberikan tenaga dan kuasa kepada kedua-belas muridNya dan mengutus mereka memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang. 

Lukas 9:1-2 
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Yesus mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang 

Ada beberapa hal Yesus ingatkan kepada para Rasul mengenai tugas perutusan agar tidak membawa apa-apa dalam perjalanan, yaitu : 

Pertama 
Jangan bawa tongkat atau bekal 

tongkat berbicara tentang kemampuan intelektual sedangkan bekal berbicara tentang pengalaman. 

Kedua 
Jangan bawa roti atau uang 

roti berbicara tentang kebutuhan jasmani sedangkan uang berbicara kebutuhan jiwa (=pikiran, perasaan, kehendak). 

Ketiga 
Bawa dua helai baju 

dua helai baju berbicara mengenai hal pengosongkan diri. 

Ketiga hal ini dinasehati Yesus kepada kedua-belas muridNya pada saat diutus. 

Tinggallah dirumah orang yang menerima mereka dan keluarlah dari kota jika orang tidak menerima mereka dan kebaskanlah 
debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap orang itu. 

kebaskan debunya dari kakimu berbicara tentang sikap penolakan. 

Demikian juga berlaku bagi kita ketika diutus Yesus melakukan tugas. 

Sering terjadi, 
orang terlalu bersemangat mau melayani dan lupa tidak duduk diam dulu bersaat teduh dengan Tuhan, apakah rencana pelayanan ini berkenan bagi Tuhan? 

Jangan sampai, motivasi pelayanan ini untuk kepentingan pribadi, misalnya : supaya nama terkenal atau terselip maksud buat bisnis; cari data calon client, menawarkan produk dan jasa pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pelayanan. 

Sangat jelas pesan Yesus. 
Ketika menjalankan tugas perutusan, hendaknya kita hanya bersandar kepada Tuhan, Sang Pemberi Tugas Perutusan. 

Dalam mengemban tugas perutusan (istilah populernya adalah pelayanan) kita tidak perlu pusing, khawatir bagaimana berapa besar biaya buat pelayanan. 

2 Timotius 2:4 
Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan pada komandannya 

Kita juga tak perlu cemas bagaimana persiapan pelayanan karena merasa minder, merasa tidak cakap, tidak punya pengalaman melayani, merasa tidak punya talenta padahal setiap orang diberi Tuhan minimal satu talenta, ada yang diberi dua talenta bahkan lima talenta. 

Jika kita mengerti makna Injil hari ini maka segala macam ketidak-yakinan pada diri sendiri apakah bisa kerjakan tugas perutusan atai tidak bisa maka sebaiknya dihilangkan dari pikiran kita. 

Yang penting kita mau diutus Tuhan, segala kekurangan kita akan Tuhan sempurnakan. 

Yeremia 1:6-8 
Maka Yeremia menjawab: "Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi Tuhan berfirman padaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan." 

Tuhan Yesus akan berikan KuasaNya yakni Kuasa Roh Kudus agar kita dapat melakukan tugas mewartakan Injil melalui karunia hikmat dan sabda pengetahuan, kemudian melalui karunia penyembuhan dan mukjijat untuk menyembuhkan segala macam penyakit dan hal supranatural seperti misalnya mengusir setan, dsbnya. 

Kisah 1:8 
Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. 

Namun kita di-ingatkan Yesus : 
tidak mengandalkan pengertian akal budi kita dan bergantung pada pengalaman kita didalam melakukan tugas perutusan atau pelayanan melainkan kita bersandar pada firman Tuhan dan penyertaan Roh Kudus. 

Amsal 30:5 
Semua firman Allah adalah murni.
Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya 

Selain itu, kita juga bersikap rendah hati dan mengutamakan kasih sebagai perekat hubungan dalam pelayanan dengan orang yang kita layani. Bila terjadi penolakan, kita meresponi dengan wajar dan tidak serta-merta menghakimi atau bahkan menjadi marah, kesal, dan sakit hati. 

Kepada mereka yang menerima kita maka hendaklah kita dengan sabar dan tekun membimbing mereka sampai mereka mengalami pemulihan dari Tuhan dan siap menerima sikap hidup baru didalam Roh Kudus. 

MAKNA RENUNGAN HARI INI 

Dalam konteks Injil hari ini, para Rasul melayani karena diutus oleh Yesus. Demikian pula kita yang hidup dijaman sekarang ini. kita melayani sesuai yang ditugaskan oleh Yesus, artinya kita ini pelayan Yesus. 

Semangat pelayan Yesus adalah melayani seperti Yesus artinya kita mencontoh pelayanan Yesus yang kita renungkan dari Injil sinoptik. 

Tentu saja, Yesus memperlengkapi kita dengan kuasaNya ketika kita diutus sebagai pelayan Kristus. 

Bagian kita adalah bersedia diutus sebagai pelayan. selanjutnya kita serahkan kepada Yesus, mau diutus kemana, kepada siapa, dan untuk apa. 

Untuk mengetahuinya, relasi kita dengan Yesus kudu mesti intim supaya kita tahu dan mengenal sungguh2 ini tugas yang diberikan Yesus untuk kita lakukan. 

Banyak cara yang Yesus lakukan agar kita mengerti tugas dariNya sebab yang penting kita mau melakukannya. 

Semoga kita mau menjadi perpanjangan tangan Yesus melayani banyak orang dengan bersikap seperti Yesus yang sarat dengan perbuatan Kasih. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com