Jumat, 29 Januari 2016

PERTUMBUHAN IMAN







Jumat, 29 Januari 2016 

Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba. 
                                              (Markus 4:28-29) 


Injil Markus hari ini mengenai pengajaran tentang Kerajaan Allah melalui perumpamaan tentang benih yang tumbuh dan mengenai biji sesawi. 

Dalam renungan tentang penabur menabur benih; jatuh di pinggir jalan, di tanah berbatu, di semak duri, dan di tanah yang subur, kita mengetahui bahwa : 

benih = Firman Tuhan 
penabur = Yesus, diteruskan oleh ke 12 rasul, dilanjutkan oleh murid-murid rasul, ke 5 jawatan; rasul, nabi, gembala/pastor, pewarta/penginjil, dan pengajar Injil (Efesus 4:11). 

1. PERUMPAMAAN BENIH YANG TUMBUH

Kata Yesus : "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. 
(Markus 4:26-27)

Peran penabur penting saat menaburkan benih tetapi yang menumbuhkan benih adalah Allah melalui mekanisme alam yang telah diatur sedemikian teratur dimana proses pertumbuhan benih dimulai dari tunas hingga bertumbuh besar dan berbuah lebat. 

Saat kita mewartakan Firman Tuhan dan ditanggapi oleh orang yang mendengar maka Firman Tuhan tersebut menjadi rhema di dalam hati orang tersebut. 

Yesaya 55:10-11 
Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya

Kita harus membaca atau mendengar Firman Tuhan setiap hari supaya memenuhi pikiran dan hati kita maka Firman Tuhan tersebut bekerja menumbuhkan iman kita. 

2 Timotius 3:16 
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran

Roh Kudus senantiasa menggedor hati kita dan menasehati kita supaya sikap penundukan kita terhadap Firman Tuhan terus-menerus taat dan setia. 

Yohanes 14:26 
Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 

Percayalah kepada Kuasa Firman Tuhan (Yeremia 55:11) pasti menguasai diri kita dan waktu penuaian Firman Tuhan tergantung sikap kita apakah selalu tunduk kepada Firman Tuhan. 

Semakin kita taat dan tunduk pada Firman Tuhan maka semakin cepat menghasilkan buah; yakni : 
* buah pertobatan (Kisah 42:38) 
* buah kasih (1 Korintus 13:4-7) 
* buah Roh (Galatia 3:22-23) 

2. PERUMPAMAAN BIJI SESAWI

Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. 
(Markus 4:31-32) . 

Serupa tapi tidak persis sama perumpamaan ini dengan perumpamaan benih yang tumbuh. 

Perumpamaan biji sesawi menekankan bagaimana proses pertumbuhan sebutir benih sekecil apapun ukurannya bila diurus dengan telaten maka akan bertumbuh menjadi tunas dan kemudian semakin besar menjadi pohon/batang dan akhirnya berbuah. 

Perumpamaan benih yang tumbuh menekankan pada kepastian bahwa benih yang ditabur pasti tumbuh. 
demikian juga Firman Tuhan pasti bekerja membajak hati dan pikiran kita supaya iman kita bertumbuh kuat. 

Setelah kita membaca/mendengar Firman Tuhan maka kita harus mengendapkan Firman Tuhan dengan memohon Roh Kudus menguraikan dan menterjemahkanNya supaya dimengerti akal budi/pikiran kita, kemudian menyentuh hati nurani kita yang terdalam dan menguatkan iman kita. 

Seringkali orang mendengar Firman Tuhan tidak menyimpannya di dalam hatinya tetapi sebatas akal budi/pikiran saja dan tidak disimpan di hati. 

Kenyataannya seseorang gembira dan menyukai Firman Tuhan yang didengar/dibaca hanya sesaat; mungkin hanya 1-3 hari dan setelah itu lupa. 

Begitu juga mendengar homili Pastor, kotbah pewarta, baca renungan harian; ia senang dan berkata wah ini bagus sekali homili/kotbah/renungan harian dan segera ia forward/kirim ke Whatsapp, BlaxkBerry Messanget supaya orang lain membacanya. 

Setiap hari sibuk kirim ke WA/BBM dan memenuhi smartphone atau handphone sehingga akhirnya yang menerima kiriman renungan/homili/khotbah tentang Firman Tuhan menjadi malas membacanya dan langsung di delete. 

Padahal yang diengar atau dibaca itu baru berupa benih dan belum berupa tunas maka perlu diendapkan dan disimpan di dalam hati dan menghidupi Firman Tuhan dengan mempraktekkan melalui perbuatan. 

Ibaratnya seorang petani menabur benih padi di sawah/ladang, setelah itu ia harus menyiraminya, memberi pupuk, menjaga jangan sampai dimakan burung atau dirusak tikus sawah, atau kalau ada hama dibersihkan dan semua itu setiap hari ia lakukan. 

Seharusnya kita terus menerus hidup dalam doa, firman, persekutuan agar iman terus bertumbuh dan memberikan kesaksian bagaimana mengalami Kasih Tuhan. 

Sayangnya, tidak banyak orang yang memelihara benih firman agar imannya menjadi kuat dan akibatnya tidak heran bertahun-tahun bahkan puluhan tahun sudah mendengar Firman Tuhan sampai bosan menjadi pendengar saja namun tidak berbuah di dalam dirinya 

Ibrani 5:12-14 
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat. 

Sebaliknya, 
bagi orang yang belum menyukai Firman Tuhan seharusnya ia berusaha untuk setiap hari membaca/mendengar Firman Tuhan supaya pikiran dan hatinya dipenuhi oleh Firman Tuhan. 

Yesaya 50:4b-5 
Setiap pagi Tuhan Allah mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang

Ada banyak cara supaya kita mengerti dan memahami FirmanTuhan yang kita baca atau kita dengar yaitu menyediakan waktu mengikuti Ibadah Sabda yang mengupas Firman Tuhan, seperti : 
beraekutu di kategorial PDKK, Sumur Yakub, Perduki secara rutin dan kontinyu atau mengikuti pendalaman Alkitab, seminar / kursus seperti Seminar Hidup Dalam Roh Kudus, (=SHDRK), Seminar Pertumbuhan Rohani, dan sebagainya. 

(Info : Tgl 16 Febr ada SHDRK khusus untuk 30 peserta di ruang Benekditus Gereja St Yakobus setiap hari Selasa jam 19.30 selama 7x pertemuan). 

Dengan menghadiri pertemuan Ibadah Sabda, selain mengikuti misa ekaristi setiap minggu maka proses tumbuhnya iman semakin bertumbuh seperti biji sesawi yang semakin besar tumbuhnya. 

Ibrani 10:25 
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. 


REFLEKSI DIRI 

Sudahkah imanku bertumbuh semakin kokoh dan menghasilkan buah seperti yang dikehendaki Allah? 
... Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, ...  (Yohanes 15:16b)


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ =============

Kalender Liturgi Katolik 
Hari Biasa 
Warna Liturgi : Hijau 

Ibrani 10:19-25 
Mazmur 24:1-6 
Markus 4:26-34 
BcO : Kejadian 24:33-41 

============= ☆☆☆ =============


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com