Jumat, 20 Desember 2019

KABAR SUKACITA (BAGIAN-1)


Kamis, 19 Desember 2019

HAKIM  13:2-7,24-25 
MAZMUR 71:3-6,16-17 
LUKAS 1:5-25 

Lukas 1:14 
Malaikat itu berkata kepada Zakharia: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. 

Zakharia terkejut menerima kabar dari Malaikat Gabriel bahwa isterinya, Elisabet akan melahirkan seorang anak laki-laki dan harus diberi nama Yohanes padahal isterinya sudah lanjut usia. 

Zakharia tidak menyangka doa isterinya dikabulkan Allah dan responnya tidak percaya hal itu terjadi pada dirinya. 

Lukas 1:18 
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." 

Seringkali reaksi kitapun seperti Zakharia yang membatasi kemampuan Allah dapat berbuat apa saja dan dalam hal apa saja, misalnya kita berpikir Allah tidak turut campur kemacetan lalulintas. 

Suatu hari mobil saya terjebak macet dan hampir 2 jam lamanya, saya jadi gelisah sebab sisa waktu 1/2 jam lagi saya harus tiba di Persekutuan Doa di Bekasi yang mengundang saya bawakan renungan. 

Saya pasrah dan berdoa kepada Allah agar menolong saya meskipun pikiran saya mengatakan apakah mungkin bisa terjadi karena macet sekali dan hampir tidak bergerak samasekali. 

Logika dan iman berperang di dalam diri saya dan anda tahu yang menang adalah iman saya.... entah bagaimana 5 menit setelah saya berdoa, eh mulai terurai macetnya dan mobil-mobil bisa bergerak dan akhirnya 5 menit berikutnya lancar hingga sampai tepat pada waktunya. 

Puji Tuhan, saya mengucap syukur dan terimakasih kepada Tuhan. 

Namun dalam perjalanan pulang setelah selesai, pikiran saya menganalisa tentang kemacetan parah koq bisa dalam waktu 5 menit menjadi lancar. 

Disini ada suara di dalam diri saya bahwa kebetulan saja ada polisi yang mengatur sehingga tidak macet lagi. 

Bukankah kita sering meremehkan Allah yang telah menolong kita karena faktor kebetulan menurut pendapat logika kita. 

Zakharia tidak yakin isterinya hamil hanya lewat doa saja. Bayangkan mereka sudah lanjut usia, secara logika mana mungkin bisa mempunyai anak (=Lukas 1:18). 

Aneh ya kita manusia ini sering andalkan logika dan abaikan iman dalam menilai sesuatu hal terjadi di dalam hidup ini. 

Dari pengalaman saya tadi, saya temukan penyebab logika saya mengatakan hal itu karena faktor kebetulan ada polisi yang mengatur lalulintas sehingga tidak macet lagi, adalah tidak yakin Tuhan mau turut campur membereskan kemacetan. 

Seorang polisi tidak akan sanggup atasi kemacetan parah dalam waktu 5 menit saja menjadi lancar kembali. 

Oleh sebab itu sering kita dinasehati bahwa iman sangat berperanan dalam menyelesaikan sesuatu persoalan kita. 

Dalam hal sukacita saja sering kita masih meragukan apakah ini berasal dari Tuhan ataukah lebih percaya faktor kebetulan ada orang lain yang membantu kita. 

Banyak hal terjadi di kehidupan ini tidak bisa dianalisa hanya melalui logika saja dan hal ini mesti kita perhatikan bahwa lebih dominan iman yang menentukan hasil yang sesuai keinginan kita. 

Iman itu ibaratnya kompas yang tentukan arah mata angin yang harus diikuti kapal yang sedang berlayar di samudera agar tidak tersesat dari tujuan berlabuhnya. 

Iman kepada Yesus Kristus haruslah kita yakini sampai akhir hayat hidup kita dan jangan pernah meragukanNya walaupun situasi hidup kita sepertinya tidak ada jalan keluarnya menurut logika kita

Mazmur 71:3 
Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. 

Karena iman adalah kompas maka kita harus bertindak seperti nahkoda kapal bergerak mengikuti petunjuk kompas. 

Tindakan atau perbuatan harus kita kerjakan sesuai dengan iman kita. 
Tidak bisa hanya beriman saja tetapi tidak melakukan perbuatan. 

Yakobus 2:22 
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. 

JADI 

Kabar sukacita terbesar dalam hidup kita adalah menerima kabar sukacita dengan percaya sepenuh hati bahwa hal itu akan terjadi di dalam hidup kita. 

Hari ini kita belajar dari pengalaman Zakharia yang semula tidak yakin akan kabar sukacita yang disampaikan oleh malaikat Gabriel dan semoga kita tidak mengulangi kesalahan Zakharia. 

Terimalah dan turutilah kabar sukacita yang disampaikan kepada kita dengan segenap hati dan pikiran kita. 

Kabar sukacita dapat kita terima setiap hari dari Firman Tuhan tertulis di Alkitab dan jangan pernah mengabaikanNya. 

Jangan tunggu kabar sukacita hanya dari Malaikat sebab kabar sukacita sekarang ini dapat melalui apa saja terutama yang sudah diberikan Tuhan adalah Alkitab yang memuat pesan Allah untuk kita. 

Pesan Allah di kitabsuci, beraneka ragam yang intinya adalah kabar sukacita bagi kita karena menuntun dan membawa kita kepada jalan menuju kehidupan kekal. 

Seperti halnya, 
Yohanes Pembaptis membawa pesan Allah agar masyarakat Yahudi bertobat dan juga Simson membawa pesan Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel dari bangsa Filistin. 

Mereka tidak sekedar menyampaikan pesan Allah tetapi melakukan perbuatan nyata dengan segenap hati. 

Hakim 13:5,24 
Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin." Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan Tuhan memberkati dia. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com