Sabtu, 25 Juli 2020

MAKNA PERUMPAMAAN PENABUR














JUMAT, 24 JULI 2020

YEREMIA 3:14-17 

Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hatiKu; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian. 

Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta Tuhan, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama Tuhan ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat. 

YEREMIA 31:10-13 

Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya! 

Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan, karena gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana. 

MATIUS 13:18-23 

Yesus menjelaskan makna perumpamaan penabur tentang benih ditabur di pinggir jalan, tanah yang berbatu, tengah semak berduri, dan tanah yang baik. 

RENUNGAN 

Perumpamaan tentang penabur berbicara bagaimana sikap hati setelah mendengar, membaca atau merenungkan Firman Tuhan? 

Sayangnya masih banyak umat kristiani yang tidak mau mendengar, membaca Firman Tuhan karena percaya diri kepada kemampuan diri sendiri dan yakin bahwa prinsip hidupnya terbaik baginya dan ia merasa tidak perlu Firman Tuhan. 

Bagi anda yang berpendapat seperti ini, coba perhatikan Firman Tuhan berikut ini: 

Amsal 13:13 
Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan. 

Bacaan Injil hari ini Yesus mengingatkan mendengar Firman Tuhan haruslah diikuti sikap hati yang benar sebab jika tidak, maka sia-sialah dan tidak akan mengenal dan memahami Firman Tuhan. 

Ada beberapa sikap hati saat mendengar Firman Tuhan, yaitu: 

Pertama 
Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan (Matius 13:19). 

Mengapa tidak mengerti Firman Tuhan? 

Ada banyak alasan, pada umumnya hanya sekedar mendengar Firman Tuhan saat mengikuti misa ekaristi, ibadah sabda saat pertemuan lingkungan, dsb. 

Ada lagi orang yang mau mendengar atau membaca Firman Tuhan tetapi tidak berniat mempelajari atau menekuniNya. 

Kedua 
Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad (Matius 13:20-21). 

Mendengar atau membaca Firman Tuhan dipengaruhi suasana hati (=mood) yang lagi senang dan gembira. 

Ada juga orang memilih Firman Tuhan yang ia sukai karena cocok dengan tujuan yang diinginkannya. 

Tipe orang seperti ini mudah murtad bila ada ketidak-adilan menimpa dirinya dan merugikan dirinya sehingga ia menderita. 

Ketiga 
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah (Matius 13:22). 

Jaman sekarang ini banyak berita yang menggetarkan hati sehingga kecemasan, kekuatiran gampang sekali mencekam dirinya sehingga mudah sekali abaikan Firman Tuhan yang telah ia dengar/baca dan telah ia ketahui. 

Uang dan kekayaan dunia adalah godaan terbesar bagi orang yang sedang belajar menekuni dan menggali Firman Tuhan. 

Seorang pewarta Firman atau pengInjil, termasuk kaum rohaniwan tidak luput dari godaan menginginkan uang atau harta kekayaan dunia lainnya. 

Komersilisasi Firman Tuhan terjadi karena mendapatkan imbalan uang atau istilah kerennya persembahan kasih karena telah membawakan renungan/kotbah, atau telah melayani. 

Keempat 
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat (Matius 13:23). 

Tipe orang yang sungguh-sungguh mau belajar mendalami Firman Tuhan dan memutuskan hidup di dalam kebenaran Firman Tuhan. 

Orang ini memilih mentaati Firman Tuhan karena Tuhan telah menolongnya dan mengasihinya dan ia telah menemukan tujuan hidup sesungguhnya adalah hidup kekal di Sorga dan bukan hidup di dunia. 

Demikian makna perumpamaan penabur. 

Pertanyaannya adalah bagaimana dengan anda, sikap hati yang manakah saat ini terjadi pada diri anda di saat mendengar atau membaca Firman Tuhan? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


1 komentar:

Eka Vernita mengatakan...

Mohoan doa nya..untuk saya
Biar semakin hri semakin mengerti firman tuhan..dan dapat membawa saya lebih berbuah lg

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com