Sabtu, 24 Oktober 2020

DOSA DAN PENDERITAAN


 







SABTU, 24 OKTOBER 2020
 
EFESUS 4:7-16 
 
Kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala
 
MAZMUR 122:1-5 
 
Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem. Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud. 
 
LUKAS 13:1-9 
 
Yesus katakan perumpamaan mengenai pohon ara tiga tahun tidak berbuah untuk menjelaskan orang yang tidak bertobat. 
 
RENUNGAN 
 
Alhir-akhir ini terlihat banyak orang tidak takut akan dosa dengan melakukan berbagai tindakan dan perbuatan jahat terhadap orang lain. 
 
Perbuatan jahat atau tidak jahat dinilai berdasarkan kepentingan masing-masing dan bukan dinilai dari dosa. 
 
Demi mencapai tujuan maka tidak peduli lagi apakah tindakan dan perbuatan yang dilakukan merugikan orang dan termasuk perbuatan dosa sebab pengertian dosa jadi kabur karena konflik kepentingan. 
 
1 Yohanes 3:4 
Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. 
 
Rupanya di jaman Yesus, keadaan orang yang merasa tidak berdosa sudah terjadi sehingga mereka mengira tidak berdosa. 
 
Lukas 13:2 
Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? 
 
Lukas 13:4 
Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? 
 
Jaman semakin maju tetapi perilaku dan sikap yang jahat ternyata tidak berubah sehingga tidak heran timbul penderitaan. 
 
Jelaslah penderitaan disebabkan sikap, perilaku dan perbuatan salah dan jahat bertentangan dengan kebenaran Tuhan. 
 
Ibran8 12:15 
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. 
 
Kepahitan menimbulkan sakit hati, lalu dendam ingin membalas dengan berbuat lebih jahat daripada yang dialaminya. 
 
Maka dari itu Yesus mengatakan bahwa: 
Lukas 13:3,5 
Tidak! kataKu kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. 
 
Bertobat, bukan sekedar mohon ampun atas segala dosa melainkan memulai hidup baru di dalam kebenaran Tuhan. 
 
Janganlah terus berbuat dosa sebab kita tidak tahu sewaktu-waktu meninggalkan dunia ini alias mati dan tidak bisa mohon ampun lagi dosa-dosa kita. 
 
Roma 6:23a 
Sebab upah dosa ialah maut. 
 
Rasul Paulus menasehati agar jangan lagi berbuat dosa melainkan jadilah hamba kebenaran dan bukan hamba dosa. 
 
Roma 6:18-19 
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran
Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. 
 
JADI, 
 
Hendaklah kita hidup dalam kebenaran Tuhan setelah dosa kita diampuni Tuhan. 
 
 
Salam Kasih, 
Surya Darma 
renunganpdkk.blogspot.co.id 
https://renunganhariankatolik.video.blog 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com