Selasa, 08 Oktober 2019

MENDENGARKAN TUHAN

Selasa, 8 Oktober 2019

YUNUS 3:1-10  
MAZMUR 130:1-4,7-8 
LUKAS 10:38-42 

Lukas 10:41-42 
Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." 

Kisah Maria dan Marta sering diwartakan sebab mereka bersaudara mengambil bagian dalam pelayanan yang berbeda. 

Marta sibuk melayani sedangkan Maria duduk dekat Yesus untuk mendengarkan perkataan Yesus. 

Lukas 10:39-40a 
Marta mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya, sedang Marta sibuk sekali melayani. 

Persoalan muncul ketika Marta komplain kepada Yesus karena Maria tidak bantu dirinya sibuk melayani keperluan Yesus dan murid-muridNya. 

Lukas 10:40b 
Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 

Hal seperti ini juga terjadi dalam team pelayanan; yang sibuk melayani merasa jengkel melihat temannya duduk diam tidak membantunya. 

Tipe seperti Marta, garasak-gerusuk sibuk pelayanan namun tidak ada waktu khusus berdiam diri atau tidak ada waktu doa hening di hadapan Tuhan. 

Banyak orang beranggapan pelayanan itu harus sibuk dan perasaannya puas bila sudah capek pelayanan dan merasa telah melayani Tuhan. 

Benarkah demikian? 

Yesus katakan yang terbaik adalah Maria yang mendengarkan perkataanNya dan pada Marta, Yesus katakan menyusahkan diri dengan banyak perkara (ayat 41-42). 

Artinya Marta melakukan pelayanan atas pikirannya/rencananya dan keinginan dirinya sendiri padahal seharusnya Marta duduk diam bersama Yesus, dengarkan perkataan Yesus, seperti dilakukan oleh Maria. 

Suatu pelajaran penting bagi kita yang terlibat dalam pelayanan rohani supaya memperhatikan nasehat Yesus agar kita duduk diam mendengarkan Yesus seperti Maria lakukan. 

Selain itu kita perhatikan teguran Yesus kepada Marta bahwa hendaknya kita mendengarkan Yesus yang menyuruh kita melakukan pelayanan. 

Fenomena yang terjadi di komunitas rohani, contohnya komunitas Persekutuan Doa, justru sebaliknya mereka sibuk memikirkan rencana program kerja untuk kegiatan pelayanan dari januari sampai desember untuk tahun depan dan biasa dibicarakan di bulan Oktober sebelum tahun berakhir. 

Program kerja pelayanan dari tahun ke tahun hampir sebagian besar sama dan terus berulang-ulang dilakukan. 

Setelah program kerja pelayanan disusun, kemudian berdoa kepada Tuhan agar diberkati berjalan lancar. 

Komunitas rohani banyak terjebak pada rutinitas program kerja menjadi prioritas utama sebagai standar pelayanan. 

Padahal seharusnya prioritas utama team pelayanan rohani adalah seperti dilakukan Maria yaitu ber-relasi intim dengan Tuhan dalam kehidupan pribadi masing-masing dan dalam kelompok komunitas rohani. 

Mari intropeksi masing-masing pribadi team pelayanan dalam komunitas rohani manakah prioritas utama, apakah melakukan kegiatan pelayanan ataukah menjalin relasi intim dengan Tuhan? 

Bisa saja kita disuruh Tuhan melakukan banyak kegiatan pelayanan tetapi waktu kita berdiam diri hening di hadapan Tuhan tetap kita lakukan setiap hari. 

Bukan kuantitas waktu tetapi kualitas waktu berdoa dan hening dihadapan Tuhan adalah yang terpenting. 

Kita baru pelayanan bila Tuhan menyuruh kita melakukan kegiatan pelayanan dan bukan atas rencana dan keinginan kita. 

Persoalannya adalah kapan kita tahu Tuhan menyuruh kita melakukan kegiatan pelayanan? 

Orang yang belum berrelasi intim dengan Tuhan sehingga ia tidak tahu apa yang Tuhan inginkan ia lakukan. 

Orang yang relasinya intim dengan Tuhan, ia tahu kapan dan hal apa yang Tuhan mau ia pergi pelayanan. 
Kepekaan rohnya bisa mengetahui apa yang Tuhan katakan untuk dirinya. 

Relasi intim dibangun dari kualitas doa dan merenungkan Sabda Tuhan yang tertulis di kitabsuci. 

Belajarlah merenungkan Sabda Tuhan dari kitabsuci, ada begitu banyak caranya misalnya: dengan pendekatan 7 langkah atau istilahnya seven step. 

Kita merenungkan ayat Firman Tuhan dikaitkan dengan kehidupan kita (Bible to Life) dan dari masalah hidup dihubungkan dengan ayat Firman Tuhan (Life to Bible). 

JADI 

Relasi intim mutlak harus terjadi dalam hubungan pribadi kita dengan Tuhan dan darisini kita bisa memahami apa yang Tuhan sampaikan kepada kita. 

Pelayanan yang berbuah lebat dan rasanya manis bila dikerjakan sesuai kehendak Tuhan. 

Semoga kita semakin sadari bahwa suatu pelayanan rohani itu tugas dari Tuhan untuk kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dan tanpa pamrih, tanpa kepentingan pribadi. 

Pelayanan rohani berdasarkan keinginan sendiri biasanya tidak berbuah dan bila berbuah maka biasanya asam karena bukan yang dikehendaki Tuhan. 

Banyak pelayanan rohani didorong oleh keinginan pribadi dan kelompok atau karena program rutin tahunan yang telah biasa dilakukan setiap tahun. 
Lihat saja hasilnya atau buahnya? 

Bacaan Injil hari ini secara jelas dapat kita petik hikmatnya dari penjelasan Yesus tentang apa yang dilakukan Marta dan Maria supaya: 

Pertama 
Kita semakin dekat dengan Tuhan dengan mencontoh Maria yang dikatakan Yesus telah mengambil bagian terbaik. 

Kedua 
Kita semakin dimurnikan dari motivasi kepentingan pribadi ketika terlibat dalam pelayanan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com