Sabtu, 14 Desember 2019

SIKAP MENERIMA YESUS


Jumat, 13 Desember 2019

YESAYA 48:17-19 
MAZMUR 1:1-4,6 
MATIUS 11:16-19 

Matius 11:16-17 
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. 

Ada berbagai sikap orang yang percaya kepada Yesus dalam hal menanggapi Firman Allah yang didengarnya ataupun dari nasehat orang lain yang beritakan Injil dan ajaran tentang kebenaran Allah. 

Salahsatu sikap yang disorot Yesus ialah sikap orang yang tidak peduli dan cari alasan/berdalih, yang pada dasarnya mengandalkan prinsip kebenaran dirinya sendiri dan menolak prinsip kebenaran yang disampaikan Yesus. 

Orang yang tidak peduli jika ditegur akan membela diri dengan alasan dan mencari kesalahan atau kelemahan orang lain. 

Perhatikan Firman Tuhan berikutnya
Matius 11:18 
Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. 

Matius 11:19a 
Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. 

Ada saja alasannya untuk membela diri padahal sesungguhnya ia tidak tertarik dan tidak mau menuruti ajaran Yesus sebab merasa dirinya tidak butuh nasehat ataupun pengajaran dari Yesus. 

Sikap seperti ini sampai sekarang masih banyak dilakukan banyak orang meski di mulut mengaku percaya kepada Yesus tetapi sijap hidupnya mengikuti ajaran kebenaran dunia. 

Ada yang berdalih begini

Yang penting tidak berbuat jahat kepada orang lain itu dan ia merasa tidak perlu membaca Firman Tuhan di kitabsuci bahkan menyindir orang lain hanya bicara Firman Tuhan tapi kelakuannya tidak baik menurut pandangannya. 

Ada lagi yang berkata: gak usah fanatik ngomongin Firman Tuhan kayak dirinya suci saja dan masih banyak komentar lain yang pada dasarnya berpendapat tidak perlu mempelajari Firman Tuhan sebab prinsip kebenaran dirinya lebih benar. 

Amsal 3:5 
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. 

Percayalah kepada Tuhan bukan sekedar dibaptis dan beribadah seminggu sekali di gereja saja sedangkan sikap hidupnya sehari-hari menuruti prinsip kebenaran dunia dan mengabaikan Firman Tuhan. 

Prinsip kebenaran dunia pada dasarnya banyak yang bertolak-belakang dengan prinsip kebenaran Tuhan Allah yang tertuang dalam tulisan di kitabsuci dan kebenaran Tuhan disampaikan melalui hati nurani kita. 

Bahkan Firman Tuhan dengan tegas mengatakan bahwa: 

1 Yohanes 2:15 
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 

Mengasihi dunia maksudnya adalah orang yang bersandar pada yang ada di dunia, apakah itu harta dunia, kesenangan dunia, termasuk prinsip kebenaran dunia. 

Seseorang dikatakan mengasihi dunia bila ia menempatkan hal-hal dunia diatas hal-hal rohani sebagai prioritas utama. 

1 Yohanes 2:16-17 
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. 

Lihat saja kenyataannya, banyak orang yang mengaku percaya kepada Yesus tetapi fokus utama hidupnya adalah hal hal dunia yakni menempatkan harta dunia dan kenikmatan dunia sebagai tujuan hidupnya sedangkan hal-hal rohani hanya sekedarnya saja sebagai keseimbangan atau balancing menurut pendapatnya. 

Orang seperti ini akan menyumbangkan sebagian kecil harta kekayaan dunia untuk kegiatan amal menjadi donatur bahkan demi gengsinya menyumbang uang terbesar buat gereja dan kegiatan sosial lainnya. 

Dia pikir dengan banyak menyumbang uang dapat megimbangi kekurangan dirinya dalam hal rohani. 

Bahkan ada yang berpikir dirinya bisa menyogok Tuhan dengan uang/hartanya supaya ketika ia meninggal dunia dapat tempat di Sorga. 

JADI 

Hendaknya iman percaya kepada Yesus diikuti dengan sikap menerima Yesus dalam segala bidang kehidupan kita. 

Sikap menerima Yesus mesti segenap hati dan segenap pikiran kita dan tidak bisa hanya sebagian atau bagian tertentu saja menerima Yesus dalam diri kita. 

Kita mesti tunduk sepenuhnya dan taat melakukan perintahNya dan setia sampai akhir hayat kita hidup di dunia ini. 

Semoga permenungan bacaan Injil hari ini menyadarkan kita untuk segera kembali kepada Yesus dengan sepenuhnya dan mengarahkan hidup kita untuk tujuan utama menuju kekekalan hidup di Sorga. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com