Jumat, 05 Juni 2020

HUBUNGAN YESUS DAN DAUD









JUMAT, 5 JUNI 2020

2 TIMOTIUS 3:10-17 

Setiap orang hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran Tuhan. 

MAZMUR 119:157,160-161,165,168 

Dasar firmanMu adalah kebenaran dan segala hukum-hukumMu yang adil adalah untuk selama-lamanya. 

Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai TauratMu, tidak ada batu sandungan bagi mereka. Aku berpegang pada peringatan-peringatanMu, dan aku amat mencintainya. 

MARKUS 12:35-37 

Yesus mengajar di Bait Allah dan berkata tentang hubungan Daud dengan Allah. 

RENUNGAN 

Pendapat dari ahhli Taurat bahwa Mesias adalah anak Daud dibantah oleh Yesus. 

Markus 12:35 
Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? 

Yesus memberikan penjelasan mengapa Mesias bukanlah anak Daud. 

Markus 12:36-37 
Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kananKu, sampai musuh-musuhMu Kutaruh di bawah kakiMu. Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat. 

Yesus mengutip perkataan Daud di dalam Mazmur tentang Tuhan adalah Tuannya. 

Mazmur 110:1 
Mazmur Daud. Demikianlah firman Tuhan kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kananKu, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu." 

Pertanyaannya
Mengapa Yesus menolak pendapat ahli Taurat yang mengatakan Mesias adalah anak Daud? 

Yesus berusaha menjelaskan tentang Mesias (=Juruselamat) itu bukanlah yang dibayangkan mereka adalah seorang raja seperti Daud yang akan membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Romawi. 

Mesias yang dimaksudkan ialah Mesias sebagai Tuhan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa (=dijajah oleh dosa). 

Memang Yesus adalah anak dari Yusuf yang secara garis keturunan adalah dari keturunan Daud (Matius 1:6-16). 

Yang dijanjikan Allah adalah Mesias atau Sang Juruselamat manusia adalah bukan sebatas seorang raja melainkan Tuhan sendiri yang menyelamatkan manusia. 

Yesus adalah Tuhan menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dan hal ini tertuang dalam Injil Yohanes. 

Yohanes 1:1-2,10-11  
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan olehNya, tetapi dunia tidak mengenalNya. Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya. 

Injil Yohanes saat itu belum ada sebab kitabsuci mereka adalah Perjanjian Lama dan pemahaman mereka tentang Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Putera, Allah Roh Kudus) belum ada samasekali. 

Namun Yesus berusaha menjelaskan hal ini lewat pengajaranNya dan perbuatan ajaib mukjizat sebagai tanda-tanda yang dikatakan kitabsuci mereka saat itu yang seharusnya sebagai ahli Taurat mengerti tanda Mesias ini di dalam diri Yesus. 

Namun mereka menutup hatinya dan kita ketahui kemudian ahli-ahli Taurat tidak mendapatkan keselamatan bagi yang bersikukuh pada kebenaran diri sendiri. 

Tidak semua ahli Taurat keras hati sebab ada Nikodemus yang mau intropeksi diri menerima penjelasan Yesus. 

Jadi sebetulnya persoalannya terletak pada sikap hati mereka yang menolak Mesias di dalam diri Yesus sebab yang mereka pertahankan adalah pendapat mereka tentang Mesias sebatas seorang raja yang memimpin bangsa Israel keluar dari belenggu penjajahan Romawi dan bukan Mesias yang membebaskan dari belenggu dosa supaya diselamatkan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com