Senin, 03 September 2018

YESUS MENGAJAR DIRUMAH IBADAT DI NAZARET














Senin, 3 September 2018 

1 Korintus 2:1-5 
MAZMUR 119:97-102 
LUKAS 4:16-30 

Lukas 4:24 
Kata Yesus lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. 

Injil Lukas hari ini mengisahkan Yesus membaca kitab Yesaya 61:1 dirumah ibadat pada hari sabat (Lukas 4:16). 

Banyak orang heran mendengar pengajaran yang disampaikan Yesus yang penuh urapan (Lukas 4:22a). 

Kita ketahui bahwa dibutuhkan urapan Roh Kudus dalam menyampaikan kabar baik tentang kebaikan dan kemurahan Allah kepada banyak orang. 

Lukas 4:18 
Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, 'tuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. 

Demikian juga, kita diutus oleh Yesus untuk mewartakan firmanNya. Kita harus mengetahui dan mengenal apa yang Yesus telah wartakan dan lakukan selama berkarya 3,5 tahun. 

Oleh karena itu,  sesungguhnya kita harus mencintai firmanNya setiap hari. 
Mazmur 119:97 
Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. 

Didalam mewartakan kasih Yesus, kita tidak hanya mengandalkan hikmat atau pengetahuan akal budi saja tetapi juga  sikap hidup kita yang rendah hati dan murah hati. Urapan Roh Kudus menyertai kita saat kita membuka hati dan saat kita beritakan firmanNya. 

1 Korintus 2:4-5 
Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. 

Mengapa demikian? 
supaya saat kita menyampaikan firmanNya maka banyak orang yang tersentuh dan merasakan kehadiran Yesus didalam pewartaan kita bahkan mereka mengambil keputusan untuk merubah sikap hidupnya. 

Mazmur 119:101-102 
Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku. 

APA YANG YESUS BERITAKAN 
(baca Lukas 4:19) 

Pertama 
PEMBEBASAN PADA ORANG TAWANAN 

Bentuk tawanan sekarang ini bukan lagi seperti keadaan di jaman perang tetapi berupa keterikatan pada kesenangan jiwa; kecanduan rokok atau narkoba dan kenikmatan tubuh dan sebagainya. Terkadang kesenangan hobby atau kesenangan olahraga mengikat kita sehingga lebih diutamakan daripada melakukan kegiatan perutusan atau pelayanan rohani. 

Banyak hal bisa kita lakukan dengan memberitakan bahayanya keterikatan segala bentuk yang membuat tubuh dan jiwa kita menjadi "tawanan" kedagingan dan kenikmatan duniawi 

Roma 6:13 
Janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. 

Kedua 
PENGLIHATAN BAGI ORANG-ORANG BUTA 

Orang buta disini, bukan hanya buta secara phisik tetapi termasuk buta secara psikis atau juga buta rohani. 

Orang yang menolak pemberitaan Allah bahkan menutup hatinya dari nilai-nilai kebenaran Allah sampai mati berarti orang tersebut membutakan rohaninya dari kasih anugerah Allah, seperti kisah orang kaya, lazarus, dan bapa Abraham (Lukas 16 :19-31). 

Lukas 16:31 
Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati. 

Melalui pemberitaan kita tentang perlunya keterbukaan hati menerima firman Tuhan secara utuh agar mata hati menjadi terang benderang dan tidak diselimuti keragu-raguan dan tidak tertutupi oleh kegelapan. 

Ketiga 
MEMBEBASKAN ORANG-ORANG YANG TERTINDAS 

Banyak ketidak-adilan yang terjadi disekitar kita, misalnya : di kantor dimana atasan menekan bawahan, bos terhadap pegawainya. 

Kita harus berani beritakan kebenaran seraya memohon Roh Kudus menjamah hati atasan/bos (Ingat Yakobus 5:16b doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya). 

Sudah waktunya kita tinggalkan sikap masa bodoh deh bukan urusan gue terhadap penindasan keadilan yang menimpa orang disekitar kita. 

Ke-empat 
MEMBERITAKAN TAHUN RAHMAT TELAH DATANG 

Tahun rahmat telah datang itu berbicara tentang tahun Yobel (Imamat pasal 25 ). 

Imamat 25:39-41 
Apabila saudaramu jatuh miskin di antaramu, sehingga menyerahkan dirinya kepadamu, maka janganlah memperbudak dia. Sebagai orang upahan dan sebagai pendatang ia harus tinggal di antaramu; sampai kepada tahun Yobel ia harus bekerja padamu. 

Bagaimana keadaan kita sekarang ini? 

Memberitakan tahun rahmat telah datang berarti kita memberikan teladan dengan bersikap murah hati dan menjadi kesaksian hidup melebihi dari sekedar pewartaan lisan. 

MAKNA RENUNGAN HARI INI 

Kita diutus untuk memberitakan kabar sukacita tentang kasih Tuhan melalui pewartaan dan kesaksian hidup kita. 

Setiap kita diutus sesuai yang Tuhan kehendaki kita lakukan, tetapi bukan berdasarkan apa yang mau kita lakukan tetapi tidak berkenan bagi Tuhan. 

Perutusan disertai urapan Roh Tuhan membawa dampak pemulihan luar biasa bagi orang terikat pada suatu keterikatan, melepaskan belenggu yang mengekang dan menawan imannya, mencelikkan mata hatinya serta memerdekakan orang menuju kedamaian abadi. 

Keputusan ditangan kita, apakah kita menanggapi firman Tuhan hari ini atau kita mengacuhkannya. 
Amsal 13:13 
Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan. 

Alangkah bijaknya jika menanggapi firman serta memberitakannya. 
Mazmur 109:105 
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 

Semoga sepanjang hari ini perbuatan yang kita lakukan mencerminkan wujud nyata dari pemberitaan kabar sukacita kasih Tuhan. Amin. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com