Rabu, 16 Oktober 2019

BERSIHKAN HATI DAN PIKIRAN (BAGIAN-2)


Rabu, 16 Oktober 2019

ROMA 2:1-11 
MAZMUR 62:2-3,6-7,9 
LUKAS 11:42-46 

Lukas 11:42 
Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 

Pikiran dan hati yang masih dikuasai oleh hal-hal duniawi, sarat dengan keinginan kedagingan yang mengumbar hawa nafsu duniawi dan yang dipikirkannya hanya keuntungan buat dirinya 

Kali ini Yesus menegur sikap dan perilaku orang Farisi yang mengabaikan keadilan dan kasih Allah meski ia patuh membayar persepuluhan. Mengapa demikian? 

Orang Farisi beranggapan bila telah membayar persepuluhan maka ia tidak wajib menanggung hidup orangtuanya. 

Matius 15:5-6 
Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. 

Pokok e segala hal dilakukannya, selalu tujuannya untuk kepentingan diri sendiri, perhitungannya untung-rugi bila berbuat sesuatu kepada orang lain dan tipe orang seperti ini, banyak dijumpai pada orang-orang sukses dan orang kaya di jaman sekarang ini. 

Kalau sesuatu tidak menguntungkan bagi dirinya maka ia tidak akan mau berikan waktu, tenaga, pikiran, apalagi uang. 

Tetapi sebaliknya bila sesuatu itu akan mendatangkan keuntungan baginya maka segala daya, pikiran, dan uang akan ia berikan untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih banyak dari yang ia berikan. 

Kasih Allah tidak ada di dalam dirinya sebab yang ada adalah ia mengasihi dirinya sendiri dan kasih kepada orang lain hanya nampak di permukaan saja sebab dibalik perbuatan kasihnya ada tujuan untuk keuntungan dirinya. 

Kasihnya semu, pemberian darinya hanya nampak diluar saja untuk menutupi kebusukan di dalam dirinya. 

Apalagi berbicara soal keadilan, jauh deh tidak ada dalam prinsip hidupnya. 
Jangan berharap keadilan kepada orang seperti ini, malah anda akan dieksploitasi tenaga dan pikiran anda demi tercapai tujuannya mendapatkan keuntungan yang bisa ia peroleh dari diri anda. 

Padahal Allah menghendaki kita manusia berbuat kebaikan dengan kasih. 

Mikha 6:8 
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" 

Allah akan membalas setiap perbuatan baik yang kita lakukan kepada orang lain dan demikian sebaliknya bila berbuat jahat kepada orang lain maka Allah akan menghukum kita. 

Roma 2:6-8 
Allah akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. 

Amsal 19:17 
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu. 

Hanya dengan membersihkan pikiran dan hati kita maka kita akan mampu menuruti nasehat dan kehendak Allah. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com