Sabtu, 05 Oktober 2019

BERSUKACITALAH SETELAH PELAYANAN


Sabtu, 5 Oktober 2019

BARUKH 4:5-12,27-29   
MAZMUR 69:33-37   
LUKAS 10:17-24 

Lukas 10:17,20 
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi namaMu." Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." 

Sukacita sehabis pelayanan sungguh luarbiasa dan sukar untuk dijelaskan hati kita yang gembira dan bersyukur. 

Mazmur 69:33 
Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali! 

Para rasul mengalaminya dan mereka juga ungkapkan syukur atas kesempatan yang Tuhan berikan untuk mewartakan Injil meski mengalami kesukaran dalam pelayanan mereka. 

Kisah 5:41-42 
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias. 

Sukacita memberitakan Injil sangat perlu agar tetap semangat melakukan tugas ini sebab kerapkali hambatan terjadi di saat kita mewartakan/memberitakan Injil. 

Namun diingatkan agar tidak bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu yakni roh setan takluk kepada kita, mengapa? 

Kita bisa menjadi sombong sebab merasa hebat puny kuasa menaklukan setan dan ini adalah salahsatu hambatan pelayanan 

Hambatan dari dalam diri kita sendiri yakni melawan kejenuhan dan godaan tawaran dunia berupa uang, kenikmatan duniawi lainnya, seperti pujian dan jati diri mau tampil beda supaya banyak dapat panggilan pelayanan. 

Hambatan dari luar diri kita adalah dicuekin, tidak dihargai, intimidasi, dan bahkan bisa diancam dibunuh. 

Musuh utama dari kesuksesan suatu pelayanan adalah kesombongan. 

Sama seperti Lusifer semula ia malaikat namun akhirnya jatuh karena sombong, maka orang sombong mudah sekali jatuh oleh kehebatan dirinya sendiri. 

Pada saat pelayanan, karunia Tuhan yang diberikan kepada kita terutama karunia menyembuhkan, karunia mukjizat, kuasa mengusir setan, biasanya membawa nama kita terkenal dan sering dipanggil untuk melayani hingga ke seluruh dunia. 

Disinilah kesombongan unjuk gigi terlihat jelas terjadi perubahan sikap, perilaku, tutur bahasa, perasaan kita serta cara pandang/pendapat kita menilai sesuatu. 

Hampir sebagian besar dari orang sukses mendapat serangan penyakit rohani yakni kesombomgan. 

Hanya orang yang rendah hati sanggup mengatasi kesombongan diri sebab ia sadar dirinya tidak ada apa-apa dan bila terjadi populeritas dirinya maka semua itu adalah Anugerah Tuhan 

Wahyu 3:8 
Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firmanKu dan engkau tidak menyangkal namaKu. 

Kesombongan itu berbahaya bagi diri orang sombong tersebut sebab akan menjatuhkan dirinya sendiri. 

Semakin ia sukses semakin sombong maka tinggal masalah waktu saja ia akan jatuh dan kesombongan menghancurkan dirinya; ada waktunya ia tidak sukses agar ia menjadi sadar, kesuksesannya berasal dari Tuhan dan bukan karena kekuatan dirinya sendiri. 

Amsal 16:18 
Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. 

Selanjutnya, 

Yesus mengatakan bahwa IA bersyukur kepada Bapa karena menyembunyikan sesuatu bagi orang bijak dan orang pintar untuk diberikan kepada orang kecil. 

Lukas 10:21 
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. 

Kita tidak tahu secara jelas hal apa yang disembunyikan dan mengapa orang bijak dan orang pandai tidak diberikan dan hanya kepada orang kecil diberikan. 

Mungkin saja berhubungan dengan sikap orang bijak dan orang pintar akan menjadi sombong bila mengetahui semua hal. 

Sama halnya dengan orang sukses di bidang sekuler maupun di rohani, rentan menjadi sombong saat dirinya sukses. 

Yesaya 2:11-12 
Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya Tuhan sajalah yang maha tinggi pada hari itu. Sebab Tuhan semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan 

Kesombongan dimulai dari kita mencuri kemuliaan Tuhan untuk diri sendiri maka itu sebabnya Yesus melarang kita untuk bersukacita karena roh jahat tunduk kepada kita sehingga akibatnya kita pikir kita yang hebat dapat menundukan setan padahal semua itu karena kuasa Tuhan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com