Sabtu, 30 Januari 2016

KENDALIKAN DIRIMU









Sabtu, 30 Januari 2016 

Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" 
                    (Markus 4:38) 


Hidup di dunia ini banyak hal yang bisa membuat kita panik sehingga kita tidak dapat mengendalikan perasaan emosi di dalam diri kita. 

Ketika kepanikan tak bisa dikendalikan maka biasanya kita kehilangan akal atau daya pikir kita error dan nanti setelah keadaan tenang; barulah kita tersadar, kenapa tidak melakukan ini dan itu. 

Murid-murid Yesus panik ketika diterjang taufan dan akibatnya perahu mereka penuh dengan air. 

Markus 4:36-37 
Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 

Kita dengar perkataan mereka yang sedang panik dan buruk sangka kepada Yesus dengan menuduh membiarkan mereka mati karena Yesus tidak mau menolong mereka padahal Yesus sedang tertidur. 

Markus 4:38 
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" 

Seringkali kita juga berburuk sangka kepada orang yang terdekat, seperti: kepada orangtua kita, anak kita, istri atau suami kita dan menyalahkan mereka mengapa tidak peduli menolong kita. 

Para murid Yesus belum mengenal sungguh-sungguh pribadi Yesus meskipun sekian lama bersama dengan Yesus dan ini terlihat bagaimana respon mereka ketika Yesus meredakan taufan. 

Markus 4:41 
Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepadaNya?" 

Anehnya justru mereka menjadi sangat takut kepada Yesus; bukankah harusnya mereka gembira dan takjub karena menyaksikan kehebatan Yesus mampu meredakan angin taufan dan danau menjadi teduh kembali. 

Markus 4:39 
Yesuspun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 

Dengan kata lain, ketakutan mereka bisa diartikan ketidak-percayaan mereka kepada Yesus dan timbul prasangka lain mengenai diri Yesus; siapakah Dia? 

Kitapun seringkali menuduh Tuhan yang membuat hidup kita menderita padahal jika saja Tuhan mau menolong kita maka pasti hidup kita tidak menderita lagi. 

Betul tidak? 
Iyalah, apalagi bila sekian lama minta tolong kepada Tuhan tetapi malahan hidup makin susah. 

heee...heee, ngaku saja ... 
pasti kita pernah mengalami situasi panik dan berburuk sangka kepada Tuhan tetapi tidak berani diutarakan dan dipendam dalan hati. 

Marta berani menyatakan kekecewaan kepada Yesus ketika saudaranya, Lazarus mati, dengan mengatakan : 

Yohanes 11:21 
Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. 

Kenapa Yesus tidak segera ke rumah Marta untuk menyembuhkan Lazarus? 

Yohanes 11:4-6 
Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. Namun setelah didengarNya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada. 

Demikian juga Yesus sengaja tidur untuk melihat bagaimana muridNya mengatasi angin taufan dan ini terlihat dari perkataan Yesus menegor muridNya. 

Markus 4:40 
Yesus berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" 

Suatu pelajaran berharga bagi kita bila sedang menghadapi masalah hidup; hendaknya kita tenang, tidak panik agar iman kita bekerja dan mempercayai Tuhan pasti datang menolong karena kita yakin kebenaran Firman Tuhan yang mengatakan bahwa : 

Ulangan 31:6 
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhasn Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." 

Memang menyeramkan bila berhadapan langsung dengan angin taufan yang membuat perahu bisa tenggelam namun kita diminta tenangkan hati dan berdiam diri bersaat teduh bersama Tuhan dan jangan panik seperti murid-murid Yesus

Baca kisah pengalaman Yosafat yang mencari Tuhan dan berserah kepadaNya karena diserang tentara Moab yang sangat kuat dan bangsa Israel tidak kuasa melawannya. 
(Baca 2 Tawarikh pasal 20) 

2 Tawarikh 20:16-17 
Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel. Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana Tuhan memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, Tuhan akan menyertai kamu." 

Luar biasa !!! 
Yosafat menuruti perintah Tuhan agar berperang melawan bangsa Moab padahal semula Yosafat takut karena tentara Moab sangat kuat. 

Bandingkan dengan ke 12 pengintai yang disuruh Tuhan ke negeri Kanaan dan mereka takut dan kecil nyalinya sehingga mereka mengindahkan perintah Tuhan. 

Bilangan 13:31-33 
Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." 

Seringkali kita melihat masalah itu seperti raksasa, akibatnya ciut nyali kita menjadi gentar dan takut. 
Dalan ketakutan dan kepanikan, biasanya lupa mencari Tuhan !!! 

Hendaknya kita mencontoh Yosafat yang segera mencari Tuhan dan menuruti apa yang Tuhan suruh kita lakukan meski harus berhadapan langsung masalah hidup yang justru membuat kita takut. 

Ketakutan ataupun kepanikan dapat kita atasi bila pemahaman dan pengenalan kepada Tuhan setiap hari kita lakukan melalui doa dan Firman Tuhan. 

Lagipula kita tahu bahwa : 
1 Yohanes 4:4a,4c 
Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. 

Iman kita harus yakin dan sedikitpun tak boleh ragu-ragu walaupun situasi saat ini terlihat angin taufan menderu dan menggoncangkan hidup kita. 

Kita harus membiarkan Tuhan berdiri di depan kita dan jangan biarkan Tuhan di belakang kita (=Yesus tidur). 

REFLEKSI DIRI 

Apakah ketakutan masih mencekam diriku ataukah saat ini aku tidak takut lagi melainkan telah yakin kepada Tuhan pasti senantiasa menyertai jalanku? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ =============

Kalender Liturgi Katolik 
Hari Biasa 
Warna Liturgi : Hijau 

2 Samuel 12:1-7a,11-17 
Mazmur 51:12-17 
Markus 4:35-41 
BcO : Kejadian 25:7-11,19-34 

============= ☆☆☆ =============


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com