Rabu, 12 September 2018

SUDAHKAH KITA MENANGGAPI PANGGILAN TUHAN











Selasa, 11 September 2018 

1 KORINTUS 6:1-11 
MAZMUR 149:1-6,9 
LUKAS 6:12-19 

Lukas 6:12-13  
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul. 

Injil Lukas hari ini mengisahkan Yesus memilih 12 murid (=12 rasul) setelah semalaman berdoa kepada Allah. 

Latar belakang ke 12 murid tersebut ternyata mereka adalah orang biasa yang pekerjaannya sebagai nelayan menurut Injil Matius 4:18-22. 

Kriteria murid yang dipilih adalah orang sederhana mau mengikuti perkataan Yesus setelah mengalami perjumpaan dengan Yesus melalui peristiwa yang mencelikan mata hati mereka. 

Bukan saja para murid yang tersentuh oleh Yesus melainkan semua orang dari Yudea,Yerusalem, Tirus, Sidon (ayat 17) karena mereka mendengar kuasa Yesus menyembuhkan segala penyakit maupun kerasukan setan. 

Lukas 6:19 
Semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya. 

Menjadi refleksi bagi kita :
Apa yang dilakukan setelah Tuhan memanggil kita untuk tugas perutusan yang selalu diingatkan setiap akhir misa ekaristi? 

Bagaimana tanggapan kita setelah mendengar/membaca firman Tuhan? 

Saat kita menjawab panggilan Tuhan, sudahkah kita menyucikan diri kita dari segala motivasi yang akan menjauhkan kita dari Tuhan? 

1 Korintus 6:11 
Kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita. 

Bukankah seharusnya kita semakin mendekat kepada Tuhan seperti yang kita baca Lukas 6:19 dimana banyak orang berusaha menjamah Yesus. 

Kita di Baptis menjadi Katolik artinya kita sudah percaya kepada Yesus dan seharusnya kita selalu mempercayakan hidup kita kepada pemeliharaan Yesus. 

Namun kerapkali ketika diterjang oleh gelombang persoalan hidup menghantam kesejahteraan hidup melalui masalah keuangan,kesehatan; kita berpaling dari Tuhan kepada ilah-ilah lain, pada mamon yang menawarkan kenikmatan hidup yang sementara sedangkan kekekalan yang dijanjikan Tuhan ditampik alias ditolak atau sedikitnya ragu-ragu karena silaunya kemilau pesona duniawi. 

Petrus dan rasul lainnya pernah ragu kepada Yesus bahkan Yudas Iskariot "menjual Yesus" untuk beberapa kepingan uang kepada imam kepala. 

Petrus segera menyesal dan bertobat namun Yudas menyesal tetapi ia gantung diri karena tidak mengenal hati Yesus meski 3,5 tahun bersama Yesus. 

MAKNA RENUNGAN HARI INI 

Kita telah percaya kepada Yesus dan seterusnya kita tetap percaya kepada Yesus, itulah tekad yang akan kita pegang sampai disuruh "pulang" meninggalkan dunia ini. 

Kita telah dipilih Tuhan meski bukan sebagai rasul tetapi kita bisa memilih bersikap taat jika terbukti kesetiaan dan ketaatan sampai meninggalkan dunia. 

Matius 19:29-30 
Setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. 

Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu. 

Semoga sepanjang hari ini aktifitas yang kita lakukan mencerminkan tindakan kita sebagai murid Yesus yang tetap setia pada Yesus dan membawa kebaikan bagi banyak orang agar mereka berbondong- bondong datang pada Yesus, oleh karena perbuatan kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

1 komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com