Kamis, 19 Juli 2018

BERSIKAPLAH RENDAH HATI












Rabu, 18 Juli 2018 

YESAYA 10:5-7,13-16  
MAZMUR 94:5-10,14-15 
MATIUS 11:25-27 

Matius 11:25-26 
Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. 

Injil Matius hari ini, tentang ajakan Yesus supaya bersikap rendah hati dan percaya kepada-Nya. 

Orang bijak dan orang pandai cenderung bersandar pada pengertian/kemampuan diri sendiri. Orang kecil cenderung tidak bersandar pada pengertian/kemampuan diri sendiri. 

Jika seseorang tidak mau menerima pernyataan diri Yesus berarti orang tersebut tidak percaya kepada Yesus dan menolak-Nya. 

Matius 11:27 
Semua telah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. 

Orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat beranggapan dirinya orang bijak dan orang pandai karena memahami hukum Taurat sehingga mereka meyakini bahwa Yesus bukanlah Mesias. 

Banyak tanda-tanda, mukjizat-mukjizat yang Yesus lakukan dan mereka menutup hati dan menganggap diri mereka paling benar sehingga menolak mengakui Yesus adalah Mesias. 

itu sebabnya Yesus mengecam kedegilan hati mereka sebab mengandalkan pengertian sendiri seperti diperlihatkan oleh orang pandai dan orang bijak. 

Amsal 3:5-7
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.  Akuilah Dia
dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Hal seperti ini bisa terjadi pada diri kita jika tidak hati-hati menilai diri sendiri pintar dan bijak berdasarkan ukuran kesuksesan yang berhasil diraih atau berdasarkan kebenaran menurut duniawi 

Bersikap rendah hati dengan mengakui diri lemah di hadapan Tuhan adalah jalan terbaik bagi kita untuk menghadapi kehidupan di dunia ini yang berliku-liku rintangan/hambatan yang menghalangi kita untuk sampai dengan selamat di rumah Bapa di Sorga. 

Bersikap sombong mengakui kehebatan diri sendiri di hadapan Tuhan adalah jalan terburuk yang dapat menghancurkan kehidupan kita dan menyesatkan jalan kita menuju ke rumah Bapa di Sorga. 

Siapa yang mengatur ada alam semesta ini selain dari pada Tuhan. 
Kepintaran manusia saja baru sampai pergi ke planet bulan dan mars padahal masih banyak planet-planet lain yang bertebaran di alam semesta 

Aneh bila ada orang-orang pandai menolak Tuhan seperti orang atheis dan aneh bila ada orang-orang bijak yang menentang kebijaksanaan Tuhan 

Inilah realita yang terjadi sejak dahulu kala hingga saat ini dan mungkin di waktu yang akan datang bahwa masih banyak orang yang tidak mau mengakui Tuhan sebagai penguasa seluruh hidupnya karena hendak mengatur dirinya sendiri tanpa campur tangan Tuhan. 

Sungguh mengherankan perilaku manusia yang tidak pernah mau belajar dari pengalaman sejarah manusiasebelumnya yang mengalami kehancuran karena mengandalkan kemampuan diri sendiri dan tidak mau bersandar dan bergantung kepada Tuhan. 

Sadarkah orang tersebut mengandalkan kemampuan diri sendiri dan menolak bersandar kepada Tuhan bahwa dirinya dibentuk dari debu tanah oleh Tuhan dan mau melawan kepintaran/kebijaksanaan 
Tuhan.... sungguh orang seperti ini konyol dan tidak tahu diri !

Tuhan diakui sebatas Sang Pencipta dan bagian tertentu saja dari hidupnya tetapi bagian lain bagian kesenangan dirinya,
dia menolak Tuhan karena merasa tidak membutuhkan Tuhan. 
Jika saja orang-orang pandai dan orang-orang bijak belajar dari pengalaman raja Salomo sebagai orang paling berhikmat di dunia ini ternyata mengalami kehancuran di akhir hidupnya karena menentang Tuhan dengan menyembah ilah-ilah lain. 

1 Raja-raja 3:12 
sesungguhnya Aku memberikankepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau
Dapat kita ketahui bahwa orang paling berhikmat di dunia ini hanya pernah  dialami oleh Salomo sebab setelah itu tidak ada lagi orang yang berhikmat
di dunia ini melebihi hikmat yang diberikan Tuhan kepada Salomo. 
Rasul Paulus juga menuliskan tentang hal ini kepada jemaat di Korintus, bahwa : 

1 Korintus 1:27-29 
Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. 

Belajarlah dari Daud yang mengakui Tuhan sebagai penguasa hidupnya 
sehingga Tuhan berkenan kepadanya. 

Mazmur 139:6-10 
Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku  mencapainya. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman
di ujung laut,  juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. 
(baca Mazmur 139) 

Semoga renungan hari ini membawa kita pada suatu pengertian bahwa kepintaran dan kebijaksanaan merupakan Anugerah Tuhan dan jangan berbantah dengan Tuhan, akuilah kekuatan dan kegagahan saat ini , engkau peroleh dari Tuhan! bukan karena kehebatan dirimu ... 

Jadi sebaiknya : 
Ingatlah selalu dalam hidupmu akan perkataan dan nasehat Yesus :
siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar dan mendengarkan .... 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com