Jumat, 05 Mei 2017

PERTOBATAN PAULUS









Jumat, 5 Mei 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
KISAH 9:1-20 

Paulus berkobar-kobar menganiaya dan membunuh jemaat Kristen dan suatu hari menghadap Imam besar dan minta surat kuasa untuk menangkap dan membawa jemaat kristen di Damsyik ke Yerusalem. 

Ditengah perjalanan ke Damsyik Paulus melihat cahaya dari langit mengeliling dirinya dan membuat matanya buta serta mendengar suara Yesus yang menegurnya mengapa menganiaya Aku. 

Kemudian Ananias diperintahkan Tuhan untuk menyembuhkan Paulus sebab Tuhan mengatakan bahwa : 

Ayat 15-16 
Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena namaKu."  

Setelah matanya sembuh maka Paulus dibaptis dan memberitak Yesus adalah Anak Allah di rumah ibadat sehingga orang-orang heran melihat perubahannya

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 117:1-2 

Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasihNya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Haleluya! 

C. BACAAN INJIL 
YOHANES 6:52-59 

Orang-orang Yahudi tidak mengerti perkataan Yesus ketika mengajar di rumah ibadat di Kapernaum. 

Ayat 54 
Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.  

RENUNGAN HARI INI 

Kisah pertobatan Saulus, nama Paulus sebelum bertobat; mencengangkan bagi rekan-rekannya golongan Farisi maupun orang-orang kristen yang dianiayanya. 

Bayangkan, jika hal itu terjadi saat ini, biasanya orang-orang yang dianiaya akan membenci dan berdoa agar orang jahat tersebut dihukum oleh Tuhan. 

Tetapi cara Tuhan bekerja itu luarbiasa!! 
Seorang penganiaya dan pembunuh pengikut Kristus diubah menjadi seorang Rasul, memberitakan Injil Yesus Kristus. 

Yohanes 15:16a 
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. 
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap...

Pertanyaannya adalah : 
Apakah hal semacam ini bisa terjadi di jaman sekarang ini, orang-orang jahat bertobat dan menjadi pengikut Kristus? 

Yach bisa saja jika Tuhan menghendaki sebab segala hal yang tidak mungkin menurut pandangan kita manusia maka bagi Tuhan dapat terjadi (Lukas 1:37). 

Seringkali sikap ekstrim seseorang dari jahat bisa berubah baik dan sebaliknya dari yang baik berubah jahat karena ada peristiwa yang mempengaruhi sikap hati dan pikirannya. 

Mari kita coba mempelajari perubahan yang terjadi pada diri Paulus setelah melihat cahaya memancar dari langit dan mendengar suara Yesus. 

Kisah 9:3-5 
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia
Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" KataNya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu." 

Pertanyaannya adalah : 
Hal apa yang mempengaruhi pikiran dan hati Paulus? 

Sebelumnya Paulus tidak percaya Yesus yang mati disalib itu bangkit kembali dan pengetahuan kitab Taurat yang ia pelajari menyimpulkan Yesus itu bukan Mesias seperti yang dinubuatkan para nabi. 

Dengan keyakinan seperti itu Paulus berani menganiaya bahkan membunuh pengikut ajaran Yesus yang divonis sebagai ajaran sesat menghujat Allah. 

Sebagai salah seorang ahli taurat, tentu Paulus mendengar ajaran Yesus yang diberitakan oleh murid-murid Yesus dan ternyata terbukti benar setelah Paulus mengalami sendiri mendengar suara Yesus dan melihat cahaya dari langit. 

Peristiwa mukjizat yang dialaminya telah menggoncangkan keyakinan imannya yang semula menolak Yesus adalah Mesias dan Yesus adalah manusia biasa sebab tanda-tanda Mesias dilihatnya dan dialaminya dimana selama ini Paulus hanya bersandar dari pengetahuan dari kitab Taurat. 

Yesaya 35:4-6 
Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara.... 

Pikiran intelektual Paulus dibuktikan salah oleh kenyataan yang dialaminya: 

Pertama 
Yesus ternyata bangkit padahal yang ia tahu dari kesaksian imam2 kepala, tua tua Yahudi bahwa Yesus tidak bangkit tetapi mayat Yesus dicuri murid2Nya 

Matius 28:13,15 
dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-muridNya datang malam-malam dan mencuriNya ketika kamu sedang tidur. Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. 

Kedua 
Suara dari langit didengarnya semakin membuktikan Yesus adalah Mesias sebab tidak mungkin dilakukan oleh manusia (Kisah 9:4-5). 

Memang begitulah kenyataannya bila seseorang tidak percaya maka biasanya harus mengalami peristiwa ajaib yang menurut nalar logikanya tidak mungkin tetapi ternyata terjadi pada dirinya. 

Jika peristiwa ajaib terjadi pada diri orang lain maka biasanya ia tidak yakin dan curiga hal tersebut direkayasa sebab nalar logikanya mengatakan tidak bisa terjadi seperti itu tetapi lain ceritanya jika ia sendiri yang mengalami keajaiban. 

Pertobatan Paulus adalah model yang patut dicontoh dimana beliau sangat tegas meninggalkan sikap perbuatan sebelum bertobat secara tuntas dan menata sikap iman yang baru serta ia benahi perbuatannya sesuai dengan keyakinan imannya yang baru. 

Seringnya orang bertobat tidak tuntas sebab masih melakukan perbuatan di masa lalunya sebelum bertobat dan tidak berusaha keras mengubah sikap hidup baru sesuai kehendak Tuhan. 

Paulus sangat militan sikap perbuatan sebelum maupun setelah bertobat. 
Sebelumnya ia militan melaksanakan hukum Taurat tetapi setelah bertobat, ia militan mewartakan Injil Yesus Kristus bahkan rela mengorbankan dirinya. 

Bagaimana dengan kita? 
Apakah cari aman-aman saja dan enak menikmati di zona kenyamanan? 
Masa bodoh urusan mewartakan Injil dan merasa bukan tugasnya? 

Apakah kita maunya menuntut Tuhan agar memberkati hidup kita tetapi ogah alias tidak mau memberkati orang lain alias tidak mau berbagi berkat? 

Belajarlah dari Paulus, apakah anda bersedia? Pada hari penghakiman maka kita diminta pertanggung-jawaban atas sikap dan perbuatan kita selama hidup di dunia ini? Apakah perintah Tuhan sudah dilaksanakan? Apakah hidup kita telah sesuai dengan kehendak Tuhan? 

Sebelum terlambat, mumpung masih ada waktu...yuk, kita wartakan Injil dan menjalani hidup sesuai Jalan Yesus dan hidup di dalam kebenaran Tuhan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com