Minggu, 26 Juli 2020

YAKOBUS, RASUL









SABTU, 25 JULI 2020

2 KORINTUS 4:7-15 

Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. 

MAZMUR 126:1-6 

Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. 

MATIUS 20:20-28 

Ibu Yakobus dan Yohanes meminta pada Yesus agar anaknya duduk di kanan dan di kiri Yesus di dalam kerajaan. 
Yesus mengatakan barangsiapa ingin jadi besar hendaklah ia menjadi pelayanmu, 

RENUNGAN 

Gereja Katolik menetapkan hari ini pesta St Yakobus Rasul. 

Yakobus adalah saudara Yohanes, anak Zebedus merupakan salahsatu murid utama Yesus. 

Meski awal pelayanannya Yakobus dan saudaranya Yohanes berambisi untuk menduduki jabatan disisi kanan dan sisi kiri Yesus di kelak kemudian hari saat Yesus menjadi raja; ini impian mereka yang salah namun mereka insyaf dari kesalahan mereka. 

Markus 10:35,37 
Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepadaNya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaanMu kelak, yang seorang lagi di sebelah kananMu dan yang seorang di sebelah kiriMu." 

Yakobus membuktikan dirinya setia pada Yesus dan rela mati demi beritakan Injil dan demi Yesus, guru mereka. 

Kisah Para Rasul mengisahkan tentang Yakobus terlibat aktif dalam pelayanan dan menjadi sokoguru bagi jemaat. 

Galatia 2:9 
Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat. 

Bagaimana dengan kita umat kristiani, apakah sudah terlibat dalam pelayanan dan pemberitaan Injil? 

Yesus menghendaki setiap orang yang percaya padaNya melakukan pekerjaan yang Yesus lakukan yakni kota diminta untuk pelayanan dan beritakan Injil. 

Yohanes 14:12 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. 

Yesus kuga mengingatkan bahwa dalam pelayanan itu bukan kita yang dilayani tetapi kita yang melayani, seperti yang Yesus lakukan. 

Matius 20:28 
sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. 

Hal ini seringkali dilupakan sehingga tidak heran timbul konflik pertengkaran sesama rekan sepelayanan padahal Firman Tuhan mengingatkan bahwa: 

2 Timotius 2:24-25 
Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran 

Pelayanan itu bukan untuk: 
* dipuji orang 
* mencari popularitas 
* mendapatkan kuasa, jabatan 
* mencari uang 
* promosikan bisnis 
* kepentingan diri sendiri 

Semakin kita melayani seharusnya kita semakin rendah hati dan tidak perlu kita beritahukan ke orang lain pelayanan yang kita kerjakan. 

Matius 6:1 
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. 

Lukas 17:10 
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan. 

Bagaimana dengan anda? 
Masihkah tidak mau pelayanan? 
Masihkah melakukan pelayanan dengan tujuan mencari pujian dan popularitas atau untuk keuntungan diri sendiri? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


1 komentar:

pikirtulis mengatakan...

trimakasih atas renungan ini

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com