Jumat, 25 Oktober 2019

BERBUATLAH KEBENARAN


Jumat, 25 Oktober 2019

ROMA 7:18-25a  
MAZMUR 119:66,68,76-77,93-94 
LUKAS 12:54-59 

Lukas 12:56-57 
Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? 

Bacaan Injil Lukas hari ini, Yesus ingatkan bahwa pengetahuan tentang bumi dan langit mampu kita ketahui namun kenapa kita tidak dapat memahami zaman. 

Apa maksudnya? 

Jaman sekarang ini banyak orang pinter bahkan jenius yang mampu melakukan pekerjaan dengan kreatif dan inovatif yang menghasilkan karya luarbiasa. 

Kemajuan tehnologi sangat pesat sekali sehingga banyak kemudahan bermanfaat bagi banyak orang. 

Namun sayangnya ada dampak luarbiasa juga mengiringi kecanggihan hi-tech yaitu telah terjadi degradasi iman dan kemerosotan moral yang tanpa disadari telah merasuki jiwa banyak orang sehingga Tuhan Allah tidak ada tempat lagi di pikirannya dan hatinya karena tergerus oleh sikap hidup hedonisme yang fokus pada pemuasan keinginan kedagingan akan hawa nafsu duniawi. 

Lihat saja di sekitar kita, banyak orang sukses yang semakin hari menjauh dari relasinya dengan Tuhan Allah. 

Mereka mengandalkan kekuatan akal budi/intelektualnya menangani masalah hidupnya dan ternyata berhasil tanpa perlu berdoa berharap kepada Tuhan. 

Akhirnya timbul kepercayaan diri tinggi sekali sehingga keangkuhan muncul di dalam sikap dan perbuatannya. 

Imannya dibiarkan kekeringan tanpa ia beri asupan Firman Tuhan sebab yang ia beri makanan adalah tubuh dan jiwanya

Pikiran dan hatinya dibenamkannya pada hal-hal duniawi untuk membangun dirinya dapat hidup sesuai keinginannya. 

Tidak heran bila ia jarang pergi ke Gereja menghadiri misa ekaristi dan tidak ikut terlibat dalam pelayanan karya pastoral. 

Standar kebenaran bukan lagi didasarkan atas kebenaran Tuhan tetapi bersandar pada kebenaran menurut pendapatnya. 

Ia berbuat kebenaran menurut kebenaran dirinya sendiri, dipengaruhi kebenaran dunia sehingga dosa tidak lagi menjadi barometer untuk menilai perbuatannya. 

Cara mengatasinyà sederhana saja yaitu berilah makan rohani kita agar supaya bertumbuh ke dalam pengertian dan pemahaman yang benar tentang betapa pentingnya kehadiran Tuhan Allah di dalam diri kita. 

Memang tidak mudah sebab akan terjadi pergumulan di dalam diri kita antara keinginan kedagingan dengan keinginan roh kita sehingga membutuhkan tekad yang kuat untuk mengalahkan ego kita yang cenderung memilih makanan dunia daripada makanan rohani. 

Roma 7:22-23 
Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. 

Kita harus mengenal Tuhan Allah kita dan bergantung kepadaNya agar supaya membiarkan Allah mengendalikan diri kita sepenuhnya. 

Mazmur 119:66,68 
Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintahMu. Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapanMu kepadaku. 

Dengan mengetahui ketetapan, kehendak Tuhan Allah maka kita akan dimampukan untuk berbuat kebaikan pada banyak orang sesuai dengan kebenaran dan kehendak Allah. 

Semoga kita semakin bijaksana mengatur gejolak di dalam diri kita agar memilih hidup di dalam kebenaran dan kehendak Tuhan Allah saja. 

Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com