Sabtu, 21 Desember 2019

KABAR SUKACITA (BAGIAN-2)


Jumat, 20 Desember 2019

YESAYA 7:10-14 
MAZMUR 24:1-6 
LUKAS 1:26-38 

Lukas 1:30-31 
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 

Bayangkan jika kita didatangi malaikat, selain terkejut, mungkin juga gemetar ketakutan sebab sejak kecil kita seringkali ditakut-takuti ada hantu gentayangan. 

Kemarin kita sudah membahas tentang Zakharia yang terkejut dan takut ketika malaikat mendatanginya. 

Lukas 1:11-12 
Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.  

Maria terkejut dan tidak takut ketika malaikat mendatanginya tetapi Maria bertanya dalam hati, apa maksud salam dari malaikat tersebut. 

Lukas 1:28-29 
Ketika malaikat Gabriel masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 

Zakharia dan Maria semula bersikap ragu-ragu apakah mungkin terjadi pada diri mereka ketika meresponi kabar sukacita dari malaikat Gabriel. 

Lukas 1:18 
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." 

Lukas 1:34 
Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 

Memang kabar sukacita untuk hal diluar logika kita, biasanya mencengangkan dan seringkali respon kita ragu-ragu, lalu kita bertanya: apa benar ini kenyataan dan apakah benar, mukjizat dari Tuhan? 

Lihat saja, ketika seorang pendoa berdoa dan menumpangkan tangan, kemudian yang didoakan mengalami mukjizat maka ada yang menanggapinya hal itu rekayasa karena tidak percaya. 

Anehnya bila mukjizat terjadi dilakukan oleh orang pinter/paranormal, banyak orang percaya. 

Fenomena ini akan terus berlanjut bila tidak bersandar pada kebenaran menurut Firman Tuhan !!! 

Mengapa demikian? 

Kebenaran dunia berdasarkan kebiasaan dilakukan banyak orang yang mengatakan bahwa itu benar maka diakuilah sebagai kebenaran yang berlaku turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikut. 

Kebenaran Tuhan berdasarkan Sabda Allah yang disampaikan secara lisan dan kemudian ditulis dalam kitabsuci. 

Begitu juga dalam hal kabar sukacita. 
Kabar sukacita dari dunia dan dari Allah sangat jauh perbedaannya. 

Kabar sukacita dari dunia, fokus pada hal-hal berasal dari dunia yang berhubungan dengan materi (=harta) dan kesenangan duniawi yang sementara dan cepat sekali berubah secara drastis. 

Kabar sukacita dari Allah, fokusnya pada hal-hal rohani yang berhubungan dengan kekekalan hidup. 

Maria dan Zakharia menerima kabar sukacita Allah melalui malaikat Gabriel berhubungan dengan hal rohani yaitu tentang keselamatan yang membawa kita kepada kekekalan hidup di Sorga. 

Dunia bisa menawarkan keselamatan tetapi keselamatan selama kita hidup di dunia namun setelah kita meninggalkan dunia ini, tidak dapat berikan keselamatan kekal di Sorga. 

Buktinya
Standar keselamatan termasuk standar sukacita di dunia ini berkaitan dengan kebutuhan tubuh jasmani dan jiwa saja yakni pikiran, perasaan, keinginan yang sangat bergantung pada berapa banyak memiliki harta dunia. 

Padahal tubuh dan jiwa kita akan hancur sebab tubuh kita berasal dari debu tanah dan yang bisa kita bawa adalah roh kita ketika meninggalkan dunia ini. 

Kejadian 3:19 
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. 

JADI 

Jelaslah bahwa keselamatan kekal hanya dapat kita terima dari Allah melalui Yesus Kristus dan inilah kabar sukacita dari Allah yang menyelamatkan kita sampai kepada hidup kekal di Sorga. 

Kabar sukacita yang Maria dengar dari malaikat Gabriel adalah kabar sukacita Ilahi tentang Yesus yang akan lahir lewat kandungan Maria. 

Meskipun secara logika, tidak mungkin terjadi pada diri Maria yang belum kawin tetapi mengandung Yesus lewat Roh Kudus. 

Lukas 1:34-35 
Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 

Kita sudah membahas bahwa iman lebih berperanan daripada logika tetapi antara iman, logika, perbuatan saling bersinergi dan merupakan kesatuan untuk sampai kepada tujuan hidup kita. 

Apa yang tidak mungkin menurut logika, akan bisa terjadi bila iman kita percaya dan kita berbuat sesuai kehendak Allah. 

Lukas 1:37-38 
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. 

Memang terkadang mukjizat Tuhan bisa terjadi meski orang tersebut imannya masih labil bahkan tidak percaya namun tujuan Tuhan adalah supaya orang itu menjadi percaya setelah mengalami kasih Tuhan lewat mukjizat Tuhan. 

Oleh sebab itu, marilah kita menerima kabar sukacita dari Tuhan dalam segala hal bidang kehidupan ini sebab kita tahu bahwa: 

Roma 8:28 
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com