Jumat, 28 Juli 2017

SIKAP HATI TERHADAP FIRMAN TUHAN










Jumat, 28 Juli 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
KELUARAN 20:1-17 

Allah berfirman melalui Musa di gunung Sinai mengenai 10 perintah Allah kepada bangsa Israel yang keluar dari Mesir. 

 B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 19:8-11 

Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa, memberi hikmat pada orang dan hukum Tuhan itu benar dan adil. 

C. BACAAN INJIL 
MATIUS 13:18-23 

Yesus menjelaskan arti perumpamaan penabur kepada murid-muridNya yaitu: 
benih jatuh di pinggir jalan, tanah berbatu, ditengah semak berduri, tanah yang baik 

RENUNGAN HARI INI 

Bacaan Injil kemarin sudah kita bahas mengenai rahasia Kerajaan Surga yang dikaruniai kepada orang yang percaya kepada Yesus dan hari ini bacaan Injil mengenai sikap orang percaya kepada Yesus (=umat kristiani) menanggapi Firman Tuhan yang didengarnya atau yang diketahuinya. 

Perumpamaan penabur menabur benih sering dibahas sampai terperinci tetapi tidak banyak orang tertarik menjadi penabur benih dan sedikit orang yang peduli menanggapi benih yang ditabur. 

Mengapa demikian? 

Kita tahu bahwa benih itu adalah Firman Tuhan sedangkan penabur adalah orang yang mewartakan Firman Tuhan. 

Orang yang mau dengar Firman Tuhan bisa dikatakan selangkah lebih maju, ada keinginan untuk mengetahui kehendak Tuhan tertulis di Alkitab/Kitabsuci/Injil. 

Langkah berikutnya adalah bagaimana menyikapi Firman Tuhan yang didengar atau diketahuinya supaya menumbuhkan imannya dan bermakna bagi hidupnya

Seringkali Firman Tuhan itu menusuk hati karena membongkar kemunafikan sikap hidup kita dan mendorong menjadi pelaku Firman lewat perbuatan kita. 

Ibrani 4:12-13 
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab

Contoh : 

Korupsi dimulai dari keinginan untuk memperoleh uang/harta dunia milik orang lain dan hal ini dilarang oleh Tuhan. 

Keluaran 20:17 
Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu

Ketika ia mendengar Firman Tuhan ini, hatinya tertusuk selanjutnya bagaimana ia menanggapi dan memaknai Firman yang ia dengar? 

Pertama 
Mengandalkan pengertian sendiri dan tidak bersandar pada kebenaran Tuhan 

Menurut pendapatnya, asalkan tujuannya untuk kepentingan keluarga maka ia membenarkan segala perbuatannya. 

Korupsi boleh, toch uang yang diambil tidak menyusahkan perusahaan sebab bossnya kaya; uang dan hartanya banyak 

Hal lain misalnya berbohong; asalkan tujuan baik, demi keluarga...demi lainnya, boleh saja, istilahnya bohong putih. 
Yang kagak boleh itu bohong hitam. 

Ini menurut pendapatnya yang diakuinya adalah benar padahal menurut firman Tuhan, tidak boleh dilakukan. 

Keluaran 20:16 
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. 

Orang ini tidak mengerti/memahami kebenaran Firman Tuhan. 

Matius 13:19 
Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. 

Kedua 
Orang yang tidak mampu mengendalikan keinginan kedagingan atau hawa nafsu duniawi meski ia mengetahui kebenaran Firman Tuhan. 

Keinginan memperoleh uang/harta orang lain lebih menguasai hatinya daripada menjadi pelaku Firman Tuhan yakni taat dan tunduk pada kebenaran Tuhan. 
(Keluaran 20:15 Jangan mencuri). 

Orang ini mengetahui dan menerima kebenaran Firman Tuhan tetapi ia tidak mampu mengatasi keinginan nafsu dunia dengan sadar melanggar Firman Tuhan. 

Matius 13:22 
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah

Ketiga 
Orang yang takut terhadap intimidasi, ancaman, aniaya jika tetap bersandar pada kebenaran Firman Tuhan. 

Matius 13:20-21 
Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. 

Contoh kasus diatas, sebetulnya orang ini menolak melakukan korupsi tetapi dia diancam oleh orang lain atau ancaman akan kehilangan pekerjaan dan terpaksa ikut ambil bagian korupsi. 

Keempat 
Orang ini memilih berpegang teguh pada kebenaran Firman Tuhan karena tujuan hidupnya adalah hidup kekal di Surga. 

Matius 13:23 
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. 

Dalam hal kasus korupsi diatas; 
orang ini selain tahu bahwa korupsi itu tidak boleh menurut Firman Tuhan, dia tahu bila tetap bersandar pada Firman Tuhan maka hidupnya akan diberkati Tuhan berpuluh kali lipat daripada bila ia melakukan korupsi. 

Semoga sikap hati kita berpegang teguh pada kebenaran Tuhan dalam segala kondisi hidup yang kita jalani. 

Percayalah dan Yakinlah, 
tidak akan sia-sia perjuangan kita melawan hawa nafsu duniawi dengan tetap teguh bersandar pada kebenaran Firman Tuhan. 

Yesaya 48:18 
Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintahKu, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com