Sabtu, 30 Mei 2020

GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBAKU












JUMAT, 29 MEI 2020

KISAH 25:13-21 

Festus memaparkan perkara Paulus pada raja Agripa yang berkunjung ke Kaisera bahwa Paulus ditahan di penjara karena perselisihan paham tentang agama yakni mengenai Yesus sudah mati sedangkan Paulus mengatakan Yesus hidup karena sudah bangkit. 

MAZMUR 103:1-2,11-12,19-20 

Tuhan sudah menegakkan takhtaNya di sorga dan kerajaanNya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikatNya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firmanNya dengan mendengarkan suara firmanNya. 

YOHANES 21:15-19 

Yesus bertanya kepada Petrus hingga tiga kali, apakah Petrus mengasihi Yesus? dan Petrus menjawab ia mengasihi Yesus. 

Yesus menghendaki Petrus mengikuti Yesus dan mengggembalakan domba-dombaKu, kata Yesus. 

RENUNGAN 

Bacaan Injil hari ini tentang Petrus ditanya sampai 3 kali oleh Yesus: "apakah engkau mengasih Aku?" 

Yohanes 21:17a 
Kata Yesus kepada Petrus untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" 

Tentunya Petrus merasa bersalah telah mengkhianati Yesus pada saat Yesus ditangkap dan disalib dimana ia kabur meninggalkan Yesus karena takut akan ditangkap juga sebagai murid Yesus. 

Sekarang Yesus menampakan diriNya menyatakan diriNya telah bangkit lalu menanyakan apakah Petrus mengasihi Yesus maka Petrus sedih. 

Yohanes 21:17b 
Dan Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepada Petrus:"Gembalakanlah domba-dombaKu. 

Dikemudian hari terbukti Petrus lakukan perintah Yesus menggembalakan domba dengan memberitakan Injil dan mengurus jemaat di Roma dimana Petrus adalah Paus pertama Gereja Katolik. 

Petrus tetap setia sampai mati di salib seperti Yesus tetapi posisi terbalik yakni di salib dengan kepala dibawah. 

Meskipun Petrus pernah mengkhianati Yesus namun pada akhirnya tetap setia kepada Yesus sampai akhir hayatnya. 

Demikian pula hendaknya kita juga tetap setia kepada Yesus Kristus dalam segala situasi dan kondisi hidup kita; pada saat keadaan hidup kita susah maupun saat hidup kita senang; di saat miskin maupun di saat kaya. 

Amsal 30:8b-9 
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkalMu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. 

Kesetiaan itu sangat penting. 
Terlebih kesetiaan kepada Yesus Kristus adalah Tuhan Allah merupakan wujud kasih kita kepadaNya. 

Bukankah Yesus sungguh manusia telah membuktikan kesetiaanNya dengan rela menderita, dianiaya, bahkan mati di salib seperti kematian seorang penjahat padahal Yesus tidak berbuat jahat dan tidak berdosa. 

Begitu pula Tuhan Allah membuktikan kesetiaanNya sebab IA mengasihi kita manusia sejak semula kita diciptakan. 

Bahkan sekalipun kita manusia berdosa namun Tuhan Allah tetap setia dengan KasihNya kepada kita manusia. 

Mazmur 103:11-12 
Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita. 

Bicara tentang kesetiaan dan kasih itu mudah diucapkan dan dibicarakan namun kenyataannya sulit dilakukan sampai kita meninggalkan dunia ini. 

Kita bisa mengasihi tetapi apakah bisa tetap setia sampai akhir sebab biasanya diawal kita bisa mengasihi dan setia namun kebanyakan orang tidak mampu bertahan tetap mengasihi dan tetap setia sampai akjir hayat. 

Memberitakan Injil (Matius 28:19-20) merupakan bukti kita mengasihi Yesus dengan turuti perintahNya. 

Yohanes 14:21a 
Barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku 

Baca Firman Tuhan saja masih banyak yang tidak mau lakukan dengan berbagai alasan, apalagi mau beritakan Injil. 

Demikian juga dalam hal perintah Yesus tentang kasih (Yohanes 13:34-35). 
Katanya mengasihi Tuhan Allah tetapi kepada saudaranya dan kepada sesama tidak peduli alias masa bodoh, tidak mau menolong kesusahan orang lain. 

1 Yohanes 4:20 
Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 

Perintah Yesus kepada Petrus agar ia menggembalakan domba-dombaKu adalah sama artinya beritakan Injil dan mengasihi dombaKu/umat kristiani. 

Petrus telah menunaikan tugasnya dan juga para Rasul, para martir, santo-santa, telah menggembalakan domba-dombaKu 

Selanjutnya, bagaimana dengan kita? 
Sudahkah kita menggembalakan domba, dimulai orang yang terdekat dengan kita hingga kepada sesama kita? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com